PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Kota Pekanbaru kembali mempertanyakan kuota gas elpiji yang diberikan Pertamina pada PT Surya Global Mandiri (SGM).
"Dewan perintahkan Pertamina stop pasok gas elpiji 3 Kg ke PT SGM."
"Kuota (gas) yang dipegang PT SGM itu kan ada 42 ribu. Itu seharusnya kan disalurkan ke (60) pangkalan ini. Nah sekarang tidak mereka salurkan. Makanya akan kita minta ke pertamina supaya kuota PT SGM tadi untuk diberikan kepada agen-agen lain yang saat ini menyalurkan ke 60 pangkalan ini. Karena itu hak mereka (pangkalan, red)," kata Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Dapot Sinaga usai melakukan pertemuan dengan puluhan pemilik pangkalan gas, Senin (31/7).
Ini merupakan tindak lanjut dari aduan puluhan pemilik pangkalan gas elpiji mitra PT SGM yang tak lagi mendapatkan pasokan gas elpiji.
Padahal mereka merupakan mitra yang telah membayar cukup besar untuk bisa bermitra dengan PT SGM.
Dapot mengatakan, pihaknya akan meminta Pertamina untuk memberikan kuota PT SGM kepada agen-agen lain yang saat ini memasok gas elpiji pada pangkalan mitra PT SGM.
"Misalnya kuota untuk pangkalan A dari PT SGM ini seharusnya 400 (tabung), nanti akan kita minta itu diberikan ke agen lain yang saat ini menyalurkan untuk pangkalan A ini. Jadi dia dapat kuotanya full," tambahnya.
Dengan solusi ini, kata Dapot, pihaknya akan meminta kepada Pertamina dan Disperindag Kota Pekanbaru untuk memfasilitasi agar 60 pangkalan yang saat ini hanya mendapatkan kontrak terbatas, bisa mendapatkan kontrak permanen dengan agen-agen yang saat ini memasok gas kepada mereka.
"Sehingga nanti akan kita minta juga agar agen-agen lain yang saat ini menyalurkan sementara untuk pangkalan ini, untuk dikerjasamakan secara permanen dengan pangkalan. Kalau seperti itu, selesai masalahnya," ujarnya.
Diketahui, PT SGM merupakan mitra dari 60 pangkalan yang ada di Pekanbaru. Namun sejak Desember 2022 lalu PT SGM tak lagi menyalurkan gas elpiji kepada pangkalan lantaran berhenti beroperasi sementara akibat mengalami permasalahan internal.
Karena itu, 60 pangkalan yang bermitra dengan PT SGM mendapatkan pasokan gas dari agen-agen lain. Namun dengan kontrak hanya sepanjang 6 bulan dan kuota hanya 30 persen dari yang mereka dapat dan PT SGM.
Namun, baru-baru ini diketahui PT SGM beroperasi kembali. Akan tetapi PT SGM justru tidak menyalurkan gas ke 60 pangkalan yang menjadi mitranya itu. Sehingga para pemilik pangkalan tersebut protes.
"Kalau SGM ini tidak bersedia melanjutkan bermitra dengan pangkalan ini, saya rasa seharusnya Disperindag dan pertamina berhak untuk menutup PT SGM ini," tuturnya.
"Dia kan tidak akan punya kuota lagi, karena kuotanya akan dialihkan ke agen-agen lain yang sudah dimitrakan dengan pangkalan ini," ujarnya.
Sementara itu, Parluhutan Sihotang, salah satu pemilik pangkalan gas yang menjadi korban PT SGM mengatakan, pihaknya berharap agar dimitrakan secara permanen dengan agen-agen yang saat ini memasok gas elpiji pada mereka.
"Kami minta kami dipermanenkan sesuai dengan kuota kami dulu di SGM dan jangan ada biaya. Itu saja keinginan kami. Karena kami sudah mengeluarkan biaya besar waktu pertama bermitra dengan SGM, ada yang Rp50 sampai Rp90 juta," pungkasnya.
Sebelumnya, persoalan agen gas elpiji, PT SGM dengan puluhan pemilik pangkalan yang menjadi mitranya hingga kini masih belum terselesaikan.
Yang mana ada sekitar 60 pangkalan yang tidak mendapatkan pasokan gas elpiji dari PT SGM. Padahal seharusnya, PT SGM memberikan pasokan gas elpiji kepada puluhan pangkalan tersebut.
Terkait hal ini, DPRD Kota Pekanbaru juga telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan pemilik pangkalan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Seperti pada Senin 31 Juli 2023, DPRD Pekanbaru kembali melakukan pemanggilan terhadap manajemen PT SGM, pihak Pertamina dan juga Disperindag Kota Pekanbaru. Untuk bertemu langsung dengan puluhan pemilik pangkalan.
Akan tetapi, pilihan PT SGM dan juga Pertamina tidak menghadiri pertemuan yang dijadwalkan pukul 13.00 WIB, siang ini.
"Pertamina dan PT SGM tidak datang. Berarti tidak kooperatif," kata Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Dapot Sinaga saat memimpin pertemuan dengan puluhan pemilik pangkalan di ruang paripurna DPRD Pekanbaru.
PT SGM sudah tidak memberikan pasokan gas elpiji kepada puluhan pemilik pangkalan sejak Desember 2022 lalu. Saat itu, diinformasikan bahwa PT SGM sempat tidak beroperasi karena mengalami masalah internal sehingga tidak bisa memberikan pasokan gas.
Karena masalah itu, DPRD Pekanbaru dan Pertamina telah memberikan solusi agar pangkalan mendapatkan pasokan gas dari agen lain. Akan tetapi hanya bersifat sementara dan pangkalan akan kembali mendapatkan pasokan apabila PT SGM beroperasi kembali.
Akan tetapi, saat ini PT SGM yang dikabarkan telah beroperasi kembali justru tidak memberikan pasokan gas kepada 60 pangkalan yang telah menjadi mitranya tersebut.
Ini yang membuat para pemilik pangkalan kembali meminta solusi kepada DPRD Pekanbaru untuk difasilitasi bertemu dengan PT SGM dan Pertamina dan mencari solusi terbaik. (rp.sul/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : dprd kota pekanbaru, dewan perintahkan pertamina stop pasok gas, pasok gas elpiji 3 kg ke pt sgm disetop, agen elpiji sgm merugikan kuota penyaluran ,