PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat pada bulan Agustus 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Riau merilis data yang menunjukkan tren positif dalam ekspor nonmigas.
Dari sepuluh golongan barang utama, enam di antaranya mengalami peningkatan signifikan.
Menariknya, golongan Lemak & Minyak Hewan/Nabati menjadi yang terdepan dengan kenaikan mencapai US$ 24,85 juta, diikuti oleh Bubur Kayu (Pulp) dengan pertumbuhan sebesar US$ 15,47 juta.
Disusul oleh Kertas & Karton dengan angka US$ 13,15 juta, Berbagai Olahan Makanan sebesar US$ 2,91 juta, Serat Stapel Buatan US$ 1,76 juta, dan Bahan-bahan Nabati US$ 0,68 juta.
Namun, tidak semua golongan barang menunjukkan peningkatan. Bahan Kimia Organik mengalami penurunan terbesar dengan angka mencapai US$ 22,80 juta.
Disusul oleh Ampas dan Sisa Industri Makanan yang mengalami penurunan sebesar US$ 14,51 juta, Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 7,72 juta, dan Tembakau hanya mencapai US$ 0,26 juta.
Plt Kepala BPS Riau, Ajid Hajiji, menekankan bahwa selama periode Januari hingga Agustus 2023, sepuluh golongan barang utama nonmigas (dalam klasifikasi HS 2 digit) memberikan kontribusi sebesar 99,11 persen terhadap total ekspor nonmigas.
Meskipun angka tersebut tinggi, terdapat penurunan sebesar 17,49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
"Meskipun terdapat penurunan dalam pertumbuhan ekspor, kontribusi golongan barang utama nonmigas tetap menjadi pilar utama dalam struktur ekspor Riau," kata Ajid Hajiji dikutip Kamis (28/9/2023).
Pertumbuhan yang signifikan dalam sebagian besar golongan barang ekspor nonmigas menandakan potensi kuat dalam sektor ekspor Riau.
Dengan memperhatikan tren ini, pihak terkait dapat melakukan strategi yang tepat guna memperkuat dan mempertahankan kontribusi sektor ekspor nonmigas bagi perekonomian daerah, seperti yang dilansir dari mcr. (*)
Tags : Badan Pusat Statistik, bps riau, nonmigas alami tren positif,