Riau   2025/11/03 18:7 WIB

BMKG Catat 469 Titik Panas Masih Berkobar di Sumatera, BPBD Kerahkan Helikopter Water Bombing

BMKG Catat 469 Titik Panas Masih Berkobar di Sumatera, BPBD Kerahkan Helikopter Water Bombing

PEKANBARU - Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau, hingga saat ini masih terus melakukan pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa daerah di Riau.

"Titik panas masih berkobar di Sumatera."

"Saat ini Karhutla dilaporkan masih terjadi di tujuh daerah di Riau. Ada yang merupakan titik baru dan ada juga yang masih proses pendinginan," kata Kepala BPBD Damkar Riau M Edy Afrizal, Minggu (2/11).

M Edy Afrizal mengatakan proses pemadaman telah dilakukan oleh tim darat dan juga menggunakan helikopter. 

Tujuh daerah tersebut, diantaranya di Kabupaten Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu (Rohul), Siak, Indragiri Hulu (Inhu), Rokan Hilir (Rohil) dan Kota Pekanbaru.

Dikatakan Edy, untuk di Kabupaten Inhu, Karhutla terjadi di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Karena di sekitar lokasi Karhutla tidak ditemukan sumber air, pemadaman harus dilakukan dengan menggunakan helikopter water bombing.

"Di Inhu, Karhutla terjadi di kawasan TNTN. Untuk melakukan pemadaman, harus menggunakan helikopter karena tidak ada sumber air didekat lokasi," ujarnya.

Namun, saat ini Karhutla di Riau dilaporkan masih dapat dikendalikan. Pasalnya, tidak semua Karhutla terjadi di lahan gambut melainkan di tanah mineral sehingga lebih cepat dipadamkan.

"Karhutla tidak di lahan gambut, tapi ditanah mineral. Jadi lebih cepat dipadamkan, namun tim tetap harus waspada agar api tidak menjalar kelokasi lain," sebutnya.

Tim BPBD-Damkar Provinsi Riau terus berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi di sejumlah wilayah.

Upaya pemadaman dilakukan melalui jalur darat dan udara dengan bantuan helikopter water bombing.

“Saat ini karhutla dilaporkan masih terjadi di tujuh daerah di Riau. Ada yang merupakan titik baru dan ada juga yang masih dalam proses pendinginan,” ujar M Edy Afrizal.

Edy menjelaskan, di Kabupaten Inhu kebakaran terjadi di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Karena lokasi sulit dijangkau dan tidak memiliki sumber air di sekitar area kebakaran, pemadaman dilakukan sepenuhnya melalui udara menggunakan helikopter.

“Untuk di TNTN, pemadaman harus dengan helikopter karena tidak ada sumber air di sekitar lokasi,” jelasnya.

Meski demikian, Edy menegaskan bahwa kondisi karhutla di Riau masih dalam kendali. Hal itu dikarenakan sebagian besar kebakaran terjadi di tanah mineral, bukan di lahan gambut yang sulit dipadamkan.

“Api relatif cepat dikendalikan karena bukan di lahan gambut. Namun tim tetap siaga agar tidak menjalar ke area lain,” tambahnya.

Sementara pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru telah mencatat peningkatan titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera.

Berdasarkan hasil pantauan terbaru, tercatat 469 titik panas terdeteksi pada Minggu 2 November 2025.

“Dari total 469 hotspot di Sumatera, wilayah Sumatera Selatan menjadi yang paling banyak, disusul Bengkulu 80 titik, dan Jambi 73 titik,” kata Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, M Ibnu Amiruddin.

M Ibnu Amiruddin mengatakan, titik panas tersebut tersebar di sejumlah provinsi, dengan Sumatera Selatan menjadi wilayah terbanyak, yakni 124 hotspot.

Sebaran lengkap titik panas di Sumatera berdasarkan pantauan BMKG, yakni Aceh 11 titik, Bengkulu 80 titik, Jambi 73 titik, Lampung 5 titik, Sumatera Barat 75 titik, Sumatera Selatan 124 titik, Sumatera Utara 21 titik, Bangka Belitung 23 titik dan Riau 57 titik.

Dari total 57 titik panas di Provinsi Riau, Kabupaten Kuantan Singingi tercatat memiliki jumlah terbanyak dengan 15 hotspot.

Disusul Kabupaten Pelalawan dan Rokan Hulu masing-masing 9 titik, serta Kampar 7 titik. Sementara itu, Kabupaten Siak mencatat 6 titik panas, Bengkalis 4 titik, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir masing-masing 2 titik, Kota Dumai 2 titik, serta Indragiri Hulu 1 titik.

Ibnu menambahkan, sebagian besar titik panas di Riau masih berada pada kategori tingkat kepercayaan menengah hingga tinggi.

“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah dengan curah hujan rendah dalam beberapa hari terakhir,” imbuhnya.

BMKG juga mengingatkan agar pemerintah daerah bersama masyarakat memperkuat upaya pencegahan karhutla, termasuk patroli darat dan edukasi masyarakat sekitar lahan rawan terbakar. (*)

Tags : kebakaran hutan dan lahan, karhutla, titik panas berkobar di Sumatera, bpbd kerahkan helikopter water bombing,