JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, ingin mengalokasikan anggaran untuk proses pengangkatan guru honorer menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Menurut Anies, lebih baik uang dipakai untuk mensejahterakan guru daripada untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal tersebut disampaikan Anies dalam acara 'Desak Anies' yang berfokus pada bidang pendidikan, di Rocket Convention Hall, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Anies mulanya ditanyai bagaimana sikapnya atas guru honorer yang dianggap masih dibayar dengan nominal yang rendah.
"Jadi dari dulu sampai sekarang yang selalu muncul itu guru honorer. Saat ini guru honorer belum dihargai dengan layak, bahkan ada yang pendapatannya di bawah Rp 300 ribu per bulan. Apa program konkret Mas Anies agar kita bisa lebih menghargai guru honorer?" kata moderator kepada Anies, Selasa (23/1/2024).
Anies lantas menjawab bahwa ada sekitar 705 ribu guru honorer yang belum dinaikkan statusnya menjadi PPPK. Ia menilai lebih penting memastikan guru tersebut mendapat status yang lebih baik daripada anggaran negara digunakan untuk pembangunan IKN.
"Ya, jadi saat ini ada sekitar 705 ribu yang belum diangkat, dan ini harus kita lakukan penetapan status menjadi PPPK. Nah, untuk melakukan PPPK dilakukan secara bertahap sehingga semua nanti akan bisa menjadi guru dengan status PPPK," kata Anies.
"Untuk itu bisa dikerjakan kita harus melakukan komitmen fiskal. Maka itu menurut kami lebih penting memastikan guru kita berstatus ini daripada uangnya dipake untuk membangun IKN," sambungnya.
Anies mengatakan salah satu alasan yang membuat sulitnya pengangkatan guru honorer lantaran anggaran yang tidak memadai. Ia mengatakan pemerintah tak memberi prioritas pada hal itu.
"Salah satu alasan mengapa kita tidak bisa mengangkat selama ini adalah anggaran yang terbatas. Kalau anggaran terbatas maka prioritasnya yang mana, kita ingin pembangunan manusia jadi prioritas dan kalau bangun jadi prioritas artinya guru harus bisa konsentrasi mengajar," ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan bagaimana seorang guru mampu berkonsentrasi jika tak mendapat bayaran yang setimpal. Ia menyebut kualitas pendidikan yang baik ada pada kinerja sang guru.
"Bagaimana bisa konsentrasi mengajar kalau pendapatannya tidak jelas? Nah itu sebabnya, tapi menyelesaikannya tidak mungkin 700 ribu (guru honorer) itu langsung, harus dikerjakan bertahap," kata Eks Menteri Pendidikan RI ini. (*)
Tags : anies baswedan, anies, politik, pemilu, guru pppk, sleman,