Pekanbaru   2023/08/10 13:28 WIB

Cuaca Ekstrem Mulai Terasa, Pj Muflihun: Udara di Pekanbaru juga Kelihatannya Tidak Sehat

Cuaca Ekstrem Mulai Terasa, Pj Muflihun: Udara di Pekanbaru juga Kelihatannya Tidak Sehat
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Cuaca ekstrem mulai terasa menyengat, sejumlah pohon di median jalan tampak kering dan hampir mati.

"Cuaca ekstrem mengakibatkan daun pohon-pohon di median jalan tampak mulai mengering."

"Iya cuaca panas, sekarang cuaca ekstrem, dalam bulan ini penyiraman tanaman pada malam hari dan kondisi di lapangan tanahnya mengandung pasir dan di bawah aspal," diakui Kepala Bidang [Kabid] Pertamanan DLHK Kota Pekanbaru, Langgeng, pada wartawan, Rabu (9/8).

Kondisi pohon mengering mulai tampak dari Simpang Jalan Pasir Putih-Kaharuddin Nasution hingga Simpang Jalan Kaharuddin Nasution-Soekarno Hatta. Hampir semua pohon di median jalan mengering dengan daun kecoklatan. Terkait kondisi itu, disebabkan cuaca yang ekstrem yang panas.

Untuk menjaga tanaman itu tetap subur di cuaca ekstrem, pihaknya menambah jadwal penyiraman tanaman.

"Sekarang lagi kita jadwalkan penyiraman tanaman, yang mana biasanya sekali dalam sehari, kita tambah menjadi dua kali sehari pada musim kemarau sekarang," katanya.

Pantauan dilapangan, tak hanya pohon-pohon saja yang mengalami kekeringan. Namun tanaman bunga dan tanaman hias yang ada di median jalan juga mulai mengering.

Kondisi itu juga terlihat di Jalan Kaharuddin Nasution dari Simpang Pasir Putih hingga Simpang Jalan Pahlawan Kerja.

Kemudian, kondisi yang sama juga dapat dilihat di Jalan Soekarno Hatta arah Jalan Riau. Rumput di median Jalan Soekarno Hatta tampak kering dan mati.

Menanggapi cuaca ekstrem ini, Penjabat [Pj] Walikota Pekanbaru Muflihun, meminta warga untuk saling menjaga lingkungan dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Kualitas udara di Kota Pekanbaru mulai tidak sehat."

Berdasarkan data dari situs bmkg.go.id., kualitas udara Kota Pekanbaru pada pukul 07.00-08.00 WIB pagi tadi, kualitas udara Pekanbaru berada di kategori tidak sehat.

Pada pukul 07.00 WIB, kualitas udara di Pekanbaru berada di zona kuning atau kategori tidak sehat, dengan konsetrasi partikulat PM2.5 mencapai 92.10 ugram/m3 dan pada pukul 08.00 WIB turun sedikit menjadi 86.50 ugram/m3.

Kemudian pada pukul 09.00 WIB kualitas udara di Pekanbaru kembali ke zona biru dengan konsentrasi partikulat 52.70 ugram/m3.

Menanggapi kondisi itu, Muflihun mengimbau agar masyarakat menjaga lingkungan masing-masing.

"Hari ini memang situasi alam kita sudah masuki musim panas. Kepada masyarakat tolong jaga lingkungannya, jangan buang api sembarangan," ujar Muflihun, Senin (7/8) kemarin.

"Apalagi yang berada di kawasan hutan atau banyaknya gambut, jangan sampai buang api tidak pada tempatnya," sambungnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak membuka lahan dengan membakar. Jika lahan yang terbakar itu adalah gambut, maka akan sulit untuk memadamkannya.

"Karena api gambut berjalan di dasar, sulit padam. Kita khawatir jangan terulang lagi kejadian tahun tahun sebelumnya. Bahkan transportasi udara tidak bisa masuk ke Pekanbaru ini," katanya.

Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Pekanbaru, pihaknya mengapresiasi TNI, Polri, Camat yang selalu menginformasikan lokus kebakaran, sehingga tidak merebak di Kota Pekanbaru. (rp.sul/*)

Editor: Elfi Yandera

Tags : cuaca ekstrem, cuaca ekstrem landa riau, pekanbaru mulai kering, cuaca ekstrem buat udara tidak sehat,