Agama   2025/07/21 20:32 WIB

Buya Anwar Abbas Ungkap Kelemahan Koperasi Desa Merah Putih di SDM dan Teknologi

Buya Anwar Abbas Ungkap Kelemahan Koperasi Desa Merah Putih di SDM dan Teknologi
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas 

Buya Anwar mengungkap, kualitas sumber daya manusia dan teknologi menjadi titik lemah.

JAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengingatkan pemerintah agar tidak tergesa-gesa menjalankan program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) tanpa kesiapan manajerial di tingkat akar rumput.

"Kelemahan Koperasi Desa Merah Putih."

“Saya khawatir koperasi Merah Putih ini dikaitkan dengan desa, dengan lurah, dengan perangkat desa, sementara mereka kan enggak berpengalaman mengelola koperasi,” kata Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat seperti dirilis Republika, Jumat (18/7).

Anwar Abbas menyebut pelibatan aparatur desa yang belum terlatih dalam tata kelola koperasi justru bisa menimbulkan risiko kegagalan besar.

Menurutnya, ada tiga titik lemah yang harus menjadi perhatian serius: kualitas sumber daya manusia, kesiapan teknologi informasi, serta potensi tingginya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL).

Ia menilai, jika pengelolaan dilakukan serampangan, koperasi justru bisa merugikan masyarakat desa.

“Risikonya? Ya karena dari sisi SDM-nya bermasalah, dari sisi IT-nya, kemudian juga dari sisi permodalan saya enggak tahu lagi. Dan nanti dari segi nasabah, kepatuhan nasabah untuk membayar itu juga bermasalah. Bisa-bisa NPL-nya tinggi, ya. Sehingga bangkrut. Ya khawatir juga,” ungkap Anwar Abbas. 

Ia menegaskan, bila program ini gagal, dampaknya bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga politis.

“Kalau gagal, ya yang rusak namanya nama Presiden Prabowo. Itu menurut saya,” ucapnya.

Meski Muhammadiyah mengapresiasi niat pemberdayaan ekonomi desa melalui koperasi, Anwar menekankan keberhasilan hanya mungkin tercapai jika pengelolaan dipercayakan pada tenaga profesional yang paham prinsip koperasi modern dan menjunjung akuntabilitas.

“Walaupun itu saya khawatir juga, koperasi Merah Putih ini bisa gagal,” ujarnya.

Peluncuran program Kopdes secara nasional dilakukan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025) hari ini.

Dalam sambutannya, Presiden menyebut pencapaian 80.000 koperasi yang siap diluncurkan lebih cepat dari perkiraan semula.

Ia juga mengapresiasi semua pihak, mulai dari kepala desa hingga kementerian dan BUMN, yang terlibat dalam kerja kolaboratif ini.

“Katanya semua bekerja sebagai satu tim, bergerak semuanya. Terima kasih, jadi ternyata kalau kita punya niat yang baik, kehendak yang baik, dorongan yang kuat, motivasi yang kuat, bisa, yang tidak bisa jadi bisa, 80 ribu,” ujar Prabowo dalam pidato peluncuran.

Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai lembaga ekonomi berbasis komunitas yang didorong untuk mendukung kemandirian ekonomi nasional.

Pelaksanaannya melibatkan lintas kementerian dan sejumlah perusahaan negara, termasuk BRI, Mandiri, BSI, Telkom, hingga Bulog.

Namun, Muhammadiyah mengingatkan bahwa skema sebesar ini harus dijalankan dengan kehati-hatian tinggi agar tidak berakhir sebagai proyek gagal yang membebani desa. (*)

Tags : koperasi desa merah putih, buya anwar abbas, koperasi merah putih, muhammadiyah, muhammadiyah dan anwar abbas, titik lemah koperasi,