
LINGKUNGAN - Cuaca panas masih mendominasi sebagian besar wilayah Riau. Berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Pekanbaru yang disampaikan oleh petugas Yasir, suhu udara diprakirakan mencapai puncaknya di angka 34°C, dengan kelembapan berkisar antara 55–100 persen.
Kondisi ini menandai cuaca panas dan terik, terutama pada siang hingga sore hari. Cuaca cerah berawan hingga berawan akan meliputi wilayah Riau, meskipun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprediksi turun di sejumlah kabupaten, termasuk Rokan Hilir, Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu, dan Pekanbaru.
"Sedangkan malam hari cuaca masih didominasi oleh awan, dengan potensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Rokan Hulu, Dumai, dan sekitarnya," kata Yasir, Senin (12/5/2025).
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah seperti Rokan Hilir, Kampar, Indragiri Hulu, hingga Siak, baik pada siang, malam, hingga dini hari.
Panasnya cuaca turut beriringan dengan kemunculan titik panas. Data terbaru mencatat 18 titik panas di wilayah Sumatera. Dua di antaranya berada di Riau, tepatnya di Kota Dumai.
Ini menjadi sinyal penting untuk kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di tengah suhu tinggi dan angin yang bertiup dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 10–30 km/jam.
Sementara itu, prakiraan gelombang laut di perairan Riau relatif aman, dengan tinggi gelombang berkisar antara 0,5–1,25 meter atau tergolong rendah.
Dengan kondisi cuaca yang panas dan potensi hujan yang tidak menentu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, menjaga kesehatan, serta menghindari aktivitas pembakaran lahan yang dapat memperparah kondisi lingkungan.
Pihak BMKG juga mengatakan ini bukan gelombang panas (heatwave). Suhu panas yang dirasakan saat ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti posisi semu matahari, minimnya tutupan awan, dan pengaruh siklon tropis.
Faktor Meteorologis:
Minimnya tutupan awan memungkinkan sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi, sehingga intensitas panas terasa lebih tinggi. Posisi semu matahari yang berada di utara ekuator juga menyebabkan sebagian wilayah Indonesia memasuki musim kemarau dan merasakan suhu panas yang lebih tinggi.
Pengaruh Siklon Tropis:
Siklon tropis yang aktif di Samudra Pasifik, seperti Kong-rey, dapat menarik massa udara dari wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia, sehingga menyebabkan suhu panas.
Bukan Gelombang Panas:
BMKG menegaskan bahwa cuaca panas yang terjadi saat ini bukan gelombang panas (heatwave), yang biasanya ditandai oleh suhu tinggi yang berlangsung lama dan disertai kelembapan udara tinggi.
Dampak pada Masyarakat:
Meskipun tidak disebut gelombang panas, cuaca panas ini tetap berdampak pada masyarakat, seperti rasa tidak nyaman, potensi dehidrasi, dan dampak kesehatan lainnya.
Tips Menghadapi Cuaca Panas:
Tags : cuaca panas, terik matahari, cuaca panas hantam riau, suhu cuaca mencapai 34 celsius,