Riau   2025/09/26 19:30 WIB

Cegah Keracunan, DPRD Riau Minta Libatkan BPOM Perketat Pengawasan Dapur MBG

Cegah Keracunan, DPRD Riau Minta Libatkan BPOM Perketat Pengawasan Dapur MBG
Ilustrasi-Petugas memasukkan makan bergizi gratis (MBG) ke dalam mobil untuk didistribusikan ke sekolah.

PEKANBARU - Wakil Ketua II DPRD Riau, Ahmad Tarmidzi, meminta pengawasan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) diperketat dan dioptimalkan. 

Langkah ini penting untuk memastikan kualitas makanan dan mencegah insiden keracunan, sekaligus menjamin program berjalan sukses.

Menurut Ahmad Tarmidzi, alokasi anggaran dari pemerintah untuk program MBG sudah memadai, namun pelaksanaannya di lapangan memerlukan pengawasan yang ketat.

"Di lapangan tinggal optimalisasi dan pengawasan, menurut saya di lapangan yang diberikan pemerintah itu sudah bagus terkait optimalisasi anggaran. Pekerja sudah dibayar dan kebutuhan lainnya sudah ditanggung," ujarnya, Kamis (25/9).

Ia memaparkan bahwa setiap dapur MBG sudah difasilitasi dengan sumber daya manusia yang lengkap dan terstruktur.

"Arahannya setiap dapur itu ada ahli gizi, kepala dapur, ada koki, sekuriti, dan petugas kebersihan yang rata-rata ada 45 pekerja yang sudah diberikan anggaran dan ruang oleh pemerintah," jelasnya.

DPRD Riau secara khusus mendorong Badan Gizi Nasional (BGN), serta pemerintah kabupaten/kota di Riau, untuk meningkatkan pengawasan pelaksanaan MBG.

Ia menilai proses perizinan awal oleh BGN sudah ketat, mulai dari penentuan titik lokasi hingga perlengkapan dapur. Oleh karena itu, ia tidak ingin dapur yang sudah berizin justru luput dari pengawasan.

"Sehingga anak-anak yang menerima manfaat dari MBG ini sampai pada tujuannya yaitu bergizi, dan juga program pemerintah ini sukses dan dijalankan dengan sebaik-baiknya," harapnya.

Menanggapi maraknya kasus keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengambil langkah cepat dengan memastikan keamanan dan kualitas program serupa di wilayahnya.

"Kita tidak ingin kecolongan. Maka dari itu, sejak awal kita bersama BPOM sudah turun langsung melakukan pengecekan. Mulai dari dapur kering, dapur basah, tempat memasak hingga ruang pengemasan. Semua berjalan sesuai standar higienis," ujar Agung, usai meninjau salah satu Satuan Pendidikan Penyelenggara (SPPG) Marpoyan Damai, Kamis (25/9).

Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa Pemko telah berkoordinasi intensif dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan berbagai stakeholder untuk melakukan pemantauan serta pemeriksaan berkala terhadap dapur-dapur pengolahan MBG.

Untuk menjamin keamanan makanan, BPOM dan tim Pemko melakukan uji laboratorium terhadap menu MBG yang telah disalurkan. 

Hasil pengujian menunjukkan seluruh sampel makanan bebas dari bahan berbahaya seperti formalin maupun zat aditif lain yang berpotensi menimbulkan keracunan.

"Alhamdulillah, semua hasilnya negatif. Jadi MBG di Pekanbaru dipastikan aman, sehat, dan layak dikonsumsi oleh anak-anak kita," tegas Agung.

Selain fokus pada keamanan, Pemko Pekanbaru juga memastikan program MBG memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. 

Kepala SPPG Marpoyan Damai, Dwi Novia, menyebutkan bahwa dapur MBG di wilayahnya dikelola dengan melibatkan masyarakat sekitar.

"Program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak kita, tapi juga bermanfaat untuk lingkungan. Pekerja maupun relawan yang membantu adalah warga sekitar, sehingga membuka lapangan kerja dan menambah penghasilan bagi keluarga mereka," jelas Dwi Novia.

Walikota Agung menambahkan, Pemko akan terus memperketat pengawasan dengan pemeriksaan rutin, baik dari aspek higienitas dapur maupun kualitas bahan baku. 

Langkah ini dilakukan agar para orang tua merasa tenang dan percaya terhadap program MBG sebagai penunjang gizi anak-anak sekolah.

Agung Nugroho, memastikan bahwa penyediaan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar dilakukan secara higienis dan aman untuk dikonsumsi. 

Ini ditegaskan usai melakukan inspeksi mendadak ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Marpoyan Damai 2, Kamis 25 September 2025.

Dalam sidak tersebut, Agung didampingi oleh tim dari Balai Besar POM Pekanbaru dan sejumlah instansi terkait. Mereka memantau langsung proses pengolahan makanan mulai dari dapur kering, dapur basah, area memasak hingga tempat pengemasan makanan.

"Kita sudah lihat langsung. Semua bagian dapurnya bersih dan sesuai standar kebersihan. Tempat masak dan pengemasan juga tertata dengan baik," ujar Agung.

Pemerintah Kota Pekanbaru, lanjutnya, secara rutin melakukan pengawasan bersama Balai Besar POM untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga. Hingga saat ini, kata Agung, tidak ditemukan adanya laporan keracunan sejak program berjalan.

“Program MBG ini sudah berjalan sembilan bulan dan tidak ada kasus yang mencemaskan. Artinya, pelaksanaan di lapangan cukup baik,” ungkapnya.
Baca juga: TPA Muara Fajar Nyaris Penuh, Walikota Pekanbaru Ingatkan Pentingnya Edukasi dan Partisipasi Warga Atasi Sampah

Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau ribuan pelajar di berbagai sekolah. Menurut Agung, dampaknya sangat positif, terutama dalam membantu kebutuhan gizi anak-anak dan meringankan beban ekonomi orang tua.

Ia juga menambahkan bahwa program ini akan terus diperluas ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah pinggiran kota.

“Banyak orang tua murid dari daerah pinggiran yang berharap anak mereka bisa ikut menikmati program ini. Jadi, kita akan upayakan agar lebih merata ke seluruh Pekanbaru,” tutup Agung. (*)

Tags : makan bergizi gratis, mbg, cegah keracunan, program mbg libatkan BPOM, perketat pengawasan dapur mbg,