PEKANBARU - Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru H Suherman menilai program vaksinasi Covid-19 yang saat ini gencar dijalankan di Pekambaru dinilai ada ketimpangan atau hanya mengutamakan golonga tertentu. Hal ini diungkapkan
Suherman mempertanyakan mengapa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru memberikan fasilitas untuk golongan-golongan tertentu, sementara untuk masyarakat umum seperti lansia, sosialisasinya vaksinasi secara serius. Seolah-olah, kata dia, Dinkes tidak memperhatikan masyarakat awam untuk prioritas vaksinasi. "Kita miris melihat dinkes seperti ada perbedaan untuk pemberian vaksin masyarakat biasa dengan orang-orang tertentu. Tidak boleh begitu juga, sebagai Dinkes semua harusnya tidak ada perbedaan. Jangan sampai vaksin ini difasilitasi untuk orang-orang tertentu, ada apa sebenarnya di balik ini," kata Suherman pada wartawan, Jumat.
Menurutnya, masih banyak masyarakat awam dan kalangan menengah membutuhkan vaksinasi gratis. Namun tentu perlu adanya sosialisasi dari Dinkes melalui puskesmas-puskesmas yang ada di Pekanbaru. "Artinya, masyarakat keturunan tertentu yang saat ini banyak melakukan vaksin, berarti sudah ada petunjuk dan arahan dari dinkes, sehingga mereka berambisi untuk memvaksinkan diri mereka. Sementara masyarakat kita yang juga membutuhkan vaksin, buta sama sekali dari sosialisasi," ujar Suherman.
Dia mencotontohkan di daerah pemilihannya di Senapelan Payung Sekaki tidak adanya sosialisasi untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 ini. Bahkan dirinya telah mengimbau masyarakat untuk ikut vaksinasi. "Tapi untuk mendetil tentu tugasnya Dinkes dan puskesmas yang bekerja sama. Ada poin-poin yang diterangkan ke masyarakat, agar masyarakat paham dan mau ikut vaksinasi. Kita juga pertanyakan sejauh mana sosialisasi vaksinasi covid ini di masyarakat," ungkap Suherman yang berjanji pekan depan Komisi III akan mengagendakan pemanggilan untuk Kadiskes serta tim Gugus Covid-19 Kota Pekanbaru.
Sementara kini terlihat di wilayah daerah lain animo masyarakat yang ingin mengikuti vaksinasi massal di Hotel Furaya Pekanbaru cukup tinggi. Jumlah peserta yang datang untuk divaksin juga semakin membeludak pada hari ketiga pelaksanaan vaksinasi. Ketua Pelaksana Relawan Peduli Covid-19 Riau, Dirmanto Chang mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di Hotel Furaya Pekanbaru akan diperpanjang hingga Sabtu 22 Mei 2021. "Tidak hanya di Furaya, namun di tempat lainnya yang juga menggelar vaksinasi massal yakni di Gelanggang Remaja dan Novotel Pekanbaru juga ramai. Panitia berencana akan menambah waktu 1 hari lagi," ujarnya.
Ia mengatakan untuk hari pertama ada 1.262 orang yang divaksin di Furaya Hotel. Kemudian untuk hari kedua ada sekitar 1.700 lebih. "Dan di hari ketiga ini data lengkapnya memang belum kita dapatkan karena masih berlangsung. Namun kita optimis target 10.000 vaksin di 3 tempat tadi bisa tercapai bahkan bisa lebih," katanya.
Untuk pelaksanaan hari Sabtu ini akan ada penambahan vaksin sekitar 2.000 hingga 3.000 dosis. "Untuk jumlah dan bagaimana nanti teknis dan bagaimana nanti pendistribusian nya saat ini juga masih dirapatkan. Nanti mungin juga akan dibagikan melalui beberapa elemen. Tapi sepertinya apa pastinya masih dibahas," jelasnya.
Untuk menghadapi tingginya animo masyarakat untuk divaksin, saat ini di Furaya Hotel juga diberikan penambahan tim untuk melakukan vaksinasi menjadi 16 tim. "Mudah-mudahan dengan adanya tambahan tim ini akan lebih cepat proses vaksinasi sehingga tak ada penumpukan massa. Kita dari panitia terus bekerja keras untuk tetap mematuhi prokes," katanya.
Sementara itu, Penasehat Relawan Peduli Covid-19 Toni Lim mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi tingginya animo masyarakat yang datang untuk vaksin. "Kita bersyukur animo masyarakat Pekanbaru sangat tinggi untuk divaksin. Kalau di tempat lain itu masih banyak yang takut untuk divaksin, namun di Pekanbaru ternyata sangat tinggi animonya. Tentu kita harus bersyukur," ujarnya.
Pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemko Pekanbaru yang telah memberikan kepercayaan nya kepada Relawan Peduli Covid-19 untuk menjadi panitia dari kegiatan Vaksinasi massal yang digelar selama 3 hari yakni 19-21 Mei 2021.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan untuk penyuntikan vaksin Gotong Royong (Goro) sama dengan Sinovac, yakni dua kali penyuntikan dosis. "Untuk penyuntikan dosis vaksin Gotong Royong sama dengan Sinovac, yaitu sama dua kali penyuntikan dosis. Hanya saja vaksin Gotong Royong jarak penyuntikan dosis keduanya berkisar antara 21 sampai dengan 28 hari setelah penyuntikan dosis pertama," ungkapnya.
Pemprov Riau telah menerima vaksin sebanyak 639.580 dosis yang terdiri dari Sinovac dan AstraZeneca, dan vaksin tersebut telah didistribusikan ke kabupaten/kota di Riau sesuai dengan peruntukan penerima vaksin. "Kita telah terima sebanyak 639.580 dosis vaksin. Yang terdiri vaksin Sinovac, dan 2.800 dosis vaksin AstraZeneca yang dikirim itu diperuntukkan khusus TNI dan sudah diserahkan ke TNI, sedangkan untuk kabupaten/kota sampai saat ini masih Sinovac," terangnya.
Vaksin diserahkan sebagian ke kabupaten/kota di Riau, maka berikutnya tanggung jawab daerah untuk melaksanakan vaksinasi bagi masyarakatnya. Dimana untuk tahap kedua ini bagi petugas publik. Dan masyarakat yang sesuai dengan sasaran penerima vaksin bisa langsung ke Puskesmas, tanpa harus ada vaksinasi masal. Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi massal yang diadakan Pemerintah Kota Pekanbaru, bersama organisasi masyarakat Tiong Hoa, di salah satu hotel, Mimi mengatakan, boleh dilaksanakan untuk menarik masyarakat untuk mau divaksin. "Tetapi harus sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, dan bagi masyarakat umum memang belum menerima vaksin, karena masyarakat umum akan menerima vaksin pada bulan Juni mendatang," himbaunya. (rp.jon/*)
Tags : Anggota DPRD Kota Pekanbaru H Suherman, Dewan Nilai Fasilitasi Vaksinasi Ada Ketimpangan, Vaksinasi Digencarkan,