BATAM - Badan Pengusaha (BP) Batam bertekad untuk meningkatkan pelayanan dan mudahkan perizinan untuk menjadi pusat investasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"BP Batam tingkatkan pelayanan dan mudahkan perizinan untuk investasi."
“Sejak kepemimpinan Ibnu Sutowo, kemudian dilanjutkan oleh BJ Habibie, hingga era saat ini di bawah Muhammad Rudi, BP Batam terus menjalankan tugasnya dengan baik dan berfokus pada peningkatan investasi,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala BP Batam, Purwiyanto, Selasa (2910).
Pusat Investasi di Kepri itu menggelar upacara untuk memperingati Hari Bakti yang ke-53 di lapangan parkir BP Batam pada Sabtu 26 Oktober 2024.
Upacara ini dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dari tingkat Provinsi Kepulauan Riau hingga Kota Batam, yang turut memberikan penghormatan pada sejarah dan dedikasi BP Batam dalam mengembangkan wilayah Batam sebagai pusat investasi.
Purwiyanto, menekankan pentingnya menghormati jasa para pendahulu yang telah membangun BP Batam sejak berdiri pada 1971.
Lanjutnya wilayah kerja BP Batam yang kini mencakup hingga Galang Baru menjadi pusat perhatian utama dalam menarik investor berkualitas.
Purwiyanto menjelaskan bahwa BP Batam tidak hanya melanjutkan program kerja yang ada, tetapi juga berupaya memperbaikinya.
“Kami ingin melihat investasi di Batam berkembang pesat dan mampu bersaing dengan negara-negara maju, baik dari segi kualitas maupun sistem,” ujarnya.
Dengan kawasan Free Trade Zone (FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dilengkapi sistem canggih, BP Batam berharap ke depannya ada investor besar yang bisa menyumbang pendapatan pajak hingga puluhan triliun rupiah, yang dapat mendorong pembangunan Batam lebih maju.
Purwiyanto mengakui bahwa masih ada kendala dalam proses perizinan. Hal ini memerlukan integritas dan efisiensi dari segi waktu, tempat, dan biaya, serta kepastian bagi para investor.
“Terkadang investor lebih membutuhkan kepastian perizinan dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Dukungan lintas sektoral juga sangat berperan dalam memberikan kepastian ini,” ujarnya.
BP Batam terus mendorong peningkatan kualitas pelayanan dan perizinan diharapkan dapat menjadi daya tarik utama bagi para investor.
“Tentunya agar Batam dapat terus berkembang sebagai pusat ekonomi dan investasi yang unggul di tingkat internasional,” sebutnya.
Batam raih investasi Rp290,9 triliun
Sebelumnya, ada sebanyak delapan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) resmi menanamkan investasi EBT di Batam, dengan total nilai mencapai Rp290,9 triliun dalam jangka waktu lima tahun.
Investasi ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja di Batam.
Dalam kurun waktu tersebut, diperkirakan sebanyak 36.150 tenaga kerja akan terserap.
Perusahaan-perusahaan ini berlokasi di Kawasan Industri (KI) Wiraraja, Batam, dan di Proyek Strategis Nasional (PSN) Wiraraja Green Renewable Energy and Smart Eco Industrial Park yang berlokasi di Pulau Galang.
Peresmian investasi ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada 26 Agustus 2024 di KI Wiraraja.
Dalam sambutannya, Airlangga menyatakan bahwa kehadiran investasi ini menjadi bukti nyata kepercayaan investor asing terhadap potensi Batam sebagai pusat industri investasi EBT di Indonesia.
Pertumbuhan investasi di Kepulauan Riau, khususnya Batam, terus menunjukkan tren positif. Batam yang dahulu dikenal sebagai pusat industri manufaktur, kini berkembang menjadi pusat investasi di sektor jasa dan energi terbarukan.
Investasi ini diharapkan dapat menciptakan diversifikasi ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Delapan perusahaan yang berinvestasi di Batam ini terdiri dari berbagai sektor industri EBT, mulai dari manufaktur solar modul, baterai sodium ion, hingga electronic grade lithium carbonate.
Perusahaan-perusahaan ini berasal dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Singapura, dan Taiwan. Salah satu perusahaan terbesar, PT Essence Global Indonesia, berinvestasi sebesar US$2,5 miliar dan akan menyerap 20.000 tenaga kerja.
Selain itu, PSN Wiraraja Green Renewable Energy & Smart Eco Industrial Park di Pulau Galang juga diresmikan dalam kesempatan ini.
Kawasan seluas 982,22 hektare ini akan menjadi pusat pengembangan rantai pasok industri EBT, mulai dari pemurnian pasir silika hingga produksi solar cell dan battery pack.
Dengan investasi EBT besar ini, Batam diharapkan mampu memposisikan diri sebagai pusat utama industri EBT di Indonesia, mendukung transisi energi bersih, dan memperkuat perekonomian nasional. (*)
Tags : badan pengusaha batam, bp batam, tingkatkan pelayanan dan mudahkan perizinan, bp batam jadi pusat investasi di kepri,