Riau   2025/02/13 9:23 WIB

Cuaca Tak Menentu Buat Jalan Rusak Bagaikan 'Hantu' Bagi Masyarakat Pekanbaru

Cuaca Tak Menentu Buat Jalan Rusak Bagaikan 'Hantu' Bagi Masyarakat Pekanbaru

PEKANBARU - Cuaca tak menentu (Musim panas dan hujan) buat beberapa ruas jalan jadi rusak, bagaikan kembali menjadi “hantu” bagi masyarakat Kota Pekanbaru.

"Khususnya bagi mereka yang harus melewati jalan provinsi sampai jalan kabupaten yang menjadi langganan genangan setiap harinya."

Kembali seperti disebutkan Hatta Munir, Mantan Anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang juga Ketua LSM Masyarakat Peduli Reformasi Berwawasan Nasional (MPR Ber-Nas) Kabupaten Inhu, sudahpun mengeluh dengan kondisi demikian yang merata hingga ke daerah.

"Jalannya bahaya mas kalo hujan, lubang-lubang di jalannya gak keliatan sama sekali,” kata dia belum lama ini. 

Rute harian yang biasa dilaluinya dari rumah sampai kantornya, spesifik disebutkan titik-titik mana saja yang perlu mendapat perhatian pemangku kebijakan, seperti ruas jalan di beberapa blok yang masuk wilayah Kabupaten Inhu," sebutnya.

Sementara itu lewat siaran persnya serta berdasarkan analisis dan pemantauan data cuaca, BMKG mengidentifikasi adanya potensi cuaca ekstrem berupa peningkatan intensitas curah hujan di sekitar wilayah Riau sejak Januari 2024.

Menurut pantauan MPR Ber-Nas, hujan dengan intensitas yang tinggi disertai petir menghujani beberapa wilayah baik di Kabupaten Inhu sampai dengan ke desa-desa. 

Minimnya penerangan di jalan-jalan Kabupaten Inhu juga menjadi salah satu faktor, kenapa musim penghujan seolah menjadi momok menyeramkan bagi masyarakatnya.

"Jalan berlubang yang digenangi air hujan ditambah penerangan jalan yang tidak layak adalah perpaduan berbahaya," sebutnya.

Masalah jalan yang rusak ini, kata dia, sebenarnya bukan hal spesial, karena hampir setiap Daerah merasakan juga.

"Masyarakat Kabupaten Inhu juga sebenarnya tidak kehabisan akal dan keberanian dalam menyampaikan keluhannya selama beberapa tahun terakhir, mulai dari menanami jalan berlubang dengan pohon pisang, sampai di daerah sempat ada gerakan yang disuarakan oleh pemuda/I di sana untuk mendapatkan perhatian dari Pemprov berupa membuat acara tentang jalan rusaknya," ceritanya. 

Tetapi Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) di pertengahan tahun 2024 lalu mencatat sebanyak 44,29 persen dari total panjang 1.240 kilometer jalan status kabupaten di Kabupaten Inhu dalam kondisi rusak. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ruas jalan dengan kondisi rusak ringan sepanjang 339,18 kilometer, rusak sedang 137,51 kilometer, dan 69,40 kilometer mengalami rusak berat. 

Sementara ruas jalan di Kabupaten itu yang dalam kondis baik sepanjang 694,21 kilometer. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Inhu lewat beberapa kesempatan menyampaikan tidak mendapatkan alokasi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk perbaikan jalan tahun lalu.

Mengutip rilis pers Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat pada Selasa, (23/1/2024), “Catatan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT (Januari 2024), menyebutkan jalan berkeselamatan harus memenuhi kaidah.

Pertama, regulating road, yaitu jalan harus sesuai dengan regulasinya.

Kedua, self-explaining road, jika jalan itu tidak sesuai dengan regulasinya, maka jalan itu harus bisa menjelaskan apa hazardnya dan apa yang harus dilakukan pengguna jalan agar tidak terpapar hazard tersebut.

Ketiga, forgiving road, yaitu jika pengguna jalan lengah, sehingga terjadi kecelakaan maka jalan akan memaafkan tidak sampai fatal. Ketiga hal di atas kurang mendapat perhatian pemerintah saat ini, sehingga kontribusi jalan sebagai penyebab kecelakaan dan peningkatan fatalitasnya masih sangat tinggi”.

Apa tanggapan pihak Pemprov Riau?

Masa SF Hariyanto sebagai Penjabat Gubernur Riau juga telah menyoroti jalan rusak yang ada di Pekanbaru. Bahkan, SF mengaku untuk cari jalan yang bagus pun susah karena parahnya jalanan di Kota Bertuah.

Kondisi jalan rusak parah itu disampaikan SF Hariyanto saat bertemu dengan tokoh masyarakat di Balai Serindit, Pekanbaru. SF mengaku semua jalan di Pekanbaru rusak parah.

"Saya tidak ada program 100 hari. Tetapi Pekanbaru ini jalan berlobang semua ya, payah cari jalan bagus di Pekanbaru ini," kata SF, Jumat (1/2).

SF menyebut jalan akan segera diperbaiki pada anggaran pertama berjalan. Sebab, dia melihat Pemerintah Kota Pekanbaru tidak sanggup memperbaiki jalanan yang rusak.

Tak hanya itu saja, APBD yang terbatas di Pekanbaru dinilai hanya cukup untuk bayar gaji pegawai. Hal itulah yang jadi penyebab jalan tak kunjung diperbaiki.

"Itu di Jalan Ronggo Warsito rusak parah. Rumah Pak Andi (mantan Gubernur Riau) rusak parah, lobang di mana-mana. Nanti segera kita perbaiki, Pak," kata SF.

SF lalu membahas sejumlah ruas jalan di Pekanbaru yang diambil alih Pemerintah Provinsi Riau. Bahkan, ia akan mengambil alih proses peralihan aset karena dinilai lamban.

"Besok saya rapatkan, saya minta segera serah terimakan. Kita nanti pakai APBD Provinsi Riau untuk perbaikan dan semua sesuai aturan. Pertama jalan yang sudah kami ambil alih, di tengah kota," kata SF.

"Ini jelas-jelas dalam kota ya, belum lagi pinggir-pinggir. Kita ambil langkah cepat, kasian masyarakat. Pekanbaru ini ibu kota provinsi, ini wajah Riau," kata SF lagi.

Diketahui sejumlah ruas jalan dalam kota Pekanbaru rusak sejak 3 tahun terakhir. Bahkan, masyarakat yang kesal karena jalan tak kunjung diperbaiki sampai nekat membuat spanduk berisi jalan dijual.

Spanduk tersebut dipasang di lokasi jalan rusak di Jalan Cipta Karya. Tak hanya itu, warga dan pelajar SMK juga sampai turun untuk melakukan perbaikan jalan.

Tetapi Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Zulfahmi SE MH, mengaku Jalan rusak pada kota Pekanbaru misalnya kian parah.

"Kita desak percepatan perbaikannya," kata Zulfahmi.

Menurutnya, kondisi sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru semakin memprihatinkan, termasuk jalan yang baru diperbaiki tahun lalu yang kini mulai rusak kembali.

Beberapa jalan yang mengalami kerusakan di antaranya Jalan Bangau Sakti, Jalan Lobak (tambal sulam), Jalan Srikandi, dan Jalan HOS Cokro Aminoto.

Selain itu, ruas jalan dalam kota seperti Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Melur Bawah, Jalan Teratai, dan Jalan Cendrawasih juga mengalami kerusakan yang mengganggu mobilitas warga.

Menanggapi kondisi tersebut, mendesak pemerintah, baik Pemko Pekanbaru maupun Pemprov Riau, untuk segera bertindak memperbaiki jalan-jalan berlubang yang berisiko bagi keselamatan pengguna jalan.

"Di kota ini ada jalan yang menjadi kewenangan Pemko dan ada juga yang menjadi kewenangan Pemprov Riau. Seperti Jalan KH Ahmad Dahlan, itu kewenangan Pemprov. Jalan ini sudah harus segera diperbaiki karena banyak lubang yang membahayakan pengendara," tegas Zulfahmi, Rabu (12/2/2025).

Zulfahmi menyoroti bahwa kondisi jalan yang rusak parah sangat berisiko, terutama saat hujan atau di malam hari. Ia mengaku menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait jalan berlubang yang tersebar di berbagai titik di Pekanbaru.

"Ini sangat berisiko bagi keselamatan pengendara, terutama pengendara sepeda motor yang paling rentan terkena dampaknya. Sudah saatnya Pemko dan Pemprov segera mengambil langkah nyata," ujar legislator Partai Hanura tersebut.

Ia menambahkan bahwa jalan yang dibiarkan rusak dalam waktu lama bisa menyebabkan kecelakaan fatal serta meningkatkan beban masyarakat akibat kerusakan kendaraan. Selain itu, infrastruktur yang buruk juga berdampak pada kenyamanan dan kelancaran lalu lintas di kota.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Bapemperda DPRD Pekanbaru ini meminta Pemko Pekanbaru dan Pemprov Riau untuk bekerja sama dalam mengalokasikan anggaran yang cukup untuk perbaikan jalan rusak. Menurutnya, langkah perbaikan harus segera dilakukan sebelum kerusakan bertambah parah dan menimbulkan dampak yang lebih luas.

"Kami berharap Pemko dan Pemprov tidak hanya menunggu aduan masyarakat, tapi juga proaktif dalam melakukan perbaikan jalan berlubang yang sudah sangat mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengendara," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Pekanbaru, Edwar Riansyah, mengungkapkan bahwa total panjang ruas jalan rusak di Pekanbaru mencapai sekitar 109 km. Pihaknya telah merencanakan perbaikan jalan tersebut pada tahun 2025.

"Setidaknya ada 13 ruas jalan yang akan diperbaiki tahun ini, menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah," ujarnya.

Menurut Edwar, anggaran yang direncanakan untuk perbaikan ruas jalan tahun ini mencapai sekitar Rp40 miliar dengan metode overlay. Namun, realisasi perbaikan tetap bergantung pada kondisi keuangan daerah.

"Kami terus berupaya untuk merealisasikan perbaikan sesuai anggaran yang tersedia guna meningkatkan kualitas infrastruktur di Pekanbaru," pungkasnya. (rp.ind/*)

Editor: Indra Kurniawan

Tags : jalan rusak, cuaca tak menentu, jalan rusak bagaikan hantu bagi masyarakat, jalan di pekanbaru rusak, pj gubri, pj gubernur riau, pj gubernur riau sf hariyanto tanggapi jalan rusak,