Berbagai Makanan dan Minuman yang Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Sesuai Anjuran Dokter

KESEHATAN - Belakangan ini, pergantian musim hujan ke kemarau yang tidak menentu membuat banyak orang mengeluh sakit, mulai dari batuk, pilek, hingga radang tenggorokan.

Keluhan serupa ramai dibagikan warganet di media sosial X (Twitter). “Ril or fek sekarang lagi musim anak yujiem batuk pilek radang tenggorokan,” tulis pemilik akun @USS pada Kamis (22/5/2025).

“Welcome to musim sakit batuk, demam, pilek, radang tenggorokan, semua badan sakit semua,” cuit warganet lainnya, yakni pengguna akun @az***ta.

Kondisi tubuh yang tidak fit tentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk itu, penting bagi kita menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap optimal. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.

Asupan nutrisi untuk menjaga daya tahan tubuh Dosen Departemen Fisiologi FKKMK UGM dan Dokter Klinik 24 Jam UGM, dr. Widya Wasityastuti, M.Sc, PhD, Sp.KKLP, mengatakan asupan nutrisi yang seimbang dan kaya mikronutrien sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh, terutama saat cuaca berubah-ubah.

Ia menerangkan, situasi dimulainya musim kemarau tetapi masih ada curah hujan tinggi dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi tidak menentu sehingga dapat melemahkan sistem imun.

Oleh sebab itu, di saat sekarang, kata dia, penting bagi siapa saja untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang bermacam penyakit.

“Suhu lingkungan yang tidak menentu bisa melemahkan sistem imun. Kuncinya ada pada nutrisi yang mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan,” jelas Widya, Sabtu (24/5).

Ia menuturkan, makanan yang sanggup memberikan asupan nutrisi tersebut pada dasarnya dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita.

Menurut Widya, berikut adalah beragam makanan dan minuman yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh?

1. Buah dan sayuran Widya mengatakan, buah dan sayuran adalah sumber vitamin dan mineral yang kaya manfaat. Kandungan vitamin C di dalamnya termasuk dapat membantu tubuh memproduksi sel imun.

"Tak hanya itu, umbi-umbian dan wortel yang mengandung beta-karoten juga penting karena bisa diubah menjadi vitamin A, yang berfungsi melindungi lapisan mukosa tubuh dari serangan virus dan bakteri," jelasnya.

2. Ikan dan telur Widya menerangkan, makanan seperti ikan dan kuning telur mengandung vitamin D yang berperan sebagai imunomodulator, yaitu mengatur dan menyeimbangkan respons sistem kekebalan tubuh. Vitamin D juga dapat membantu mencegah infeksi dengan memperkuat pertahanan alami tubuh.

3. Rempah-rempah Widya menjelaskan bahwa rempah-rempah juga dapat meningkatkan sistem imun.

"Seperti kunyit yang kaya kurkumin, bawang putih, jahe, lada, cengkeh yang banyak mengandung zat anti-inflamasi dan anti-oksidan," jelas Widya.

Kandungan anti-oksidan dalam rempah-rempah dapat membantu mengurangi stress pada tubuh.

4. Makanan fermentasi Widya menjelaskan, makanan yang terfermentasi seperti tempe dan yogurt banyak mengandung probiotik.

Kandungan probiotik penting bagi kekebalan tubuh, yakni dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus.

Sistem pencernaan yang sehat bagaimanapun sangat berperan dalam menjaga sistem imun tetap optimal.

5. Air putih Widya menyebutkan, air putih penting untuk menjaga hidrasi pada tubuh.

"Air membantu mengangkut nutrisi dan membuang racun dari tubuh, serta menjaga fungsi organ, termasuk imunitas agar optimal," jelas Widya.

Makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari Selain mengonsumsi makanan sehat, siapa saja penting pula untuk membatasi jenis makanan dan minuman tertentu yang justru bisa melemahkan sistem imun di musim pancaroba sekarang.

Menurut Widya, makanan tinggi gula seperti permen, kue manis, dan minuman kemasan bisa mengganggu fungsi sel darah putih dalam melawan infeksi.

Selain makanan manis yang penuh gula, makanan olahan juga sebaiknya dihindari demi kesehatan.

Makanan tersebut meliputi makanan cepat saji, makanan beku olahan, makanan yang digoreng, serta camilan dalam kemasan.

"Makanan tersebut seringkali tinggi garam, gula, lemak trans, atau bahan tambahan kimia yang dapat memicu peradangan kronis," beber Widya. (*)