PEKANBARU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru meminta Dinas Kesehatan (Diskes) untuk segera melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran demam berdarah denque (DBD) yang sudah tembus 708 kasus sepanjang 2022.
"Dewan minta Diskes Pekanbaru ambil langkah cepat cegah DBD."
"Diskes harus turun untuk lakukan sosialisasi ke masyarakat dan juga melakukan fogging dan juga abate," ungkap anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Hamdani, Senin (17/10).
Kasus DBD di Kota Pekanbaru terus meningkat pada pekan ke-40 tahun 2022 ini. Dimana terdapat 708 kasus DBD yang terdata di Diskes.
Kondisi lingkungan saat ini cuaca sudah pancaroba di Kota Bertuah.
Melihat semakin tingginya kasus DBD di Kota Pekanbaru, Komisi III DPRD Pekanbaru menegaskan untuk Diskes Pekanbaru untuk segera turun tangan melakukan pencegahan agar kasus DBD di Pekanbaru tidak semakin meningkat.
Ia juga mengimbau agar masyarakat kembali menggalakkan kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan, terutama di tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk aedes aegypti untuk berkembang.
"Sekarang musim pancaroba, masyarakat dan dinas kesehatan harus bekerjasama untuk menuntaskan DBD di pekanbaru," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi III H Ervan meminta masyarakat untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.
Hal ini dinilai sangat penting dilakukan oleh masyarakat setiap hari. Terlebih lagi disaat cuaca yang tidak menentu, ditambah dengan masa transisi dari musim panas dan musim hujan yang saat ini melanda Kota Pekanbaru.
"Masyarakat jangan lengah, tingkatkan pola hidup sehat dan bersih setiap harinya. Jika anggota keluarga ada yang mengalami demam, terutama yang menimpa anak-anak dengan panas di atas 39, maka lakukan tindakan medis. Bawa ke dokter terdekat," sebut H Ervan.
Ia juga menambahkan menjaga pola hidup bersih dan sehat sangat penting, terlebih pada kondisi cuaca yang tak menentu, wabah DBD menjadi salah satu ancaman masyarakat Kota Pekanbaru.
"Ada ratusan masyarakat yang sudah kena DBD sepanjang tahun ini, jadi kita minta masyarakat tidak lengah. Ayo sama-sama jaga kebersihan diri, lingkungan sekitar dan kebersihan, hal ini untuk menghindari tempat nyamuk aides berkembang biak," sebut H Ervan.
Kepada pemerintah seperti Diskes hingga perangkat RT/RW untuk gencar melakukan sosialisasi dan edukasi 3M plus kepada masyarakat.
"Pastikan tidak ada air yang tertampung, tidak ada tumpukan sampah, parit yang tersumbat. Galakkan lagi gotong royong bersama warga untuk meningkatkan kesehatan bersama," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih mengakui kasus DBD melonjak di Kota Pekanbaru. Bahkan, hingga pekan ke-40, kasus DBD mencapai 708 kasus.
Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding Tahun 2021. Kasus DBD pada tahun lalu cuma mencapai 454 kasus.
"Jadi kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, itu hanya 454 kasus DBD dalam setahun. Sementara tahun ini baru sampai dengan pertengahan Oktober sudah mencapai 708 kasus," sebut Zaini Rizaldy Saragih.
Zaini menambahkan, hingga saat ini sudah ada dua orang yang meninggal dunia akibat DBD.
"Sudah ada, sejak januari hingga minggu ke 40 itu sudah dua orang. Mereka yang meninggal anak-anak di bawah umur 16 tahun," katanya.
Ratusan kasus DBD itu lanjut Zaini, banyak terpapar di daerah yang kepadatan penduduknya tinggi. Selain itu juga di tempat yang banyak lahan-lahan tak terpakai sehingga nyamuk aedes aygepty mudah berkembang biak.
"Saat ini, kasus terbanyak berada di Kecamatan Marpoyan Damai, Tuah Madani, Payung Sekaki, termasuk juga di Tenayan Raya, dan Rumbai," sebutnya.
Ia berharap kasus demam berdarah ini tidak bertambah lagi. Kadiskes menilai, untuk menghindari terjadinya DBD, kepedulian masyarakat perlu ditingkatkan.
"Karena DBD ini merupakan penyakit menular ditularkan oleh nyamuk aides aygepty. Antisipasi dengan cara 3M plus, menguras dan membersihkan, menutup tempat-tempat air penampungan, dan mengubur barang-barang bekas atau yang berpotensi tempat perkembangbiakan nyamuk," jelasnya.
Menurutnya, menanggulangi DBD ini tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja. Namun juga kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan masyarakat.
Dalam menanggulangi DBD, Zaini mengingatkan masyarakat jika ada gejala demam pada anak supaya segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Kemudian bagi anak di bawah umur 14 tahun yang belum vaksinasi campak dan rubela agar segera mendapatkannya di Puskesmas terdekat. (rp.sul/*)
Tags : Demam Berdarah Denque, DPRD Minta Diskes Ambil Langkah Cepat, Cegah DBD, Pekanbaru, News Kota,