JAKARTA - Oktober 2025, peringkat dan jumlah total kekayaan para konglomerat di Indonesia terus mengalami perubahan. Kekayaan mereka berasal dari berbagai bisnis dengan nilai yang amat fantastis, ada yang berasal dari komoditas, perbankan, teknologi, sampai dengan manufaktur.
Adapun total keseluruhan harta dari sejumlah orang terkaya di Indonesia ada yang naik dan ada yang turun. Ini terungkap dalam daftar realtime orang terkaya versi Bloomberg.
Prajogo Pangestu misalnya. Kekayaannya solid terus menguat di posisi US$44,3 miliar (sepadan dengan Rp735,16 triliun). Dengan Kurs acuan Bank Indonesia (BI) yaitu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor per 3 Oktober berada di posisi Rp16.611/US$.
Besaran kekayaan itu semakin mantap mendominasi Low Tuck Kwong dengan perusahaan tambang batu baranya. Kekayaan di atas juga berhasil menempatkan Prajogo Pangestu ada di posisi ke–45 orang terkaya di dunia.
Lantas, siapa saja lainnya? Berikut daftar 8 orang terkaya di Indonesia terbaru Oktober 2025 berdasarkan Bloomberg Billionaires (Rich) Index dengan data 6 Oktober 2025,
1. Prajogo Pangestu
Sampai dengan data terbaru per hari ini, Prajogo Pangestu berhasil menguasai posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Prajogo juga berhasil meraih peringkat ke–45 sebagai orang terkaya di dunia.
Prajogo Pangestu merupakan pemilik grup Barito Pacific, yang merupakan perusahaan petrokimia dan energi baru terbarukan panas bumi terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini juga menguasai pembangkit tenaga listrik terpopuler.
Berdasarkan data Bloomberg, kekayaannya juga berasal dari grup yang mencakup perusahaan tercatat lainnya seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), hingga PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).
Prajogo Pangestu menguasai 71,36% saham BRPT secara langsung. Prajogo juga memiliki 84,08% saham CUAN, Petrindo Jaya Kreasi, yang digenggam atas namanya langsung.
Prajogo juga menguasai 5,03% saham TPIA, atau Chandra Asri Pacific, yang sekaligus mengendalikan Chandra Daya Investasi, saham CDIA, yang berhasil melenggang usai melangsungkan aksi Initial Public Offering pada 9 Juli 2025 lalu. Yang harga sahamnya melesat nyaris 900% point–to–point usai listing perdana.
Prajogo Pangestu saat ini memiliki jumlah kekayaan mencapai US$44,3 miliar (Rp735,16 triliun).
Seiringan dengan keberhasilan mantap bertengger nomor 1 orang terkaya di Indonesia, harta Prajogo Pangestu sepanjang 2025 bertambah 49,2% dengan US$14,6 miliar (Rp242,29 triliun).
2. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong yang merupakan pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) perusahaan tambang batu bara salah satu yang terbesar di Indonesia saat ini, Low menempati peringkat ke–95 orang terkaya di dunia, meskipun kekayaannya menguap US$2,6 miliar (Rp43,14 triliun), yang kehilangan 9,2% point–to–point menjadi nilai kekayaan US$25,3 miliar (Rp419,85 triliun).
Dengan itu, Low Tuck Kwong harus puas finish di posisi ke–2 orang terkaya di Indonesia per Oktober 2025.
Sumber kekayaan Low Tuck Kwong sejatinya juga berasal dari perusahaan energi baru terbarukan yang berbasis di Singapura, Metis Energy, yang sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan Manhattan Resources.
Melalui perusahaan tersebut, Low Tuck Kwong menempatkan dana investasinya hingga menghasilkan US$58,4 juta. Kemudian melalui perusahaan tambang batu bara, Low menggenggam 40,24% saham BYAN atas namanya langsung. Kekayaannya juga berasal dari perusahaan penyedia jasa penambangan, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) dengan jumlah kepemilikan saham mencapai 14,18%.
3. Budi Hartono
Budi Hartono berhasil berada di peringkat ke–3 orang terkaya di Indonesia, sekaligus menjadi orang terkaya ke–138 di dunia. Dengan jumlah kekayaannya yang mencapai US$17,8 miliar (Rp295,42 triliun).
Kekayaan Budi Hartono berasal dari grup Djarum, yang selanjutnya juga berasal dari bisnis yang dikendalikannya melalui Perusahaan induk, PT Dwimuria Investama Andalan.
Berdasarkan catatan Bloomberg, melalui Perusahaan induk itu, Budi Hartono terungkap menggenggam 29% saham PT Bank Central Asia Tbk (saham BBCA). Kekayaannya juga berasal dari operator menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (saham TOWR) melalui Sapta Adhikari Investama.
Budi Hartono juga menggenggam 34% saham PT Global Digital Niaga Tbk (saham BELI) sebagai bagian dari grup Djarum, yaitu e-commerce Blibli.
Sepanjang tahun 2025 kekayaan Budi Hartono justru menyusut hingga 21% atau mengalami penurunan kekayaan di atas kertas mencapai US$4,7 miliar (Rp77,99 triliun).
4. Anthoni Salim
Pemilik grup Indofood dan juga Bos dari grup Salim, Anthoni Salim bertengger pada urutan ke–4 orang terkaya di Indonesia, dan merupakan pemegang barisan 154 orang terkaya di dunia.
Kekayaan Anthoni Salim mencapai sebesar US$16,8 miliar (Rp278,84 triliun). Adapun sepanjang tahun 2025 ini nilai kekayaan Anthoni Salim bertambah signifikan mencapai US$3,9 miliar (Rp64,72 triliun) atau yang setara dengan kenaikan 30,4% YtD.
Grup Indofood merupakan perusahaan pembuat mie instan terbesar di Indonesia, dan salah satu yang terbesar di dunia. Anthoni Salim juga menguasai saham First Pacific, Gallant Venture, China Minzhong Food, PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), jaringan bisnis ritel pada PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), sampai dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Sebagian besar sumber kekayaan Anthoni Salim berasal dari kepemilikannya di PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) perusahaan pertambangan tembaga dan emas terkemuka di dunia, yang dipegangnya melalui PT Sumber Gemilang dan PT Pesona Sukses.
Adapun Anthoni Salim memegang 24% saham Sumber Gemilang Persada, yang menguasai 32% saham Amman Mineral. Dia juga memiliki 100% saham Persona Sukses, yang menguasai 6% saham Amman.
Jumlah kekayaan Anthoni Salim yang melejit amat cepat tersebut merupakan efek langsung dari kenaikan harga saham Amman Mineral hingga dari melesatnya harga saham DCII yang menghasilkan peningkatan kelimpahan harta mencapai US$4 miliar.
5. Michael Hartono
Posisi orang terkaya ke–5 di Indonesia ditempati oleh saudara Budi, yaitu Michael Hartono yang juga berasal dari grup Djarum. Kekayaannya menyentuh US$16,3 miliar (Rp270,72 triliun) menempatkan Michael Hartono di urutan 165 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires (Rich) Index.
Bersama dengan saudaranya, kekayaan Michael Hartono juga bersumber dari bisnis yang dipimpin melalui Perusahaan induk melalui PT Dwimuria Investama Andalan.
Melalui Perusahaan itu, Michael Hartono menggenggam 28% saham Bank BCA, yang merupakan bank terbesar di Indonesia dengan nilai total aset lebih dari Rp1.533 triliun. Michael juga merupakan pemilik atas operator menara telekomunikasi TOWR melalui PT Sapta Adhikari Investama, dengan 32% saham.
Selain itu, ia juga menggenggam 33% saham di PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli), perusahaan berbasis di Jakarta yang mengoperasikan platform e-commerce Blibli, menurut laporan perusahaan per Agustus 2025.
Adapun sepanjang tahun berjalan 2025 ini, harta Michael Hartono mencatat penurunan US$4,7 miliar (Rp78,08 triliun) atau menguap 22,3% menjadi US$16,3 miliar (Rp270,72 triliun).
Dengan potential loss tersebut sepanjang tahun 2025 yang nilainya mencapai puluhan triliun, nominal dan urutan kekayaan Michael Hartono harus berpuas diri disalip oleh Anthoni Salim.
6. Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto berada di peringkat ke–6 orang terkaya se–Indonesia Raya, sekaligus menjadi orang terkaya ke–186 di dunia. Ia merupakan pendiri Royal Golden Eagle, sebuah konglomerat manufaktur yang memiliki aset lebih dari US$35 miliar.
Grup yang berfundamental di Singapura ini memiliki perkebunan kelapa sawit dan kayu, fasilitas gas alam, dan pabrik tekstil. Kantor keluarga Tanoto, Pacific Eagle, juga memiliki properti di London, Singapura, Shanghai, sampai dengan Munich.
Dengan berbagai aset dan sumber kekayaan tersebut, Sukanto berhasil mencatatkan angka kekayaan mencapai US$15,3 miliar (Rp254,22 triliun).
Adapun sepanjang tahun berjalan 2025 kekayaan Sukanto Tanoto sejatinya menyusut 24,8% atau senilai US$5,1 miliar (Rp84,71 triliun).
Di samping itu, sumber kekayaan Sukanto Tanoto juga berasal dari berbagai perusahaan unggulan dunia, seperti Apical, perdagangan minyak sawit, dan Sateri, perusahaan yang memproduksi serat viscose.
Sumber kekayaannya juga bersumber dari Pacific Eagle—bagian dari grup perusahaan Royal Golden Eagle pasar real estate. Bisnisnya juga mencakup Pacific Energy, dengan Pacific Oil and Gas hingga berhasil menempati urutan ke-6 orang terkaya Indonesia.
7. Otto Toto Sugiri
Otto Toto Sugiri, seorang pengusaha Indonesia yang disebut–sebut sebagai ‘Bill Gates-nya Indonesia’ salah satu pendiri sekaligus direktur utama PT DCI Indonesia Tbk (DCII), penyedia layanan pusat data center terbesar di Indonesia.
Otto Toto Sugiri menggenggam 29,9% saham DCII secara langsung, berdasarkan data Bloomberg per OKTOBER 2025.
DCI Indonesia, data center terbesar di Indonesia– yang berbasis di Jakarta ini memiliki tujuh pusat data di tiga kota dan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,8 triliun pada 2024. Otto Toto Sugiri juga merupakan salah satu pendiri PT Indointernet Tbk (EDGE), penyedia layanan internet terpadu pertama di Indonesia, berdasarkan data Bloomberg.
Dengan berbagai aset dan sumber kekayaan, Otto Toto Sugiri berhasil menempati peringkat ke–251 orang terkaya di dunia, dengan keberhasilan mencatat kekayaan yang melesat signifikan 526,8% mencapai US$10,6 miliar (Rp176,05 triliun) hingga berada di nilai kekayaan US$12,6 miliar (Rp209,27 triliun).
8. Marina Budiman
Marina Budiman adalah salah satu pendiri sekaligus Komisaris Utama emiten PT DCI Indonesia Tbk (DCII), penyedia layanan pusat data center terbesar di Indonesia.
Bermula dari listing pada tahun 2021 saham DCII terus melesat hingga menorehkan prestasi dengan harga saham termahal di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp284.900/saham. Sepanjang tahun 2025 ini saja saham DCII menguat signifikan hingga 560,58% year–to–date/ YtD.
Kenaikan harga saham DCII membuat Marina Budiman bertengger di orang terkaya dunia urutan 384, dan orang terkaya di Indonesia urutan 8.
Sebagian besar kekayaan Marina Budiman berasal dari kepemilikannya di DCI Indonesia, penyedia layanan pusat data center terbesar di Indonesia. Ia memiliki 22,51% saham secara langsung, berdasarkan data Bloomberg per OKTOBER 2025.
Kekayaannya berhasil menyentuh US$9,3 miliar (Rp154,46 triliun) menempatkan Marina Budiman di urutan 384 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires (Rich) Index per Oktober 2025.
Adapun sepanjang tahun berjalan 2025 ini, harta Marina Budiman mencatat pertumbuhan mencapai US$7,9 miliar (Rp131,21 triliun) atau bertambah 544,6% menjadi US$9,3 miliar. (*)
Tags : Orang Terkaya, Orang Terkaya di Indonesia, Orang Terkaya di Dunia, Daftar Orang Terkaya Indonesia, Daftar Orang Terkaya di Dunia, Orang Terkaya Dunia, 500 Orang Terkaya Dunia, Orang Terkaya di Asia, Orang Kaya, Prajogo Pangestu,