Linkungan   22-04-2025 13:29 WIB

BPBD Riau Catat Luas Lahan Terbakar 78 Hektare Hingga Pertengahan April Ini

BPBD Riau Catat Luas Lahan Terbakar 78 Hektare Hingga Pertengahan April Ini

PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau melaporkan bahwa luas lahan yang terbakar di Provinsi Riau hingga pertengahan April 2025 mencapai 78,06 hektare.

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini tersebar di delapan wilayah kabupaten/kota, dengan Kabupaten Bengkalis menjadi daerah yang paling terdampak.

Kepala BPBD Damkar Riau, M Edy Afrizal, mengungkapkan bahwa Bengkalis mencatatkan luas lahan terbakar mencapai 31,20 hektare.

"Hingga pertengahan April 2025, luas lahan yang terbakar tercatat mencapai 78 hektare. Bengkalis paling luas terdampak seluas 31,20 hektare," kata M Edy Afrizal, Selasa (22/4/2025).

Selain Bengkalis, daerah lain yang juga terdampak cukup signifikan adalah Kota Dumai dengan 16,03 hektare, Kabupaten Pelalawan seluas 11,50 hektare, dan Kabupaten Siak seluas 7,90 hektare.

"Beberapa daerah lain seperti Indragiri Hilir, Meranti, Pekanbaru, dan Kampar juga melaporkan kebakaran dalam skala lebih kecil," katanya.

Atas kejadian tersebut, M Edy Afrizal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat upaya pencegahan dan deteksi dini Karhutla, terlebih menjelang puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada Mei–Juni mendatang.

"Cuaca panas membuat lahan mudah terbakar. Oleh karena itu, mari kita jaga lingkungan bersama. Jangan membuka lahan dengan cara membakar. Pencegahan adalah kunci agar kebakaran tidak meluas," ujar Edy.

BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan terus melakukan patroli, edukasi, serta pemantauan titik panas secara berkala di daerah-daerah rawan. Namun, keberhasilan pencegahan sangat bergantung pada peran aktif masyarakat di tingkat tapak.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kesadaran dan kepedulian masyarakat menjadi fondasi utama untuk menjaga agar udara tetap bersih dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu oleh kabut asap," pungkasnya

Cuaca panas mulai terasa di sejumlah wilayah Riau membawa tantangan besar, terutama terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Hingga pertengahan April 2025, luas lahan yang terbakar tercatat mencapai 78,06 hektare, tersebar di delapan kabupaten dan kota.

Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Riau, Kabupaten Bengkalis tercatat sebagai wilayah dengan dampak kebakaran terparah, dengan total 31,20 hektare lahan yang terbakar.

Disusul oleh Dumai (16,03 ha), Pelalawan (11,50 ha), dan Siak (7,90 ha). Beberapa daerah lain, seperti Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Pekanbaru, dan Kampar, juga mengalami kebakaran meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Kepala BPBD Riau, M. Edy Afrizal, mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat upaya pencegahan dan deteksi dini Karhutla, terutama dengan adanya prediksi puncak musim kemarau pada Mei hingga Juni mendatang.

“Cuaca panas menyebabkan lahan mudah terbakar. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga lingkungan. Jangan membuka lahan dengan cara membakar. Pencegahan adalah kunci agar kebakaran tidak meluas,” ujar Edy pada Senin (21/4/2025).

BPBD Riau, bersama dengan TNI, Polri, dan relawan, terus melakukan patroli, edukasi, serta pemantauan titik panas secara berkala di daerah-daerah rawan kebakaran. Namun, Edy menekankan bahwa keberhasilan pencegahan sangat bergantung pada peran aktif masyarakat di tingkat lokal.

“Kami tidak bisa bekerja sendirian. Kesadaran dan kepedulian masyarakat menjadi fondasi utama untuk menjaga agar udara tetap bersih dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu oleh kabut asap,” sebutnya. (*)

Tags : Badan Penanggulangan Bencana Daerah, BPBD Riau, Luas Lahan Terbakar 78 Hektare, Lingkungan, Alam,