Linkungan   09-06-2025 14:9 WIB

BMKG Deteksi Hotspot Paling Banyak di Sumatera, Riau Sumbang 4 Titik Panas

BMKG Deteksi Hotspot Paling Banyak di Sumatera, Riau Sumbang 4 Titik Panas

PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru kembali melaporkan perkembangan terbaru terkait sebaran titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera. Berdasarkan pantauan satelit hingga pukul 23.00 WIB, terdeteksi sebanyak 87 titik panas di seluruh wilayah Pulau Sumatera.

Petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Deby, menyampaikan bahwa titik panas terbanyak terpantau di wilayah Sumatera Barat dengan total 26 titik, disusul oleh Sumatera Selatan sebanyak 19 titik, dan Sumatera Utara dengan 12 titik.

Kemudian Bengkulu 7 titik, Jambi 7 titik, Bangka Belitung 6 titik, Lampung 5 titik, dan Aceh satu titik.

"Untuk wilayah Provinsi Riau, terpantau empat titik panas, yang tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir tiga titik dan Kota Dumai satu titik," ujar Deby.

Titik panas ini merupakan indikator awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Meskipun jumlah hotspot di Riau relatif rendah dibanding provinsi lain, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak melakukan pembakaran lahan, terutama memasuki musim kemarau.

Sebelumnya BMKG melaporkan terdeteksinya 41 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera berdasarkan pantauan satelit terbaru.

Titik-titik panas ini menjadi indikator awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah provinsi.

Titik panas tersebar di tujuh provinsi. Dengan rincian Sumatera Barat 20 titik dan Sumatera Utara 7 titik.

"Hotspot juga terpantau di Riau sebanyak lima titik. Tersebar di Kabupaten Pelalawan dua titik, kemudian Indragiri Hilir, Rokan Hulu, dan Kampar masing-masing satu titik," kata Petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Deby, Sabtu (7/6).

Kemudian hotspot terdeteksi di Jambi 3 titik, Lampung 3 titik, Bangka Belitung 2 titik, dan Sumatera Selatan 1 titik.

"Titik panas yang terdeteksi belum tentu menunjukkan adanya kebakaran, namun tetap harus diwaspadai sebagai indikasi awal," ujar Deby.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di tengah musim kemarau yang mulai melanda sebagian wilayah Sumatera.

Pada Minggu 8 Juni 2025, BMKG kembali deteksi 41 titik panas di Sumatera, sedangkan di Riau masih minim.

Berdasarkan pantauan citra satelit, terdeteksi sebanyak 41 titik panas yang tersebar di tujuh provinsi di Pulau Sumatera.

Petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Bella R Adelia, menjelaskan bahwa titik panas terbanyak terpantau di wilayah Sumatera Barat, yakni sebanyak 14 titik. Disusul oleh Sumatera Selatan dengan 9 titik, dan Jambi yang mencatat 7 titik panas.

“Sebaran titik panas lainnya berada di Lampung sebanyak 5 titik, Bengkulu 3 titik, serta Bangka Belitung 2 titik. Sementara di Provinsi Riau hanya terdeteksi 1 titik panas, tepatnya di Kabupaten Indragiri Hulu,” ungkap Bella.

Munculnya titik panas ini menjadi indikasi awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama menjelang musim kemarau yang diperkirakan akan memasuki puncaknya dalam waktu dekat.

BMKG mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla, serta melakukan langkah mitigasi sejak dini guna mencegah meluasnya kebakaran yang dapat berdampak pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (*)

Tags : badan meteorologi klimatologi geofisika, bmkg, titik hotspot, hotspot paling banyak di sumatera, riau sumbang 4 titik panas,