TEKNOLOGI - Biznis.id berupaya memberikan solusi bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berupa pembelajaran bisnis melalui platform digital. Pembelajaran itu disampaikan oleh para praktisi berpengalaman di bidang bisnis.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) 2018, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta lebih. Jika dikembangkan secara profesional, UMKM Indonesia dapat berkontribusi meningkatkan perekonomian Indonesia.
Founder Bisnis.id Budi Satria Isman menilai, potensi UMKM di Indonesia sangat prospektif. Terutama dilihat dari jumlah yang sangat besar. "Daya serap tenaga kerja UMKM sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1 persen, sisanya yaitu 38,9 persen disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01 persen dari jumlah pelaku usaha," tutur Budi dalam konferensi pers dirilis Republika.co.id, Kamis (28/1).
Budi menambahkan, bagi UMKM yang akan memulai atau mengembangkan bisnis perlu memahami banyak hal. Khususnya dalam business skills, pemahaman terhadap market, permodalan, penggunaan teknologi, pengetahuan terhadap finansial, legalitas dan pengembangan jaringan atau networking. Berbagai hal tersebut menurutnya, dapat dipelajari secara mudah melalui platform pembelajaran bisnis secara digital Biznis.id. "Harapannya, UMKM di Indonesia memiliki business skill yang baik sehingga dapat berkembang dan memiliki bisnis yang profitable dan sustainable," kata dia.
Founder Biznis.id Baskorohadi Sukatmo, menambahkan, Biznis.id merupakan platform pembelajaran bisnis secara digital yang memberikan bimbingan mengenai pembentukan dan pengembangan bisnis. "Biznis.id mengajak UMKM Indonesia mengasah kemampuan dan membekali diri dengan pengetahuan bisnis sehingga memiliki bisnis yang dapat tumbuh berkesinambungan dan menguntungkan," jelasnya pada kesempatan serupa.
Ia menyebutkan, ada beragam kelas pembelajaran di Biznis.id, mulai dari fundamental bisnis seperti Smart Business Map dan Value Creation sampai dengan bidang spesifik seperti Finance & Human Capital seperti Managing Working Capital, Cashflow Management, Understanding Financial Report, Smart Interview, Coaching Skills. "Peluncuran kelas baru akan terus berlanjut untuk memperkuat pemahaman fundamental bisnis serta melengkapi spesifik skills para entrepreneur," ujar dia.
Beragam program gratis seperti CEO Talk, Biznis Forum, Biznis Q&A, Free Mentoring sejak digulirkan, telah diikuti oleh lebih dari 5.200 peserta dalam lebih dari 150 live events senilai Rp 550 juta. Ini merupakan bentuk nyata sumbangsih Biznis.id kepada pengembangan wirausaha Indonesia. Baskorohadi melanjutkan, beragam materi pembelajaran atau pelatihan skill disampaikan oleh para mentor yang merupakan praktisi berpengalaman dan terkemuka di bidang bisnis seperti Budi Satria Isman (Business & Management Expert – Former CEO Sari Husada (Part of Danone Group) dan Group Director Coca Cola Amatil), Roy Soeradji (Retail Management & FMCG Expert – Former Operations Director Hero Supermarket), Dodi Nurzani (Human Capital Expert – Former COO Tiga Serangkai Group), dan Yoyok Rubiantono (Digital Marketing Expert – Founder/Chairman PT Yoshugi Media). Ada pula Adrian Baskoro (Route To Market Expert – Former Chief Sales Officer PT Lippo Karawaci), Hadi Kuncoro (E-Commerce, Supply Chain, Digital Transformation Expert – CEO PowerCommerce.Asia), serta Rex Marindo (F&B Business Development & Marketing Expert – Founder Foodizz & Upnormal Coffee).
CEO dan Co-Founder Miranda Moda Indonesia Muhamad Pandu Rosadi sebagai pengguna Biznis.id, mengaku merasa terbantu. "Ini meningkatkan skill dalam mengelola Miranda Moda Indonesia, perusahan kreatif yang menaungi brand modest fashion, Ria Miranda. Saya mendapatkan banyak insight dari sisi pengembangan brand, memahami laporan keuangan dan mengelola sumber daya yang dimiliki. Saya berharap lebih banyak UMKM lagi yang meningkatkan skillnya di Biznis.id sehingga lebih banyak UMKM yang berhasil," tuturnya. (*)
Tags : umkm, digitalisasi umkm, biznis id,