Disdik dan Tim Relawan Covid Kerjasama Vaksinasi 500 Pelajar di Bengkalis
BENGKALIS - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis menjalin kerja sama dengan Tim Relawan Covid-19 untuk mempermudah program vaksinasi bagi para pelajar. Dengan kerja sama ini, maka sangat membantu Disdik Bengkalis dalam menyiapkan data para pelajar yang akan divaksin.
“Begitu ada vaksinasi, mereka (Tim Relawan Covid-19) minta data ke kita, siapa saja pelajar yang akan divaksin. Jadi kita sangat terbantu,” kata Sekretaris Disdik Bengkalis Agusilfridimalis kepada wartawan, Selasa (9/11).
Menurutnya, saat ini pihaknya sudah menyampaikan data sebanyak 500 pelajar untuk divaksin kepada Tim Relawan Covid-19. Kalau tidak ada perubahan, para pelajar ini akan mengikuti vaksinasi di Desa Pedekik.
“Selama ini, para orang tua juga sudah memanfaatkan program vaksinasi massal maupun di puskesmas-puskesmas untuk anak-anak mereka," sebut Agusilfridimalis.
"Dengan kerja sama ini tentunya akan makin mempermudah sekaligus mempercepat target vaksinasi bagi kalangan pelajar.”
Dia menambahkan, vaksinasi bagi pelajar ini dikhususkan untuk tingkat SMP/MTs, dan SMA/SMK se-Kabupaten Bengkalis.
Dia mengaku masih ada sebagian kecil orang tua yang belum mau anak mereka divaksin. “Untuk para pelajarkan harus ada izin tertulis dari orang tua/wali," kata Agusilfridimalis.
"Masih ada ya mereka yang belum mau anak-anaknya divaksin dengan berbagai alasan."
"Walau orang tuanya sendiri sudah divaksin. Tapi para orang tua yang masih keberatan ini."
"Kita berikan sosialisasi dan harapan kita juga tentunya dari tim Satgas turut membantu memberikan penjelasan,” katanya.
Menurut Agusilfridimalis, persentase orang tua yang enggan anaknya divaksin tidak begitu signifikan. "Malahan berdasarkan data-data secara umum, hampir setiap ada pelaksanaan vaksinasi massal, jumlah pelajar yang ikut program vaksinasi cukup banyak," katanya.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis, Andris Wasono saat dihubungi membenarkan masih adanya orang tua yang belum bersedia anak-anak mereka divaksin.
“Kita memaklumi dan akan berupaya melakukan pendekatan secara persuasif dengan memberikan penjelasan kepada mereka. Karena walau bagaimanapun, kita sudah ada target yang harus dicapai, berapa persentase anak usia pelajar yang harus divaksin,” kata Andris. (rp.bud/*)
