KAMPAR – Debit air Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Kampar, Riau, sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat musim kemarau panjang. Kondisi ini ditandai dengan munculnya tunggul-tunggul pohon yang dulunya tenggelam saat wilayah tersebut dijadikan waduk.
"Debit air waduk PLTA Koto Panjang sempat menyusut."
“Air waduk PLTA sempat menyusut, tapi kembali alami kenaikan cukup signifikan masih di bawah batas normal," kata Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Dhani Irwansyah, melaporkan bahwa elevasi air naik 1,27 meter hanya dalam satu hari, menyusul debit air yang membeludak dari hulu, Minggu (13/10).
"Tunggul-tunggul pohon masih terlihat karena ketinggian air belum mencapai 78 mdpl, di mana mereka akan kembali tenggelam," sebutnya.
Dhani Irwansyah mengatakan debit air waduk mulai menunjukkan peningkatan.
Ketinggian air masih berada di 76 meter di atas permukaan laut (mdpl), masih di bawah Normal Water Level (NWL) yang berada di 80,6 mdpl dan jauh dari High Water Level (HWL) di 85,0 mdpl.
Kondisi debit air yang belum sepenuhnya pulih juga berdampak pada operasional PLTA. Hingga saat ini, pengoperasian tiga unit turbin masih dibatasi.
Menurut Dhani Irwansyah, ketiga turbin tersebut hanya dioperasikan penuh saat Waktu Beban Puncak (WBP), dengan masing-masing turbin menghasilkan 30 Megawatt (MW). Namun, kapasitas penuh 38 MW per turbin belum bisa dicapai.
"Untuk Luar Waktu Beban Puncak (LWBP), kami hanya mengoperasikan satu atau dua turbin, dengan kapasitas masing-masing 20 MW,” jelasnya.
Situasi ini membuat pasokan listrik dari PLTA Koto Panjang belum optimal, meskipun debit air mulai menunjukkan perbaikan.
Pihak manajemen berharap curah hujan di kawasan hulu dapat segera menormalkan kondisi waduk, sehingga operasional pembangkit listrik bisa berjalan maksimal dan kebutuhan listrik di wilayah sekitar dapat terpenuhi tanpa hambatan. (rp.ind/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : pembangkit listrik tenaga air, debit air waduk plta koto panjang, kampar, debit air plta sempat menyusut, kemarau panjang, News Daerah,