UKURAN Candi Borobudur sama dengan bangunan 10 lantai. Pada zaman itu belum ada alat buldozer untuk meratakan tanah.
"Pada saat pembangunan Candi Borobudur belum ada truk untuk mengangkut batuan."
"Alat crane untuk mengerek batu ke atas pun belum ada. Tetapi saat ini, sebuah gedung 25 lantai bisa dibangun selama setahun dengan peralatan modern. Jadi beda memang saat pembangunan Candi Borobudur itu," kata Ir. Ganda Mora M.Si, Ketua Yayasan Sahabat Alam Rimba (Salamba) yang belum.lama ini mengunjungi Candi tersebut.
Lalu Bagaimana Candi Borobudur dibuat?
Menurutnya, Candi Borobudur dibangun dengan peralatan sederhana, seperti palu dan pengungkit. Kendaraan yang ada hanyalah cikar atau pedati (gerobak yang ditarik dengan sapi).
Kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur
"Karena hanya ada alat sederhana, maka batu-batu yang besar dan berat pun harus ditarik pelan-pelan. Disusun satu per satu sampai menjulang tinggi," sebutnya menceritakan tadi ini, Kamis (8/9/2023).
Tetapi pembangunanya tetap saja membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang banyak.
Menurut prasasti (batu bertulis) yang mencatat pembangunan Candi Borobudur dikisahkan, Candi Borobudur dibuat oleh Raja Mataram pada saat pemerintahan Raja Samaratungga.
Namun, candi baru selesai ketika Ratu Pramurdawardhani (putri Raja Samaratungga) bertahta.
"Dari kisah itu, diperkirakan, Candi Borobudur dibangun selama 50 tahun," kata Ganda memperkirakan.
Pihak Arkeolog menemukan banyak kuali gerabah di sekitar Borobudur. Berdasarkan temuan itu, diduga, keluarga pekerja candi tinggal di daerah tersebut. Di dalam keluarga itu, para wanita bertugas memasak makanan untuk laki-laki yang bekerja membangun candi.
Tetapi Ganda melihat pihak Balai Konservasi Borobudur (BKB) selaku pihak yang melakukan konservasi dan pelestarian Candi Borobudur, selalu intens melakukan kegiatan penyelamatan objek wisata tersebut.
Jadi kegiatan perawatan Candi Borobudur baik pemantauan (monitoring) untuk memastikan apakah terjadi perubahan atau tidak pada Candi Borobudur terus dilakukan.
FOTO. BALAI KONSERVASI BOROBUDUR
“Secara fisik, pemeliharaan rutin satu tahun sepanjang hari, mulai dari pembersihan yang sifatnya mekanis, terkait beberapa (pembersihan) tumbuhan tingkat tinggi, tetapi memang tanaman keras (pohon) tidak mungkin ditanam dekat bangunan yang dikhawatirkan akan memengaruhi bangunan candi,” katanya.
Ganda juga mengaku kagum melihat bahan-bahan yang digunakan atas bangunan candi.
“Bagaimana upaya penting tentang warisan dunia ini, baik berkaitan dengan candinya sendiri, dan upaya melestarikan kawasan dan lingkungannya," dalam perkiraannya.
Tidak hanya berbicara tentang candinya sebagai monumen tapi Borobudur Temple Compound (gabungan), ada Candi Borobudur, Mendut, Pawon, dan beberapa situs yang ada di kawasan sekitarnya.
"Ada juga tinggalan lain seperti bekas danau purba dan sebagainya."
Ganda mengakui sekilas kondisi Candi Borobudur kondisi sekarang tak lepas dari usianya yang sudah berumur ratusan tahun. Tetapi secara otomatis akan banyak berpengaruh terhadap material.
"Misalnya faktor ancaman yang membayangi, seperti faktor fisik, batu penyusun candi berupa andesit yang tidak sama. Faktor fisik lainnya kelembaban, intensitas hujan, serta beberapa batu candi mengalami pengausan. Sementara, faktor nonfisik meliputi konsep pelestarian candi yang diseimbangkan dengan lingkungan," tanya dia.
FOTO. BALAI KONSERVASI BOROBUDUR
Mungkin juga benar keausan batu di Candi Borobudur. Secara hitungan teknis, setiap gesekan dari pijakan kaki pengunjung menyebabkan nilai keausan pasti terjadi.
Jadi dalam kesimpulannya itu Ganda Mora mengakui, saat ini Candi Borobudur dalam kondisi yang sangat bersih. Lingkungan dan bangunannya terlihat rapi karena kerap dilakukan perawatan. (*)
Tags : Candi Borobudur, Mataram, Sejarah Borobudur, lingkungan ,