“Sejak pandemi Covid-19 dimulai, setiap bulan manusia menghasilkan 129 miliar sampah masker dan 65 miliar sarung tangan sekali pakai, sebagian besar tidak dibuang dengan benar dan berakhir di laut”
Wakil presiden bidang konservasi Ocean Conservacy, Doug Cress, menyebut dunia telah mengalami krisis sampah plastik di laut sebelum pandemi, dan kini hal tersebut diperparah dengan sampah medis sekali pakai yang berakhir di laut. “Masker dan sarung tangan yang Anda buang begitu saja karena hari itu Anda merasa sudah aman bisa menjadi benda yang membunuh ikan paus,” ujar Cress.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi polusi sampah medis ini?���
Cress menyebut, kita harus selalu ingat bahwa hal kecil yang dilakukan manusia bisa berdampak besar bagi lingkungan. Sampah plastik ditemukan hampir 11 kilometer di bawah laut. Seorang penjelajah asal Amerika Serikat, Victor Vescovo, menemukan kantong plastik di dasar laut selagi memecahkan rekor penyelaman terdalam.
Kapal selam yang ditumpangi Vescovo turun sejauh hampir 11 kilometer ke Palung Mariana di Samudera Pasifik. Dia menghabiskan empat jam menjelajah dasar palung dengan menumpang kapal selam yang dirancang untuk menahan tekanan laut dalam. Di lokasi itu dia tak hanya menemukan sejumlah makhluk laut, tapi juga kantong plastik dan bungkus permen.
Hasil survei lingkungan PBB menyebut manusia membuang 300 juta ton sampah plastik per tahun. Tapi seberapa banyak sebenarnya itu? Bisakah mengelilingi Bumi? Seperti dirilis BBC News terlah melakukan penghitungan kasar dengan menggunakan skala kontainer bervolume 33 meter kubik yang didalamnya berisi satu ton sampah plastik yang dipadatkan dengan ukuran tujuh meter kubik. Hasil hitungannya: 300 juta ton sampah plastik sama dengan 65 juta kontainer.
Jika panjang setiap kontainer enam meter, maka jika 65 juta kontainer dibariskan panjangnya mencapai: 390 juta meter atau 390 ribu kilometer. Jika ukuran keliling Bumi adalah 40.000 kilometer, maka satu tahun sampah plastik berarti hampir 10 kali keliling Bumi. Itu jika sampah plastik dipadatkan dalam kontainer, jika sampah tersebut dibariskan satu per satu. Bukan tidak mungkin, panjang sampah plastik akan mencapai Bulan…dan kembali lagi.
Bagaimana menangani krisis sampah plastik?
Tidak ada satu sudutpun di muka Bumi di mana kita tidak akan menemukan sampah plastik — tidak peduli seberapa jauh. Di lereng Himalaya, di pantai-pantai Pulau Henderson yang tidak berpenghuni di Pasifik selatan, bahkan Antartika juga tidak lepas dari plastik. Dan tidak ada tempat yang membuat lebih sakit kepala akibat plastik daripada lautan.
Tags : covid-19, Index, laut tercemar, limbah sampah, sampah cemari laut,