Pemerintah pusat melalui anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menganggarkan biaya replanting sawit Riau sebesar Rp330 miliar.
PEKANBARU - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari pemerintah pusat melalui anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dianggarkan sebesar Rp330 miliar.
"Tahun ini Riau mendapat bantuan program replanting sawit seluas 11.000 hektare. Dimana dengan anggaran replanting sebesar Rp30 juta per hektare," kata Kadisbun Riau, Zulfadli dilansir mcr, Jumat (15/7).
Dalam diskusi kegiatan implementasi Sistem Integrasi Sapi-Kelapa Sawit (SISKA) dalam kerangka Rencana Aksi Daerah Kebun Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Riau, Zulfadli menuturkan, 11.000 Ha lahan kebun sawit yang akan dilakukan replanting tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota se-Riau.
"Luasan replanting merupakan usulan kabupaten/kota yang diteruskan ke pusat. Itu ada 10 kabupaten/kota yang mengusulkan, diantaranya Pelalawan 3.000 Ha, Rohil 2.000 Ha, Kampar 1.500 Ha, Siak 1.000 Ha, Rohul 1.000 Ha, Kuansing 500 Ha, Inhil 500 Ha, Bengkalis 500 Ha, Inhu 500 Ha dan Dumai 500 Ha," urainya.
Zulfadli mengungkapkan, tahun ini pihaknya mengusulkan 14.831 Ha program ke pemerintah pusat. Usulan ribuan hekatre PSR tersebar di 10 kabupaten/kota tersebut.
"Daerah yang paling luas mengusulkan replanting sawit tahun ini adalah Kabupaten Pelalawan seluas 5.366 Ha disusul Rohil seluas 2.238 Ha," tambahnya.
Kemudian Kabupaten Kampar 1.630 Ha, Siak 1.134 Ha, Rohul 1.073 Ha, Bengkalis 1.000 Ha, Inhil 1.000 Ha, Inhu 600 Ha, Dumai seluas 520 Ha dan Kuansing 299 Ha.
"Usulannya memang 14.831 Ha, namun yang ditetapkan, kita tahun ini mendapat target PSR seluas 11.000 Ha," tutupnya. (*)
