Kesehatan   2024/07/16 17:10 WIB

Covid-19: Apa Itu Varian Baru FLiRT dan Seperti Apa Gejalanya?

Covid-19: Apa Itu Varian Baru FLiRT dan Seperti Apa Gejalanya?
ilustrasi peneliti di laboratorium.

KESEHATAN - Varian baru Covid-19 yang dinamai FLiRT telah menjadi varian yang penularannya paling dominan saat ini di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai varian FLiRT.

Apa itu varian FLiRT?

FLiRT sebenarnya merupakan nama tidak resmi untuk varian ini, yang terinspirasi dari nama-nama mutasi dalam kode genetik varian.

Varian ini adalah keturunan dari varian JN.1 dan JN.1 merupakan hasil mutasi dari varian Omicron.

Menurut Universitas John Hopkins, FLiRT memiliki tiga mutasi utama pada spike proteinnya sehingga membantu varian ini menghindari antibodi tubuh.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan perlu "lebih banyak data" mengenai FLiRT untuk memahami seberapa parah dan seberapa mudah penularannya.

Namun sejauh ini, mereka mengatakan tidak ada bukti bahwa tingkat keparahan varian ini berbeda dengan yang sebelumnya telah beredar di Inggris.

Apakah kasus Covid meningkat?

Laporan terbaru WHO terkait infeksi Covid sejak akhir April hingga akhir Mei menunjukkan bahwa jumlah kasusnya menurun dibandingkan periode sebelumnya di negara-negara yang masih konsisten melaporkan kasus penyakit menular ini.

Pengujian dan penyebaran kasus Covid sudah tidak seluas dulu. Namun di beberapa negara, kasusnya dilaporkan meningkat.

British Medical Journal mengatakan "ada peningkatan jumlah orang di Inggris yang dites positif SARS-CoV-2 pada Mei dan Juni".

Kasus Covid disebut juga meningkat di wilayah Eropa.

"Di AS jumlah orang yang dites positif juga telah meningkat, dengan hasil tes positif meningkat 1,4% dalam seminggu hingga 22 Juni," kata British Medical Journal.

Angka penularan Covid naik dan turun sepanjang tahun. Sejauh ini, situasinya tidak mengkhawatirkan. Namun para ahli kesehatan secara konsisten masih memantau tingkat infeksinya.

Apa saja gejala varian FLiRT?

Gejala-gejala saat terinfeksi FLiRT masih sama dengan varian Covid-19 lainnya.

WHO mengatakan gejala biasanya muncul dalam kurun lima hingga enam hari setelah tertular dan bertahan selama satu sampai 14 hari.

Gejala yang paling umum adalah:

  •     Demam
  •     Meriang
  •     Sakit tenggorokan

Gejala yang lebih spesifik adalah:

  •     Nyeri otot serta lengan dan kaki terasa berat
  •     Kelelahan
  •     Pilek atau hidup tersumbat atau bersin-bersin
  •     Sakit kepala
  •     Sakit mata
  •     Pusing
  •     Batuk
  •     Dada sesak
  •     Napas pendek
  •     Suara serak
  •     Mati rasa atau kesemutan
  •     Hilang nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, atau diare
  •     Kehilangan penciuman
  •     Susah tidur

WHO merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami gejala-gejala berikut ini untuk segera mencari pertolongan medis:

  •     Sesak napas, terutama saat istirahat atau sampai sulit berbicara
  •     Linglung
  •     Kehilangan kesadaran
  •     Nyeri dada dan merasa ada tekanan yang konsisten
  •     Kulit menjadi pucat dan kebiruan
  •     Tidak bisa berbicara atau bergerak

Apakah vaksin yang ada efektif untuk varian FLiRT?

Vaksin yang tersedia saat ini semestinya masih efektif terhadap varian baru, kata juru bicara Infectious Diseases Society of America, dr Aaron Glatt.

Sejak tahun 2022, otoritas kesehatan di berbagai negara telah meminta para produsen vaksin untuk merancang versi baru dari vaksin Covid-19. Tujuannya agar vaksin dapat lebih efektif terhadap varian baru yang beredar.

Otoritas kesehatan di Eropa mengatakan bahwa produsen vaksin harus menargetkan varian JN.1.

Sementara otoritas kesehatan AS meminta agar vaksin menargetkan varian turunan JN.1. Lebih spesifik lagi, varian yang ditargetkan adalah KP.2, turunan dari JN.1 yang penularannya dominan pada Juni lalu. (*)

Tags : Penelitian medis, Virus Corona, Vaksin, Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia,