Riau   2023/01/28 8:45 WIB

Bupati Adil dan Gubernur Syamsuar Saling Bermaafan, 'untuk Menjalin Kembali Hubungan yang Hampir Retak'

Bupati Adil dan Gubernur Syamsuar Saling Bermaafan, 'untuk Menjalin Kembali Hubungan yang Hampir Retak'
Gubernur Riau, Syamsuar dan Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil dan instansi terkait lainnya saat menghadiri Kenduri Kampung Desa Mantiasa.

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Dalam acara Kenduri Kampung Desa Mantiasa ke X Kecamatan Tebingtinggi Barat di kantor Desa Mentiasa, Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, SH, MM dan Gubernur Riau, H. Syamsuar ikut menghadirinya.  

"Kenduri Kampung mengangkat tema 'Noto Deso Dadi Kutho', dengan persatuan dan kesatuan kita tingkatkan pembangunan manusia seutuhnya ini dilaksanakan di Kantor Desa Mantiasa, Kamis 26 Januari 2023."

"Kenduri Kampung di nazarkan untuk Desa Mantiasa lebih baik kedepannya sesuai dengan kondisi hari ini, begitu juga dengan Kabupaten Kepulauan Meranti dan Provinsi Riau," kata Kepala Desa Mantiasa, Muhajir dalam sambutannya yang dihadiri Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, SH, MM, Wakil Bupati AKBP ((Purn) H Asmar, Ketua DPRD H Fauzi Hasan, Wakil Ketua DPRD, Iskandar Budiman, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul Lapawesean Tendri Guling SIK MH, Danramil Tebingtinggi Kapten Arh Isnanu.

Sedangkan dari Provinsi hadir selain Gubernur Riau Syamsuar juga anggota DPRD Provinsi Riau yakni Amyurlis Ucok, Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Kadis Kominfotik Provinsi Riau, Erisman Yahya dan Kepala Bidang PMD Provinsi Riau, Darwis.  

Muhajir mengatakan bahwa kegiatan Kenduri Kampung tersebut merupakan salah satu filosofi kearifan lokal yang dimaksudkan untuk mengharapkan sebuah kebaikan.

Didepan Gubri dan Bupati, Muhajir menggambarkan kondisi desa yang masyarakatnya bekerja sebagai petani, namun nilai keagamaan disana berlangsung sangat baik

"Inilah kampung kami yang kesehariannya bekerja sebagai petani. Desa ini luasnya hanya 6 kilometer persegi dengan jumlah KK sebanyak 445 yang berada di tiga dusun," paparnya.

"Setiap dusun ada pondok pesantren nya. Di desa ini juga berdiri 7 mushola dan 2 mesjid, salah satunya Mesjid Jami' dimana peletakan baru pertama dilakukan Pak Syamsuar saat menjabat sebagai Pj Bupati," tuturnya.

Kepala Desa Mantiasa sengaja mengundang Gubernur Riau dalam agenda Kenduri Kampung. Salah satunya adalah ingin mendapatkan bantuan yang ada di provinsi.

"Pihak Desa sengaja mengundang Gubernur hadir ke desanya sebagai ucapan terima kasih atas berbagai bantuan yang selama ini diberikan Pemprov Riau."

"Tujuan mengundang Gubernur Riau untuk menjalin hubungan baik dengan provinsi. Sekaligus berharap untuk mendapatkan bantuan dari provinsi," kata Muhajir.

"Ini juga sistim menjemput bola guna melakukan pembangunan. Kami juga berharap kedepan diberikan kemudahan dalam menyelesaikan berbagai persoalan, baik masalah pemerintahan maupun masalah sesama kawan, kalau ada yang terganjal hari ini mohon dibuang jauh-jauh," kata Muhajir dalam sambutannya itu.

Sementara itu Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil dalam sambutannya menyindir keterlambatan Gubernur Riau, Syamsuar hadir pada acara tersebut karena jalan Poros Alai Mengkikip yang tak kunjung diperbaiki, padahal itu merupakan kewenangan penuh pihak provinsi.

"Tadi pak Gubernur cerita dari sana jam 7 sampai disini jam 12 kurang. Ini terlambat mungkin karena jalannya belum siap, kalau kita sudah ada jalan mungkin tak terlambat begini," kata Adil.

Adil juga meminta Provinsi Riau untuk menambah anggaran untuk pembangunan jalan Alai Mengkikip tersebut agar akses jalan menjadi lancar.

"Kalau bisa melalui lelang, mungkin bisa cepat dan jalan Alai Mengkikip bisa ditambahkan lagi anggarannya Pak Gub," bebernya.

"Saya dapat informasi hanya Rp 15 miliar yang dibantu tahun ini, kalau segitu hanya dapat panjangnya cuma 1,5 kilometer, sangat lambat kami. Saya yakinkan kalau jalan itu belum siap, saya pastikan Pak Gubernur dan Bang Ucok datang kemari pasti ketinggalan terus," ujarnya.

Selain itu Adil juga meminta kepada Gubernur Riau untuk melakukan pengerukan terhadap aliran air di sepanjang jalan Poros Alai Mengkikip, dimana daerah tersebut baru saja dilanda banjir.

"Di Kecamatan Tebingtinggi Barat hampir sebagian wilayah nya terendam banjir, untuk itu saya minta Pemerintah Provinsi Riau melakukan pengerukan tali air agar tidak banjir lagi. Selain itu harapan saya mewakili masyarakat agar Pemprov Riau juga bisa menyalurkan bantuan sembako untuk para korban banjir," ujarnya.

Adil juga menyinggung masih banyak bantuan untuk Kabupaten Kepulauan Meranti yang minim dari Provinsi Riau.

"Kami minta perhatian dari Provinsi Riau dalam hal ini pak Gubernur untuk segera merealisasikan bantuannya untuk Kepulauan Meranti. Mudahan segera terwujud, apalagi masa jabatan Pak Gubernur sudah mau habis," ungkapnya.

Adil juga setuju dengan pernyataan Muhajir yang menyatakan kepala desa gesit melakukan lobi dan menjemput bola untuk melakukan pembangunan.

"Kedepan saya harapkan Pak Gubernur menambah anggaran nya untuk Kepulauan Meranti agar nanti suaranya banyak, kalau sedikit memberi, maka sedikit juga suaranya disini nanti," sebutnya.

"Saya juga sepakat dengan apa yang dilakukan oleh kepala desa untuk menjemput bola, namun bolanya jangan kecil, karena Kepulauan Meranti itu kondisinya miskin ekstrem, sehingga butuh sentuhan bantuan dari provinsi agar terlepas dari kondisi itu," ucapnya.

Adil juga mengatakan bahwa saat ini perekonomian di Kepulauan Meranti sangat merosot, namun ia mengklaim Pemkab berhasil menekankan angka kemiskinan. Dia mengungkapkan telah menurunkan angka kemiskinan sebesar 1,84 persen di tahun 2022. Dimana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Kepulauan Meranti menurun dari 25,68 persen menjadi 23,84 persen.

"Ekonomi Meranti juga sangat merosot tapi angka kemiskinan dapat kita tekan, mudah-mudahan kedepannya kita dapat berbenah melalui program-program yang dilaksanakan," bebernya.

Bupati juga meminta Gubernur Riau untuk mempercepat pengerjaan tanggul dan melakukan normalisasi sungai di Kecamatan Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir.

"Saya dapat informasi di Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir ada proyek Pak Gubernur untuk mengatasi tanggul dan tali air. Untuk itu saya minta dipercepat pengerjaannya dan segera dilaksanakan. Karena kondisi nya sangat luar biasa sudah dibantai hujan dibantai air pasang laut lagi. Tahun ini kita mengalami sangat luar biasa kegagalan panennya, karena terendam air pasang dan air hujan, masalah bibit sudah kami sediakan agar petani bisa bercocok tanam kembali," ungkapnya.

Bupati Adil juga menyambut baik kunjungan kerja Gubernur Riau di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Hal tersebut tentu berbanding terbalik dengan beberapa bulan belakangan. Dimana keduanya sempat berpolemik terkait anggaran bantuan keuangan Pemprov Riau yang dinilai kecil.

Bahkan, Bupati Kepulauan Meranti sempat melarang jajarannya untuk menghadiri kegiatan Gubernur Riau ke Kepulauan Meranti. Bahkan, Bupati sempat melarang jajarannya untuk menghadiri kegiatan Gubernur Riau ke Kepulauan Meranti, yang sebelumnya Gubernur akan melakukan kunjungan ke Badan Usaha Milik Desa Bersama di Desa Bagan Melibur.

"Hari ini dibuat di Mantiasa, besok kalau bisa jangan dibuat di pinggir tapi di kota nya, di Selatpanjang. Kita buat besar-besar, kita diskusi disana, ini lebih memuaskan, supaya provinsi dan kabupaten tidak berpikir macam-macam, inikan pikirannya macam-macam, ngawur- ngawur semua, dalam politik itu biasa, saya orangnya santai saja, kalaulah ada saya mengusik di hati Pak Gubernur, selaku adik atau anak di pemerintahan, saya mohon maaf lahir dan batin," pungkasnya.

Sementara itu, Syamsuar dalam pidatonya mengatakan pihaknya berharap kemampuan keuangan Provinsi Riau ke depan terus membaik.

“Apa yang menjadi harapan Bapak Bupati tentu juga harapan kita semua. Semoga saja pendapatan kita terus naik, sehingga bisa kita realisasikan,” ucap Syamsuar.

Selain itu, Syamsuar juga mengatakan pihaknya akan segera memerintahkan Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau untuk memperbaiki parit-parit yang menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik di Kepulauan Meranti serta menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako untuk masyarakat korban banjir.

Pihaknya juga mendukung keinginan penambahan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) untuk masyarakat miskin dengan menggandeng pihak Baznas. Tahun Anggaran 2023, Kabupaten Kepulauan Meranti mendapat 46 unit RLH.

Gubri menyampaikan, saat ini Pemprov Riau sedang berjuang untuk mendapatkan anggaran lebih besar dari pemerintah pusat. Termasuk untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Meranti, sesuai dengan keinginan masyarakat.

"Saat ini kita di Pemprov Riau berjuang agar pendapatan lebih besar lagi anggaran, dengan besarnya anggaran akan menjadi perhatian kita bersama pembangunan infrastruktur, apa yang diharapkan bupati dan masyarakat Meranti agar lebih meningkat lagi perekonomian," ungkapnya.

Gubri menyatakan, Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian Pemprov Riau. Dengan daerah yang berada di pulau, maka perlu kerjasama antara pemerintah kabupaten dan provinsi.

Bantuan dari Pemprov Riau sendiri bagi Kabupaten Kepulauan Meranti, telah mencapai miliaran rupiah, diantaranya bantuan keuangan, baik untuk kecamatan maupun desa. Termasuk pembangunan rumah layak huni.

"Harapan kami bantuan keuangan yang dialokasikan, bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin termasuk untuk warga miskin dan stunting, termasuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kepulauan Meranti. Rumah layak huni dari Pemprov yang dibagi sudah meningkat, tapi belum bisa maksimal, namun sekarang kita berupaya mendapat dukungan dari Baznas, untuk kebutuhan layak huni diharapkan secara berlangsung bisa terealisasi," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Syamsuar juga memberikan piagam penghargaan sebagai apresiasi kepada pengurus BUMDes yang dinilai cukup maju. Diantaranya BUMDes Nambus Bestari Desa Darul Takzim, BUMDes Bakti Pertiwi, Desa Semukut dan BUMDes Usaha Jaya Desa Bina Maju.

"Kepada BUMDes yang telah kita berikan penghargaan adalah bagian untuk motivasi karena BUMDes juga salah satu penggerak ekonomi yang ada desa dan kami yakin dengan adanya kerjasama antara kepala desa termasuk tokoh masyarakat dengan potensi yang ada di Kepulauan Meranti ini kita harapkan mereka bisa memanfaatkan ini untuk dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang di pedesaan," ujarnya.

"BUMDes di Kepulauan Meranti bisa menjadi percontohan bagi kabupaten lainnya di Riau."

"Jika seandainya dana di desa tidak mencukupi bisa dikerjasamakan dengan BUMDes yang ada di desa lain dengan membentuk BUMDes bersama," pungkasnya.

"BUMDes bersama merupakan yang pertama ada di Kepulauan Meranti, karena itu ini jadi contoh dari kabupaten lain dalam rangka bagaimana meningkatkan usaha BUMDes dalam mendapatkan pendapatan desa dan juga dapat membantu pergerakan ekonomi yang ada di masing-masing desa," jelasnya.

Jadi acara kegiatan Kenduri Kampung Desa Mantiasa, Gubernur Riau juga berkesempatan menyerahkan bantuan 50 paket kepada anak yatim, menyerahkan bantuan mesin Mini Strike untuk pemadam kebakaran. Selain itu dilakukan pemotongan nasi tumpeng dan keduanya bersuap-suapan bersama menandakan keduanya dapat melakukan kerjasama baik kedepannya. (*) 

Tags : Bupati Meranti Muhammad Adil dan Gubernur Riau Syamsuar, Kenduri Kampung Desa Mantiasa ke X, Bermaafan, Dua Tokoh Saling Bermaafan, Dua Pemimpin Hilangkan Rasa Perpecahan ,