Headline News   2025/12/08 11:19 WIB

Bea Cukai Peringatkan Maraknya Penipuan Berkedok Paket Luar Negeri

Bea Cukai Peringatkan Maraknya Penipuan Berkedok Paket Luar Negeri

PEKANBARU - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Riau mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai, terutama yang berkaitan dengan barang kiriman dari luar negeri.

Peringatan ini disampaikan setelah semakin banyak laporan warga yang diminta mentransfer sejumlah uang oleh oknum yang mengaku petugas Bea Cukai dengan alasan penyelesaian administrasi paket.

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Kanwil Bea Cukai Riau, Anton Mawardi, menegaskan bahwa lembaganya tidak pernah menghubungi masyarakat melalui nomor pribadi, apalagi meminta transfer ke rekening perorangan.

“Setiap pungutan negara dilakukan secara resmi sesuai mekanisme pemerintah,” ujar Anton.

Ia menjelaskan, para pelaku kerap menekan dan menakut-nakuti korban agar segera mengirim uang. Untuk meyakinkan korban, pelaku biasanya mengirim foto paket, tangkapan layar percakapan palsu, hingga surat dokumen hasil rekayasa yang seolah-olah dikeluarkan Bea Cukai.

Salah satu modus yang paling sering digunakan adalah meminta uang dengan alasan biaya ‘denda’, ‘penahanan paket’, atau ‘bea masuk tambahan’. Anton menegaskan bahwa Bea Cukai tidak pernah menahan paket hanya karena penerima belum melakukan pembayaran informal.

“Jika ada yang menghubungi warga lewat nomor pribadi dan meminta transfer, apalagi disertai ancaman, itu pasti penipuan. Jangan pernah kirim uang sebelum memverifikasi informasi,” tegasnya.

Anton mengingatkan masyarakat untuk memeriksa status barang kiriman melalui situs resmi beacukai.go.id, aplikasi resmi, atau layanan Bravo Bea Cukai 1500225. Informasi tarif, aturan impor, dan ketentuan lainnya tersedia secara transparan.

Ia juga memaparkan sejumlah ciri penipuan yang sering terjadi, seperti:

  • Menghubungi korban menggunakan nomor pribadi atau akun media sosial palsu
  • Memaksa korban transfer dana dengan alasan paket ditahan
  • Mengirim foto dokumen bea cukai yang terlihat tidak resmi atau hasil edit

Beberapa pelaku bahkan mengancam korban dengan klaim memiliki data pribadi mereka, akan memproses kasus secara hukum, hingga mengirim polisi ke rumah dalam satu atau dua hari. Ancaman semacam ini, kata Anton, merupakan trik klasik penipu yang tidak perlu dipercaya.

“Kami terus mengedukasi masyarakat. Semakin paham prosedur impor, semakin kecil peluang pelaku menipu,” ujarnya.

Kanwil Bea Cukai Riau juga meminta masyarakat tetap tenang bila mendapat telepon atau pesan dari pihak yang mengaku petugas. Anton menegaskan bahwa setiap pungutan resmi selalu tercatat dalam sistem dan tidak pernah dilakukan melalui komunikasi informal.

Bea Cukai Riau berkomitmen memperkuat upaya pencegahan penipuan lewat sosialisasi, kampanye di media sosial, dan koordinasi lintas instansi untuk melindungi masyarakat dari praktik kriminal yang merugikan. (*)

Tags : Bea Cukai, BC, Marak Penipuan Berkedok Paket Luar Negeri, BC Peringatkan Marak Penipuan, News ,