PEKANBARU - Dinas Kesehatan provinsi Riau mencatat dalam kurun waktu dua bulan terakhir, angka kematian akibat Covid-19 di provinsi Riau mengalami peningkatan.
"Capaian Vaksin Booster masih rendah, akibatnya kematian jadi meningkat."
"Dari data yang kami miliki, belakangan ini selain kasus Covid-19 yang naik, angka kematian akibat Covid-19 di Riau juga meningkat. Sejak 31 Juli hingga 23 Agustus 2022, ada 11 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sebelumnya dari 5 Mei sampai 31 Juni tidak ada kasus kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin.
Peningkatan kasus kematian tersebut juga berbanding lurus dengan peningkatan kasus harian Covid-19 di Riau.
Pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia tersebut, rata-rata memiliki penyakit penyerta atau komorbid, berusia lanjut dan juga belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap.
Kasus harian Covid-19 di Riau belakangan juga mengalami kenaikan fluktuatif dan berasal dari klaster keluarga.
Dari klaster keluarga tersebut, yang akan mengalami dampak cukup parah yakni jika menjangkiti orang tua yang sudah berusia lanjut.
"Rata-rata saat ini masih dari klaster keluarga penularannya. Kalau untuk klaster lainnya seperti sekolah belum ada," ujarnya, seperti dirilis mcr, Kamis (25/8).
Dengan trend kenaikan kasus Covid-19 tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat yang belum vaksin, agar segera vaksin dengan dosis lengkap. Karena masyarakat yang sudah vaksin lengkap hingga dosis ketiga atau booster, anti bodinya terbukti meningkat.
"Kalau untuk sarana mendapatkan vaksinasi Covid-19 sudah banyak, kami juga menyediakan mal vaksinasi di Jalan Melur, Pekanbaru. Mal ini buka 12 jam setiap hari dan tujuh hari dalam seminggu," sebutnya.
Capaian vaksin booster rendah
Diskes Riau mencatat, hingga kini, capaian vaksinasi Covid-19 booster pertama Riau baru mencapai 21,44 persen.
"Jadi untuk capaian booster kita (Riau) baru sebesar 21,44 persen, dengan jumlah yang baru melaksanakan sebanyak 1.190.696 orang," ungkap Zainal Arifin.
Jumlah itu, sambungnya, rangkuman 12 kabupaten/kota di Riau, yang mana Meranti sebanyak 63,900 orang, persentase 35,47 persen. Pelalawan sebanyak 108,999 orang, persentase 32,62 persen. Dumai sebanyak 68,725 orang, persentase 25,33 persen. Siak sebanyak 100,293 orang, persentase 25,23 persen.
"Kemudian Rohil sebanyak 136,733 orang, persentase 24,54 persen. Pekanbaru sebanyak 204,428 orang, persentase 24,02 persen. Bengkalis sebanyak 95,589 orang, persentase 19,86 persen. Rohul sebanyak 92,435 orang, persentase 18,61 persen," urainya.
Lalu, rincinya lagi, Inhil sebanyak 100,539 orang, persentase 17,44 persen. Kampar sebanyak 122,473 orang, persentase 16,88 persen. Inhu sebanyak 56,771 orang, persentase 14,65 persen dan Kuansing sebanyak 39,811 orang, persentase 13,56 persen.
"Sementara itu, untuk capaian vaksinasi Covid-19 booster kedua di Riau sendiri baru sebanyak 1.045 orang, dipersentasekan sebesar 3,17 persen," terangnya.
Rinciannya, Inhu sebanyak 152 orang, persentase 7,72 persen, Pekanbaru 676 orang, 6,12 persen, Pelalawan 76 orang, 4,30 persen, Rohil 92 orang, 4,13 persen, Kampar 23 orang, 0,97 persen dan Kuansing 9 orang, persentase 0,95 persen.
"Kemudian, Inhil 9 orang, 0,34 persen, Kota Dumai 3 orang, 0,15 persen, Siak 2 orang, 0,11 persen, Bengkalis 2 orang, 0,06 persen, Rohul 1 orang, 0,05 persen dan Meranti masih 0 persen," pungkasnya. (*)
Tags : Capaian Vaksin Booster Masih Rendah, Kasus Covid-19, Kematian Meningkat, Kesehatan,