Agama   2025/03/06 16:57 WIB

Cara Mudah Muslim Lakukan Itikaf di Masjidil Haram dan Nabawi dengan Daftar Online

Cara Mudah Muslim Lakukan Itikaf di Masjidil Haram dan Nabawi dengan Daftar Online

Warga Saudi dan Muslim dengan izin kependudukan dapat beritikaf usai daftar online.

AGAMA — Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, umat Islam biasanya akan melaksanakan itikaf di masjid seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Selama itikaf, umat Islam akan berdiam di masjid untuk melaksanakan berbagai amal ibadah dengan harapan bisa meraih malam Lailatul Qadar. 

Untuk melaksanakan ibadah pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan ini, umat Islam memiliki keinginan untuk melaksanakan itikaf di dua masjid suci, yaitu Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah. 

Pada Ramadhan tahun ini, warga Saudi dan umat Islam yang memiliki izin kependudukan dapat mewujudkan keinginannya tersebut hanya dengan mendaftar melalui online.

Seperti dilansir Arabnews, Kamis (6/3/2025), pihak berwenang telah membuat aplikasi daring bagi umat Islam yang ingin itikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengimbau kepada masyarakat yang hendak melaksanakan ibadah tersebut agar memilih masjid, mengajukan permohonan, menonton video sosialisasi agar lebih mengenal ibadah tersebut. 

Selain itu, umat Islam diminta mencermati ketentuan yang harus dipenuhi selama masa ibadah itikaf, yang akan dimulai sejak 20 Ramadhan hingga selesainya shalat Isya pada malam sebelum hari raya Idul Fitri.

Pemohon harus berusia minimal 18 tahun dan merupakan warga negara Kerajaan, atau memiliki status kependudukan yang sah. Izin itikaf gratis dan permohonan pendaftaran dapat diajukan di eserv.wmn.gov.sa.

Umat Islam mengharapkan mendapatkan Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir bulan puasa Ramadhan 2024. Namun, bagaimana cara mendapat Lailatul Qadar? Apakah Lailatul Qadar didapat hanya oleh orang yang beritikaf?

Menjawab pertanyaan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis mengatakan, itikaf adalah berdiam di dalam masjid dengan niat ibadah. Hukumnya sunah muakkadah.

Itikaf tidak mensyaratkan sesorang harus melakukan ibadah lain di dalamnya. Meskipun umumnya seseorang beriktikaf untuk fokus ibadah seperti sholat, baca Alquran dan lainnya. 

"Itikaf juga tidak diharuskan bermukim semalam penuh di suatu masjid. Karena sesaat saja seseorang berada dalam masjid sudah bisa meniatkan diri untuk beriktikaf," kata Kiai Masyhuril kepada Republika.

Kiai Masyhuril mengutip perkataan Imam ar-Ramli.

والأصح أنه يشترط في الاعتكاف لبث قدر يسمى عكوفا أي: إقامة، ولو بلا سكون بحيث يكون زمنها فوق زمن الطمأنينة في الركوع ونحوه.

"Pendapat yang shahih dalam madzhab syafii adalah disyaratkanya berdiam sejenak di masjid. meskipun tidak dalam kondisi diam, yang penting durasinya melebihi durasi thumakninah dalam ruku' (dalam sholat) atau lainnya."

Kiai Masyhuril menjelaskan, itikaf juga tidak diharuskan di bulan puasa dan malam hari. Kapan saja seseorang berada dalam masjid bisa diniatkan itikaf. "Itikaf dan Lailatul Qadar memiliki hubungan yang sangat erat, Rasulullah SAW mencari Lailatul Qadar dengan beriktikaf di 10 malam terakhir (bulan Ramadhan)," ujar Kiai Masyhuril.

Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menjelaskan, itikaf adalah ibadah yang bisa dilakukan tanpa henti selama tidak keluar masjid. Berbeda dengan sholat, ia akan akan berhenti sholat ketika salam. Berbeda dengan baca Alquran, ketika mulutnya berhenti mengucap maka dia dinyatakan berhenti beribadah, dari sini bisa dipahami bahwa itikaf adalah ibadah paling efektif untuk menjemput Lailatul Qadar secara sempurna. 

"Karena seseorang dianggap melakukan ibadah sepanjang malam meskipun ia hanya iktikaf tanpa melakukan ibadah tambahan lain seperti sholat, baca Alquran ataupun yang lain," jelas Kiai Masyhuril.

Kiai Masyhuril mengatakan, bukan berarti syarat mendapatkan Lailatul Qadar adalah harus beritikaf. Karena pada intinya ibadah apapun yang dilakukan di malam Lailatul Qadar akan dilipat gandakan. Dikatakan nilainya melebihi ibadah 1.000 bulan. Lailatul Qadar dimulai sejak maghrib sampai subuh. Maka seseorang yang membaca Alquran setelah maghrib di malam tersebut dianggap telah membaca Alquran pada Lailatul Qadar. 

Imam Ays-Syafii mengatakan: أن من شهد العشاء والصبح في جماعة فقد أخذ بحظه منها -أي من ليلة القدر- 

Barang siapa melaksanakan sholat Isya dan Subuh berjamaah di malam Lailatul Qadar maka telah mendapatkan bagian darinya.

 وعن أبي هريرة مرفوعاً :من صلى العشاء الآخرة في جماعة من رمضان فقد أدرك ليلة القدر. انتهى.

Abu Hurairah berkata, "Barang siapa sholat Isya berjamaah di malam Lailatul Qadar maka telah mendapatkan Lailatul Qadar. Hal ini sebagaimana dalam hadist sebagaimana dikatakan Ustman bin Affan, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang sholat Isya secara berjamaah maka ia seperti orang yang menghidupkan setengah malamnya, dan barang siapa yang sholat Subuh secara berjamaah ia seperti orang yang menghidupkan seluruh malamnya.” (HR Imam Muslim). (*)

Tags : masjidil haram, itikaf di masjidil haram, jadwal itikaf masjidil haram, cara mudah itikaf di masjidil haram dan masjid nabawi, itikaf daftar online, daftar online itikaf,