Riau   2024/04/07 0:50 WIB

BI Riau Buka Penukaran Uang Rupiah Lembaran Baru dengan Sediakan Rp6,031 Triliun

BI Riau Buka Penukaran Uang Rupiah Lembaran Baru dengan Sediakan Rp6,031 Triliun

PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) secara resmi membuka kegiatan penukaran uang rupiah yang berlangsung di halaman samping Kantor Perwakilan (KPw) BI Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (25/3/2024).

Kegiatan ini menjadi sorotan utama masyarakat Pekanbaru, yang berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 25-27 Maret 2024.

Dengan tingginya kebutuhan akan uang baru menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat sudah terlihat berbondong-bondong mengantre dengan tertib sejak pagi hari. Tujuan utama mereka adalah menukarkan uang pecahan kecil untuk kebutuhan lebaran.

"Antusiasme masyarakat dalam penukaran uang ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan uang baru menjelang Hari Raya Idulfitri," ujar Kepala KPw BI Riau, Panji Achmad.

BI menyiapkan dua tempat penukaran, yaitu melalui empat unit mobil kas keliling dan delapan stand dari seluruh perbankan. Setiap individu diperbolehkan menukarkan uang senilai maksimal Rp4 juta.

Panji Achmad menegaskan, BI telah menyiapkan uang tunai senilai Rp6,031 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp5,3 triliun.

"Kami yakin jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di riau. Uang ini akan didistribusikan ke seluruh Riau, termasuk daerah terpencil dan 3T," tuturnya.

Selain di lokasi penukaran bersama, masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang di seluruh perbankan di Riau dan di kas keliling yang tersedia di Pasar Bawah, MTC Panam, dan rest area Tol Permai KM 45.

Panji Achmad juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan penukaran uang di sembarang tempat agar terhindar dari risiko uang palsu dan pemotongan nominal.

"Kami sangat mengharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan transaksi uang mereka," pungkasnya. (*)

Tags : bank indonesia, bi riau, penukaran uang rupiah, bi sediakan rp6, 031 triliun,