PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pasangan calon (Paslon) gubernur dan calon wakil gubernur riau nomor urut 3 Syamsuar-Mawardi diyakini bakal memperoleh suara signifikan di beberapa daerah, untuk itu Cagub Syamsuar menganggap kampanye dialogis masih diperlukan seakaan sudah membumi.
"Kampanye dialogis hingga ke desa-desa sebagai ajang edukasi pemilih untuk berpikir cerdas."
"Mari sama-sama kita mendukung orang baik. Jangan biarkan orang baik berjuang sendiri. Pak Syamsuar itu dari dulu baik, bukan baru sekarang. Karena biasanya orang itu tiba-tiba baik kalau ada maunya. Beliau ini dari dulu baik, dia bantu orang naik umrah, dia bantu rumah ibadah, di pendidikan orang sekolah dia bantu. Semua sektor dia sudah bantu. Dia masuk ke sistem pemerintahan, yaitu sebagai gubernur Riau (2019-2023) kemarin," kata Wawan Sudarwanto, dari Lembaga Penelitian Pengembangan Pendidikan (LP3) Anak Negeri menilai.
Menurutnya, melihat antusias warga yang hadir tiap kai kampanye dialogis dilakukan, semakin mempertebal kesempatan kandidat kepala daerah yang punya tagline SUWAI (Syamsuar-Mawardi) untuk memenangkan pemilihan gubrnur (Pilgub) Riau pada 27 November 2024 mendatang.
Wawan juga mengajak agar seluruh masyarakat Riau, khususnya masyarakat di Kabupaten/Kota bersama-sama memilih pemimpin yang peduli terhadap masyarakat.
"Harapan Syamsuar untuk membangun Riau agar lebih baik hanya bisa terwujud jika semua masyarakat bersama-sama memilih calon gubernur nomor urut 3 itu pada pemilihan nanti."
"Semua niat beliau tidak ada artinya tanpa dukungan dari masyarakat Riau, karena yang menentukan siapa yang akan memimpin kita itu ada di tangan masyarakat semua," kata Wawan.
Hal senada juga disampaikan oleh mantan Wali Kota Dumai dua periode (2005–2010 dan 2016–2021), Zulkifli Adnan Singkah.
"Satu-satunya calon gubernur yang didukung partai kuat hanya Paslon SUWAI. Itu karena dia orang baik, makanya didukung partai," ucap Zulkifli AS.
Menurutnya, selain karena kebaikannya terhadap semua orang, jaringan politik yang kuat juga menjadi salah satu alasan Paslon SUWAI ini mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk dicalonkan sebagai gubernur berpasangan dengan MawardiMuhammad Saleh dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Mari kita sama-sama sambut kemenangan bapak Syamsuar-Mawardi, dan semakin mempertebal kemenangan itu dengan memastikan kita memilih mereka di TPS (tempat pemungutan suara) 27 November nanti," ajak Zulkifli AS saat melakukan kampanyenya didepan seluruh masyarakat Dumai.
Tetapi kembali seperti disebutkan Wawan Sudarwanto menilai, pemimpin Riau mendatang tidak hanya cukup dengan bermodalkan kesederhanaan, "lebih jauh dari itu kita butuh pemimpin yang dapat memberi solusi terhadap permasalahan yang ada."
"Kalau saya lihat Paslon SUWAI visinya jelas dan memiliki integritas yang tinggi dan memiliki komitmen yang baik pula utuk mensejahterakan rakyat Riau," imbuhnya.
Semoga Pilgub Riau yang akan di gelar 27 November nanti ini betul-betul dapat melahirkan sosok pemimpin yang dibutuhkan oleh rakyat Riau, bukan hanya dibutuhkan oleh sekelompok orang yang bermain dalam kepentingan-kepentingan tertentu.
"Harapan kita, pemimpin baru nanti dapat mengangkat harkat dan martabat di bumi lancang kuning ini kearah yang lebih baik, Riau dapat di segani oleh provinsi lain. Berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan tegaknya hukum yang berkeadilan," kata dia.
"Semoga semua lapisan masyarakat dapat membantu untuk terwujudnya sosok pemipin yang dibutuhkan tersebut."
Selama kepemimpinanya menjadi Gubernur Riau, Drs H. Syamsuar, M.Si, sangat berkomitmen terhadap kerukunan umat beragama di tanah Melayu Lancang Kuning ini. Sehingga pemimpin nasionalis ini mendapat penghargaan sebagai Tokoh Kerukunan Nasional yang Inovatif dan Kreatif dalam Merawat Kerukunan Umat Beragama yang diberikan oleh Asosiasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Provinsi Riau ini antar umat selalu harmonisasi. Kerukunan umat beragama terawat karena dukungan Syamsuar sewaktu menjabat gubernur Riau juga mengalokasikan dana hibah untuk FKUB lebih kurang Rp 1,6 miliar selama 3 tahun berturut turut dalam upaya menciptakan kegiatan dan sosialisasi keagamaan di Provinsi Riau.
Berkat kepedulian satu-satunya kepada daerah di Riau ini yang menerima pin emas dari Pemerintah Pusat lantaran peduli terhadap kebudayaan, pada tahun 2020-2021 penilaian Balitbang Kementerian Agama RI merilis indek kerukunan umat beragama di Riau berada di posisi ke-30 dari 34 provinsi di Indonesia.
Pada posisi yang sangat rendah tersebut, Syamsuar selaku gubernur Riau sangat prihatin terhadap kondisi kerukunan umat beragama di Riau.
Solusi darinya, mengumpulkan dan mengaktifkan peran tokoh lintas agama agar berperan aktif dalam menciptakan harmonisasi lintas agama, dengan membuat kegiatan dan dialog keagamaan sebagai solusi terbaik dan mendukung anggaran.
Hasilnya, maka pada tahun 2022-2023 Riau berhasil memperoleh Penilaian indek kerukunan umat beragama yang semula di level 30 menjadi 16 besar dari 34 provinsi di Indonesia dan FKUB berhasil pula melaksanakan Rakor se-Sumatera yang dilaksanakan di Pekanbaru, September 2023 yang lalu.
Dari hasil perbaikan Indek Kerukunan dari 30 besar menjadi level 16 besar, Syamsuar selaku gubernur langsung di undang oleh Staf ahli Wakil Presiden RI, mendapat apresiasi tehadap kinerja Syamsuar dalam mendukung harmonisasi umat beragama di Riau dan pencapaian indek kerukunan umat beragama di Riau semakin baik.
Dari hasil yang dicapai Riau Assosiasi FKUB Nasional yang diketuai Ida Pangelinsir Ratu Sukahet, dari Bali memberikan penghargaan kepada Syamsuar sebagai Tokoh Kerukunan Nasional.
Sebelumnya FKUB Provinsi Riau juga menberikan penghargaan kepada Syamsuar selaku gubernur Riau sebagai tokoh kerukunan Riau. Penghargaan ini sewaktu sempena acara Rakor FKUB se-Riau yang dilaksanakan di Kota Dumai.
Drs H.Rasyidi Hamzah MA, selaku Sekretaris FKUB Riau, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Syamsuar selaku gubernur Riau yang telah memberikan suport terhadap kinerja FKUB dengan mengalokasikan dana hibah.
Sehingga FKUB bisa melaksanakan kegiatan dialog serta berbagai kegiatan yang menunjang komunikasi terhadap kerukunan umat beragama di Riau. Dan terawatlah hubungan dengan tokoh lintas agama di kabupaten/kota yang ada di Riau.
Menurut Rasyidi Hamzah, FKUB terus bergerilya ke daerah-daerah untuk memberi motivasi dan menjaga harmonisasi kerukunan di kalangan tokoh lintas agama.
Tahun 2024 ini, telah keluar pula hasil penilain dari Balitbang Kementerian Agama RI, Indek Kerukunan Umat Beragama Provinsi Riau yang berada di peringkat ke-16, dan ini secara nasional berada di rangking pertama dengan skor nilai 84, 23 dari 34 provinsi di Indonesia, di bawahnya Provinsi Kepri yang tahun 2022-2023 berada di urutan nomor Satu.
Rasyidi Hamzah juga memberikan apresiasi bahwa, keberhasilan Provinsi Riau dalam menciptakan kerukunan adalah keberhasilan Syamsuar selaku Gubernur, yang telah meletakan dasar-dasar pentingnya kerukunan di kalangan umat beragama di Riau.
“Tanpa kerukunan umat beragama, tidak akan berhasil dalam membangun Provinsi Riau yang besar ini, Pak Syamsuar semasa bupati di Kabupaten Siak sampai menjadi gubernur Riau sangat peduli terhadap kelangsungan dan kerukunan Umat beragama. Tentu juga peran yang tak kalah penting adalah kantor wilayah Kementerian Agama dan Kesbangpol Provinsi Riau yang setiap saat memberikan solusi dan motivasi terhadap perkembangan umat beragama di Provinsi Riau,” ungkap Rasyidi Hamzah.
Selain itu, sambung Rasyidi Hamzah, peran seluruh pengurus FKUB dan tokoh lintas agama di Provinsi Riau. Semoga kerukunan dan keharmonisasi umat beragama di Riau tetap terjaga dengan baik. “Atas nama FKUB Riau kami ucapkan terima kasih kepada Pak Syamsuar. Semoga sehat serta sukses selalu,” ujar Rasyidi Hamzah. (*)
Tags : syamsuar cagub riau, pilkada serentak 2024, pasangan calon syamsuar-mawardi, paslon nomor urut 3, pilgub riau 2024,