MARANTI - Calon Gubernur (Cagub) Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si melakukan kampanye dialogis yang didampingi anaknya ke Desa Tanjung Samak, Kepulauan Meranti.
Setiba di pelabuhan umum Tanjung Samak, Kecamatan, Ransang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Jumat 11 Oktober 2024, sekitar pukul 11 00 WIB, calon gubernur Riau Syamsuar disambut tabuh kompang pengarak berbaju kurung lengkap.
Dalam ayunan langkah gubernur Riau pada masanya itu, ribuan pasang mata masyarakat tertuju kepadanya sosok yang mendapingi Cagub nomor urut 3 ini.
Perjalanan dari pelabuhan menuju ke tempat acara kampanye dialogis pasangan Syamsuar-Mawardi (Suwai), hanya sekitar 200 meter namun Cogan tersebut tak bisa menyembunyikan rasa panas.
Di depan homestay, Cogan yang belakangan diketahui bernama Muhammad Zikri Bintani yang sehari-hari dipanggil Ari turut mendapingi Cagub Syamsuar.
Muhammad Zikri Bintani diketahui baru saja lulus menempuh ilmu di Universitas Telkom di Bandung, dan saat ini sedang menunggu wisuda.
Matahari seakan mencubit kulit, meskipun panas begitu terik, namun ratusan masyarakat Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, begitu bersemangat mengikutk kampanye dialogis calon Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, di rumah Pak Ismet.
Warga sepakat untuk memenangkan pasangan Syamsuar-Mawardi (Suwai) agar bisa kembali merebut anggaran Rp 45 miliar yang hilang.
Cerita uang Rp 45 miliar itu berawal dari sambutan tokoh masyarakat Tanjung Samak, Hatta. Kata anggota DPRD Meranti dari Partai Golkar itu, sewaktu Pak Syamsuar menjadi gubernur Riau, dia sempat mengajukan anggaran untuk pembangunan jalan di kampungnya.
Anggaran itu masuk dalam APBD Riau tahun 2024, namun begitu Pak Syamsuar tidak lagi menjadi gubernur Riau anggaran tersebut, lesap entah kemana tanpa sebab.
“Jadi, pada tanggal 27 November 2024 nanti mari kita rebut kembali Rp 45 miliar itu, dengan memenangkan pasangan calon nomor urut 3, Syamsuar- Mawardi,” kata Hatta.
Pak Syamsuar, jelas Hatta, sudah tak asing lagi bagi masyarakat Meranti. Ketika beliau menjadi Plt Bupati Kabupaten Meranti dia sampai menginap di Tanjung Samak ini dalam upaya menampung aspirasi masyarakat.
“Memilih kepala daerah tidak sama dengan memilih anggota DPRD. Karena kepala daerah adalah orang yang bertanggung jawab kemana arah pembangunan 5 tahun depan. Pak Syamsuar sudah tidak diragukan lagi, pengalamannya yang memang sudah teruji dan terbukti dan Alhamdulillah Pak Syamsuar dia adalah orang bersih tak pernah terlibat dalam kasus pidana,” ucap Hatta.
Pak Syamsuar ini orang yang paling patuh tawadhu beliau sudah terpilih menjadi anggota DPR RI namun ada perintah partai dia siap maju sebagai gubernur Riau dan rela berkorban turun ke desa-desa lagi untuk mensosialisasi sebagai calon gubernur Riau.
Ketua DPD II Partai Golkar Meranti, Iskandar Budiman dalam sambutanya mengatakan, Pak Syamsuar adalah satu-satunya calon yang berasal dari Riau pesisir, jadi wajib bagi masyarakat pesisir untuk memenangkan Pak Syamsuar.
“Kalau Pak Syamsuar kalah, tentulah kita sebagai masyarakat Riau pesisir malu,” ucap Iskandar.
Pak Syamsuar, sambung Iskandar, sangat kenal betul dengan Kabupaten Kepulauan Meranti, sudah berulang kali beliau datang ke Meranti.
Beliau tahu betul desa-desa yang ada di Kepulauan Meranti ini, dia paham apa yang harus dilakukan masyarakat Meranti.
“Dalam membangun, kita butuh linear antara Pemerintah Provinsi Riau dengan Kabupaten Kepulauan Meranti. Jika Pak Syamsuar menang dan calon Bupati Meranti dari Golkar juga menang, mudah berkomunikasi untuk membangun Meranti ini,” ucap Iskandar.
Dalam orasi polotiknya Syamsuar mengatakan, bahwa pembangunan jalan dan jabatan sudah menjadi komitmen prioritas dia bersama Buya Mawardi.
“Di samping itu kami juga berkomitmen terhadap pendidikan dalam upaya meningkatkan SDM masyarakat di Riau, karena potensi SDA kita cukup besar. Jika potensi SDA ini tidak kita dibarengi dengan SDM maka selama-lamanya kita akan menjadi buruh, ya paling tinggi menjadi satpam,” ungkap Syamsuar.
Soal pendidikan ini, Syamsuar juga sempat bercerita soal susahnya dia mendapat pendidikan. Sehingga sempat berkerja sebagai buruh kasar di Sawah Lunto.
Hal ini tak dia ingin dialami masyarakat Riau, anak-anak kita harus punya pendidikan dan punya keahlian sehingga tidak lagi terjadi anak-anak kita ke Malaysia hanya bekerja sebagai buruh dengan cap paspor sebagai pelancong,” ujar Syamsur.
Tenaga skil bagi anak-anak Riau, pada zaman Syamsuar jadi gubernur juga sudah disiapkan dengan mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di Dumai. Sehingga anak Riau punya kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Syamsuar juga menyebutkan alasannya maju lagi sebagai gubernur Riau, selain perintah partai juga begitu banyak aspirasi masyarakat agar dia maju lagu. Bahkan, ada yang mengatakan jika Syamsuar tak maju lagi dan memilih sebagai DPR RI, maka Syamsuar dianggap mementingkan diri sendiri karena masyarakat Riau masih membutuhkan dia.
Dalam komitmennya, Syamsuar juga berupaya menyambut Riau digital dengan penyediaan wi-fi di setiap kelurahan dan desa yang ada di Provinsi Riau. (*)
Tags : calon gubernur syamsuar, cagub riau didampingi anaknya kampanye dialogis, cagub riau kampanye di tanjung samak, kepulauan meranti, News Daerah,