Di Medan, Kapolri Silaturahim dan Minta Tokoh Lintas Agama Jaga Persatuan

Kapolri silaturahim dengan tokoh lintas agama di Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan.

JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan silaturahmi kamtibmas dengan tokoh lintas agama di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Dalam momentum itu, Sigit mengajak seluruh tokoh lintas agama terus memperkuat persatuan dan kesatuan serta mendukung program Asta Cita pemerintah.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki keberagaman yang luar biasa yang harus terus dijaga melalui silaturahmi.

Menurut dia, silaturahmi bersama lintas tokoh agama menjadi salah satu kunci untuk menghadapi segala macam tantangan dan dinamika yang terjadi baik di luar maupun dalam negeri.  

"Tentunya ini juga yang menjadi kekuatan kita bersama untuk terus menjaga negara kita. Apabila kita tidak bersatu, tidak menjalin silaturahmi yang kuat, tentunya implikasi masalah tersebut bisa juga kemudian berdampak dalam negeri baik dari sisi memecah belah persatuan," kata dia melalui keterangannya, Jumat (11/7).

Ia menegaskan, persatuan merupakan modal yang sangat kuat untuk Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Ia menilai, tanpa adanya persatuan, bangsa Indonesia dapat terpecah belah akibat dampak dinamika global yang terjadi hari ini.

Sigit menjelaskan, terjadinya perpecahan tentunya akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Selain itu, stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) juga akan terganggu. 

"Pak Presiden selalu sampaikan kepada kita semua di dalam rapat-rapat, beliau selalu sampaikan walaupun kita berbeda, tapi saat ini kita semua harus bersati untuk sama-sama bangun bangsa Indonesia," ujar Sigit.

Karena itu, ia mengajak kepada seluruh tokoh lintas agama dan elemen masyarakat untuk tetap bersatu dan mendukung program pemerintah yang dicanangkan dalam Asta Cita.

Ia meyakinkan, Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik lagi.

"Program ini tentunya program untuk membawa Indonesia menjadi negara lebih baik, menjadi negara bermartabat, negara yang kita persiapkan agar memiliki kualitas SDM yang unggul untuk mengisi visi kita menuju Indonesia Emas 2045," kata Sigit. (rp.bud/*)