Diprediksi covid-19 tak akan lenyap dan akal jadi penyakit endemik Pemprov Riau gencar melakukan Vaksinasi massal.
RIAUPAGI.COM, PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Mimi Yuliani Nazir menyatakan yang divaksin hari ini rekan-rekan media, tenaga pendidik, TNI, Polri, ASN, tokoh agama, atlet, termasuk pedagang pasar. Ada sekitar 2000-an masyarakat yang berprofesi sebagai pejabat publik divaksinasi Covid-19 secara massal.
Vaksinasi dilakukan di Gelanggang Remaja Pekanbaru, persiapan vaksinasi telah dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan masih akan terus berlangsung hingga siang nanti. "Yang divaksin hari ini rekan-rekan media, tenaga pendidik, TNI, Polri, ASN, tokoh agama, atlet, termasuk pedagang pasar," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Mimi Yuliani Nazir.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar didampingi oleh Asisten I Jenri Salmon Ginting dan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi ikut meninjau langsung, Gubri berharap target vaksinasi semakin digesa. "Pemerintah merangkul beberapa rumah sakit, ada RSUD Arifin Achmad, Petala Bumi, RSJ Tampan, RS Syafira dan rekan-rekan lain yang alhamdulillah bersemangat ikut melaksanakan vaksinasi ini," kata Gubri.
Pada vaksinasi massal ini juga diberikan kepada masyarakat lanjut usia (lansia) namun dilakukan langsung di rumah sakit, bukan di Gelanggang Remaja. "Kalau lansia dilaksanakan vaksinnya di rumah sakit karena lansia ini kalau ada komorbid bisa segera bisa dilakukan perawatan, untuk pedagang pasar juga pakai sistem jemput bola divaksin langsung di pasar," Gubri menerangkan.
Diprediksi Covid-19 tak akan lenyap
Sementara hasil penelitian pada Februari 2021, Covid-19 diprediksi akan menjadi endemik, alias penyakit yang menetap 'permanen' di suatu wilayah. Bahkan, Covid-19 disebut berpotensi menjadi penyakit 'normal' dalam kehidupan manusia sehari-hari hingga beberapa tahun ke depan. Prediksi tersebut mengacu pada penelitian oleh lebih dari 100 imunologis, peneliti penyakit menular, dan virologis. 90 persen di antaranya menyatakan, virus Corona akan menjadi endemik. "Saya pikir itu akan menjadi 'budaya' baru bagi dokter menanyakan apakah seseorang terinfeksi bakteri atau terkena virus? Jika seseorang terkena virus, apakah itu flu biasa, atau virus Corona?" ujar profesor dari La Jolla Institute for Immunology, Erica Ollman Saphire, seperti dirilis detik, Senin (1/3).
Di Indonesia, penyakit endemik yang sudah ada antara lain demam berdarah dengue (DBD), malaria, hepatitis, dan kusta. Penyakit-penyakit ini cenderung menetap dalam waktu yang lama dari tahun ke tahun, menular, dan banyak memakan korban jiwa. Namun kabar baik menurut Prof Saphire, jika COVID-19 menjadi penyakit endemik, daya tahan manusia terhadap infeksi COVID-19 akan menguat. Dengan syarat, vaksinasi diperluas dan dijadikan vaksin reguler sama seperti vaksin influenza.
Prof Saphire percaya, selain memperlambat penyebaran, vaksinasi COVID-19 berfungsi meringankan gejala pada pasien COVID-19. Dengan vaksin, kehidupan manusia ia harapkan bisa menjadi normal kembali, sekali pun COVID-19 menjadi endemik. Yang dikhawatirkan, jenis virus COVID-19 terus bermutasi sehingga vaksin harus terus-menerus diperbaharui. "Lebih baik jika vaksin COVID-19 dirancang dan disebarkan secara universal untuk mencegah gejala flu 'biasa' dari COVID-19," ujar Prof Saphire. (*)
Tags : Gubernur Riau Syamsuar, Pemprov Vaksinasi Massal ,