
BATAM - Terdapat berbagai jenis investasi yang menjanjikan, mulai dari sektor industri, properti, hingga pariwisata dan kesehatan internasional yang bisa dilakukan di Batam.
"BP Batam pastikan kenyamanan berinvestasi."
“Salah satu kunci utama pembangunan Batam adalah kepercayaan investor. Kami memastikan bahwa semua langkah dan kebijakan yang kami ambil berpihak kepada kemudahan berusaha dan kenyamanan berinvestasi,” kata Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Li Claudia Chandra saat membuka diskusi bersama investor di Balairungsari, Selasa (3/6).
Wakil walikota Batam ini juga mengatakan, terus berbenah secara menyeluruh untuk menciptakan iklim investasi yang nyaman, ramah, dan penuh kepastian hukum.
Menurut Li Claudia Chandra, seluruh jajaran pimpinan BP Batam di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam Amsakar Achmad berkomitmen menghadirkan perubahan nyata yang langsung dirasakan oleh pelaku usaha.
Pernyataan tersebut menjadi penegasan arah baru BP Batam dalam menjalankan fungsinya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Bersama tujuh deputi yang ada, Li Claudia menyebut saat ini tengah disusun daftar permasalahan yang selama ini dikeluhkan pelaku usaha, sekaligus perumusan solusi-solusi cepat dan strategis yang akan segera diterapkan.
Langkah konkret dari upaya tersebut diwujudkan melalui diskusi bersama para pelaku usaha dan investor di Balairungsari BP Batam.
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh tiga deputi BP Batam, yakni Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan Fary Francis, Deputi Bidang Infrastruktur Mouris Limanto, dan Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan Sudirman Saad.
Dalam paparannya, Deputi Fary Francis menjelaskan bahwa BP Batam tengah merancang skema simplifikasi perizinan yang lebih efisien, transparan, dan terukur.
Skema ini dirancang untuk menjawab tantangan riil yang selama ini dirasakan pelaku usaha di lapangan, khususnya terkait perizinan lahan dan waktu proses yang terlalu panjang.
Fary menyebut bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang disampaikan Presiden adalah sebesar 8 persen, dan Batam ditargetkan mampu tumbuh hingga 10 persen.
Untuk mengejar target ambisius itu, Fary menyatakan BP Batam akan menyelesaikan segala bentuk hambatan perizinan dan mempercepat prosesnya.
Ia menekankan bahwa pihaknya terus menyambangi kawasan industri guna menyerap aspirasi dan menggali persoalan langsung dari pelaku usaha.
Dengan pendekatan langsung ini, BP Batam berharap dapat merancang solusi berbasis kebutuhan nyata dan bukan sekadar asumsi di balik meja.
Adapun jenis investasi yang menjanjikan yang bisa dilakukan di Batam, mulai dari sektor industri, properti, hingga pariwisata dan kesehatan internasional.
Beberapa sektor industri unggulan di Batam adalah manufaktur, elektronik, mesin, serta kimia dan farmasi. Selain itu, properti di Batam juga menjadi pilihan menarik karena lokasinya yang strategis dan infrastruktur yang memadai.
Jenis Investasi di Batam:
Investasi Pariwisata dan Kesehatan Internasional:
Tetapi Deputi Bidang Infrastruktur, Mouris Limanto, menambahkan bahwa saat ini BP Batam telah melakukan kajian menyeluruh terhadap sejumlah tahapan perizinan yang selama ini dianggap membebani pelaku usaha.
Salah satunya adalah proses Fatwa Planologi dan Izin Pematangan Lahan yang akan dihapuskan untuk memangkas waktu.
Menurut Mouris, justru proses pematangan lahan yang dilakukan tanpa kepastian pengalokasian menyebabkan banyak lahan menjadi gundul dan tidak produktif.
Dalam jangka panjang, hal ini turut menyumbang persoalan lingkungan seperti banjir. Oleh karena itu, reformasi menyeluruh menjadi keharusan.
Langkah penyederhanaan perizinan ini mendapat sambutan positif dari para pelaku usaha.
Salah satu apresiasi datang dari Ketua DPD REI Batam, Robinson Tan.
Ia menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung apabila sejumlah perizinan yang saat ini masih berada di kementerian/lembaga pusat dapat dialihkan ke BP Batam. Hal itu dinilai akan mempercepat proses dan memberikan kepastian usaha.
Selain diskusi formal, BP Batam juga menggelar kunjungan lapangan ke berbagai kawasan industri untuk meninjau langsung operasional perusahaan.
Salah satu yang dikunjungi adalah Kawasan Industri Taiwan International Park dan perusahaan Wasco Engineering.
Dalam kunjungan tersebut, Deputi Fary Francis menemui pimpinan Batam Shipyard and Offshore Association (BSOA) dan perusahaan lainnya.
Ia menyampaikan bahwa BP Batam akan menjadi mitra strategis dan sahabat bagi pelaku usaha agar semua kendala yang ada bisa diselesaikan secara kolaboratif.
“Kami percaya bahwa kunci dari keberhasilan investasi adalah komunikasi yang terbuka dan respons cepat terhadap persoalan yang dihadapi investor. BP Batam akan hadir sebagai fasilitator, bukan penghambat,” ujar Fary.
Executive Chairman BSOA, Novi Hasni berharap kunjungan langsung seperti ini bisa menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan dunia usaha.
Menurutnya, banyak persoalan teknis yang bisa diselesaikan dengan cepat jika ada niat baik dan koordinasi yang intensif.
Tak hanya menyampaikan keluhan, para pelaku usaha juga memberikan masukan konstruktif dalam sesi diskusi terbuka.
Mereka menyampaikan sejumlah usulan agar desain simplifikasi perizinan benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan, bukan hanya sekadar perubahan di atas kertas.
Pihak Pemerintah Kota Batam dan Kepolisian Daerah Kepri turut hadir dalam diskusi tersebut, sebagai bentuk dukungan lintas instansi terhadap upaya pembenahan iklim investasi oleh BP Batam.
Mereka sepakat bahwa pertumbuhan ekonomi Batam sangat bergantung pada kestabilan dan kenyamanan berusaha.
Deputi Bidang Pelayanan Umum Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait, menyebut bahwa komunikasi dua arah antara BP Batam dan pelaku usaha akan terus ditingkatkan.
Menurutnya, ini adalah bentuk keterbukaan dan komitmen BP Batam dalam menjadikan investor sebagai mitra pembangunan.
BP Batam juga tengah mengembangkan sistem pengaduan real-time serta one stop service bersama Pemko Batam yang diharapkan dapat mempercepat respons terhadap keluhan dan permintaan pelaku usaha di masa depan.
Dengan langkah-langkah progresif ini, BP Batam berharap bisa menjadi role model nasional dalam pengelolaan kawasan ekonomi yang modern, adaptif, dan berorientasi pada hasil.
Di bawah kepemimpinan Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra, Batam diharapkan mampu melesat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang ramah investor dan berkelanjutan.
Jadi Batam masih memiliki infrastruktur yang memadai dan terus dikembangkan, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dimana BP Batam sendiri memiliki peran penting dalam memfasilitasi dan memberikan kemudahan bagi para investor. (*)
Tags : badan pengusaha batam, bp batam, kepri, kenyamanan berinvestasi, investasi ramah lingkungan,