Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau klaim jumlah desa rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menurun.
PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal mengklaim jumlah desa di Riau yang masuk dalam kategori rawan karhutla jumlahnya menurun.
Capain ini dinilai hasil dari proses pendampingan, pengawasan, serta upaya penyadaran dalam waktu tidak pendek.
Meski belum maksimal, turunnya jumlah desa rawan karhutla menjadi bukti bahwa tingkat kesadaran masyarakat betapa bahayanya karhutla sudah semakin baik.
“Dalam catatan kami, dari sebelumnya ada 300-an desa yang masuk dalam desa rawan karhutla sekarang sudah turun menjadi 200-an saja,” katanya seperti dilansir Media Center Riau, Minggu (3/4).
Dari jumlah desa tersebut, beberapa desa di kabupaten/kota bahkan sudah menyusun anggaran sendiri untuk pengadaan peralatan pemadaman karhutla melalui sumber-sumber dana yang mereka miliki.
Edy mengakui, ketersediaan dan kesiapsiagaan sarana dan prasarana pendukung dalam penanganan karhutla, khususnya di Provinsi Riau, secara umum masih kekurangan.
Peralatan yang mumpuni, canggih, tentunya akan sangat memudahkan tim dan masyarakat untuk mengatasi persoalan api di lahan terbakar agar tidak cepat menyebar.
Dia menyebut, sangat tidak mungkin upaya pemadaman api di lahan terbakar hanya menggunakan tenaga berbekal ranting-ranting kayu.
“Harus ada alat yang mumpuni,” terangnya.
Namun, kunci utama dari semua itu, bagaimana semua pihak bisa memberikan respon cepat jika terjadi karhutla di daerah masing-masing.
“Kami percaya kecepatan dan ketepatan informasi mengenai bencana ini, harus direspon secara cepat,” tuturnya.
Pemprov Riau secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana penanggulangan karhutla tingkat provinsi.
Penetapan status siaga darurat bencana penanganan karhutla di Provinsi Riau mulai berlaku sejak 21 Maret-30 November 2022, sesuai dengan SK Nomor: Kpts. 653/III/2022.
“Status ini ditetapkan setelah ada 3 daerah di Riau yang lebih dulu menetapkan status yang sama,” kata Afrizal.
Adapun ketiga daerah yang lebih dulu menetapkan status siaga darurat penanggulangan karhutla, yakni Kabupaten Pelalawan, Kepulauan Meranti dan Bengkalis.*
Tags : Badan Penanggulangan Bencana Daerah, BPBD Riau, Desa Rawan Karhutla Menurun, Lingkungan,