Pemkab Asahan Mulai Lakukan Pemeriksaan Hewan Qurban, 'yang Kebutuhannya Sudah Aman'
ASAHAN - Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah tahun 2025 Masehi identik dengan pelaksanaan ibadah qurban.
"Kebutuhan hewan qurban sudah aman."
“Jika hewan qurban mengalami gejala LSD (Lumpy Skin Disease) atau penyakit kulit berbenjolan, itu dinyatakan cacat, dan tidak dibenarkan untuk dijadikan hewan qurban,” kata Kepala Dinas PKH Drh Yusnani yang melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban di Alun-Alun Kota Kisaran, Rabu (18/5).
Menurutnya, hewan qurban harus benar-benar berkualitas agar pelaksanaan ibadah qurban dapat memiliki nilai yang sebaik-baiknya.
Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) laksanakan pemeriksaan hewan qurban.
Tujuan dari pemeriksaan hewan qurban, kata Yusnani untuk memastikan hewan yang akan dikurban dalam keadaan sehat.
Yusnani juga mengatakan, terkait hewan kurban yang memiliki Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan kategori ringan, masih diperbolehkan, dengan ketentuan hewan tersebut hanya memiliki lepuh ringan pada celah kuku, dan tidak keluar air liur berlebih dari biasanya.
“Jika PMK kategori berat tidak diperbolehkan. Hewan kurban dengan kategori tersebut ditandai memiliki gejala klinis berat, lepuh pada kuku hingga terlepas yang menyebabkan pincang atau tidak bisa berjalan serta menyebabkan hewan kurban menjadi sangat kurus karena kehilangan nafsu makan”, pungkas.
Sementara kebutuhan hewan qurban di Asahan dipastikan aman.
"Stock hewan kurban mulai dari sapi, kambing dan domba di Asahan bisa dipastikan sudah aman," katanya.
Stock hewan ternak di Asahan didasari dengan populasi ternak yang sangat baik. Untuk sapi populasinya sebanyak 83 ribu ekor lebih, kambing sekitar 70 ribu ekor lebih dan domba sekitar 26 ribu ekor lebih.
Ketersedian komoditas peternakan untuk menyambut Idul Adha, berdasarakan data pepotongan hewan kurban pada tahun lalu sebanyak 2.800 ekor lebih dan Kambing serta domba sebanyak 752 ekor.
Sedangkan jumlah panitia kurban di beberapa masjid di Kota Kisaran menyatakan bahwa hingga kini pihaknya belum kesulitan untuk pelaksanaan pemotongan hewan qurbannya. (*)
