BATAM - Kebutuhan air bersih di sejumlah kawasan remote area Kota Batam kian mendesak seiring bertambahnya perumahan yang belum terlayani distribusi air.
"BP Batam atasi krisis air bersih seiring bertambahnya perumahan."
“Dari total 24 wilayah stress area, sekarang sudah turun menjadi 18 wilayah. Penurunan ini berkat pembangunan IPA (Instalasi Pengolahan Air) Duriangkang dan IPA Tembesi,” kata Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait pada wartawan, Jumat (22/8).
Beberapa wilayah seperti Tanjungsengkuang dan Batumerah di Batuampar; Patam Lestari di Sekupang; serta Tanjung Piayu Laut di Seibeduk; menjadi contoh daerah yang hingga kini masih menghadapi keterbatasan pasokan.
Ariastuty Sirait, menyebut kawasan tersebut termasuk dalam kategori stress area, yakni daerah yang belum dialiri air bersih selama 24 jam penuh.
BP Batam menargetkan penyelesaian masalah air bersih di kawasan tersebut melalui sejumlah proyek strategis.
Salah satunya dengan pembangunan valve di Kampung Ponjen serta IPA Sei Ladi, yang diperkirakan selesai pada Juni 2026.
“IPA Sei Ladi ini akan menjadi salah satu solusi permanen untuk menambah kapasitas pasokan,” sebut Ariastuty Sirait.
Sambil menunggu proyek tersebut rampung, BP Batam menyiapkan langkah darurat untuk membantu warga.
Tandon air sementara dipasang di titik-titik pemukiman, sementara pasokan tambahan juga dikirim menggunakan truk tangki ke daerah yang sulit teraliri pipa.
Mebijakan tersebut diambil untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi.
“Walaupun belum 24 jam, setidaknya akses warga terhadap air bersih bisa terbantu dengan distribusi tandon dan truk tangki,” tambah dia.
Dari sisi anggaran, BP Batam menyiapkan Rp26 miliar khusus untuk pembangunan IPA Sei Ladi.
Proyek ini diperkirakan mampu memperkuat sistem distribusi sekaligus mengurangi ketergantungan pada suplai darurat.
“Kami berkomitmen agar semua masyarakat Batam mendapatkan akses air bersih yang layak dan merata,” tutupnya.
Sebelumnya, warga Batam yang mengalami krisis air bersih dalam beberapa hari terakhir, perusahaan penyedia air bersih di Batam tidak menyuplai air bersih ke beberapa kawasan di Batam.
Dampaknya, warga sampai harus mengambil air di beberapa kubangan yang ada seperti yang terlihat di kawasan Batubesar, Nongsa.
Warga juga sampai harus menampung air hujan.
Warga membawa jerigen dengan menggunakan motor dan mobil untuk mengambil air di kawasan tersebut.
Saat ditanyakan, warga mengaku kesal dengan keadaan ini lantaran mengganggu semua aktifitas sehari-hari.
"Airnya kapan kembali normal ni ya, di medsos juga sepi gak ada pemberitahuan," kata salah satu warga bernama Dani.
Dia heran aliran air di perumahannya mati hingga beberapa hari. Namun, dia mendengar kabar tak sedap bahwa beberapa perumahan mewah tidak mengalami mati air.
"Perusahaan penanggung jawab juga sepi aja tidak ada pemberitahuan, apa karena yang mati air ini hanya berdampak di perumahan - perumahan biasa saja," ucapnya. (rp.ant/*)
Tags : krisis air bersih, batam, BP Batam atasi krisis air bersih, batam ditumbuhi perumahan baru,