PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau kembali mengingatkan masyarakat di Provinsi Riau untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, kasus pasien terkonfirmasi positif di Riau kembali alami kenaikan setelah beberapa hari sebelumnya turun.
"Sekarang ini kasus meningkat lagi, bahkan di Bengkalis meningkat tinggi hingga mencapai 64 kasus. Pekanbaru masih yang tertinggi penambahannya 153 kasus, disusul Kota Dumai, Siak, Kampar dan Kuantan Singingi. Penyebabnya naik ini karena memang masih banyak warga yang tidak disiplin dengan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (21/10/2020) kemarin.
Dia menegaskan, jika masyarakat saat ini tidak mendisiplinkan diri maka kasus positif akan terus bertambah, terutama bagi Orang Tanpa Gejala (OTG). Dari data Diskes Provinsi Riau pada Rabu (21/10/2020), terjadi penambahan kasus positif sebanyak 322 kasus dan total terkonfirmasi 12.318 kasus. Yang mengisoalsi mandiri sebanyak 2.563 orang, rawat di rumah sakit sebanyak 1.122 orang.
Dijelaskan, untuk penambahan kasus positif di Riau ini, yang swab mandiri masih tinggi, terutama di Pekanbaru. Sedangkan di daerah lain, penyebaran dari hasil tracing dan kontak erat pasien positif sebelumnya. Untuk itu Mimi minta kepada masyarakat untuk selalu memakai masker yang benar, selain mencuci tangan dengan sabun dan selalu menjaga jarak. "Untuk Kota Pekanbaru masih banyak dari swab mandiri yang mencapai 66 kasus dan selebihnya dari kasus positif sebelumnya termasuk daerah lain. Jadi disiplinlah memakai masker, pakai masker yang tepat dan benar jangan pakai masker hidungnya nampak, letaknya di dagu, masih banyak yang ngumpul di kafe dan restoran, sekarang ini yang biasa jadi luar biasa yang mengakibatkan penambahan positif terus meningkat," tegas Mimi yang tak bosan-bosannya mengingatkan patuhi protokol kesehatan.
Cara Memakai Masker yang Benar
Pandemi Corona sampai saat ini masih berlangsung hingga membuat kasus baru terus meningkat. Untuk mencegah angka ini terus meningkat, perlu menerapkan protokol kesehatan yang benar, seperti memakai masker yang benar, jaga jarak, sampai rajin cuci tangan.
Namun hingga kini masih banyak orang yang memakai masker dengan cara yang salah. Misalnya, tidak menutup hidung, menurunkannya di dagu, bahkan memakai masker medis dengan cara dibalik. Sebenarnya, bagaimana cara memakai masker yang benar?
Ada berbagai jenis masker yang bisa digunakan, seperti masker medis, masker kain yang dianjurkan pemerintah, hingga masker N95 yang biasa digunakan para petugas medis di garda terdepan. Tentunya dengan cara yang benar dan tepat.
Dalam hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan panduan untuk mengetahui bagaimana caranya memakai masker yang benar. Ini dalam rangka untuk mencegah penularan virus Corona Covid-19. Berikut cara pakai masker yang benar:
Jangan lupa, setelah melepas masker juga harus menjaga kebersihan tangan. Bisa menggunakan hand sanitizer atau akan lebih baik dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik.
Menurut dokter spesialis pulmonologi dari Rumah Sakit Awal Bros, Tangerang, dr Fitri Rahayu Sari, SpP, banyak juga yang keliru saat menggunakan masker, terutama masker medis. dr Fitri mengatakan, sebelum memakainya pastikan bagian tali dan kondisi masker dalam keadaan baik. Tak hanya itu, saat menggunakan masker medis yang tersedia dari berbagai warna juga tidak boleh terbalik. Cara memakai masker yang benar yaitu dengan menempatkan sisi yang berwarna di bagian depan, sedangkan sisi putih ada di bagian yang menempel ke wajah. "Untuk memakai masker medis yang ada berbagai macam warna, seperti hijau, pink, dan biru, yang bagian berwarna harus di depan, jangan sampai terbalik," jelasnya.
Orang pernah tertular 'tak takut dengan virus corona'
Seperti disebutkan Suryadi Khusaini, mantan Wakil Ketua DPRD Riau mengaku pernah terinfeksi virus corona, bahkan dirinya menyebutkan istrinya di rumah juga ikut terinveksi yang sempat membuat kesehatan terganggu. Dalam bincang-bincangnya kemarin (Selasa, 19 Oktober 2020) dan ngopi bersama di Radja Caffe, Ia tetap memberikan semangat pada istrinya kala bersama-sama menjalani karantina di rumah.
"Semua ini sangat bertubi-tubi. Saya merasa ini harus dihentikan. Itulah salah satu alasan saya memutuskan untuk tetap memberi semangat baik pada diri sendiri dan istri dirumah untuk memutus rantai Covid-19," kata Suryadi Khusaini.
Dalam bincang-bincangnya itu mengungkapkan banyak orang menganggap virus corona menjadi momok yang menakutkan, namun ia sendiri menganggap biasa saja dalam menanggapi penyebaran virus corona. "Awalnya sempat takut. Setelah saya dikabari positif corona, ya sempat menggunakan masker. Hanya untuk berjaga-jaga," katanya.
Ia bersama istrinya hanya menjalani rawat dirumah, tetapi penyebaran corona tak sampai membuat berhenti beraktifitas. Meski demikian ia tetap berjaga-jaga agar virus itu tak menjalar kemana-mana, bersama istrinya mulai rutin meminum jamu agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga. "Biar kuat, akunya harus minum jamu, makan yang teratur, dan sering mengkonsumsi buah-buahan kayak gitu," ujar Suryadi yang turut menganjurkan istrinya agar mau menjalankan himbauannya.
Suryadi Khusaini menilai justru biasa-biasa saja. Menurutnya, virus Corona justru harus dilawan. Itulah alasannya mengapa dirinya mengaku tak takut meski virus Corona sudah memasuki tubuhnya bersama istrinya dirumah. "Yang penting bisa menjaga pola hidup sehat, tidak jajan sembarangan. Enggak usah takut Corona. Enggak perlu ditakutin. Malah harus kita lawan," ujarnya.
"Ya, memang musibah itu enggak bisa ditolak. Siapapun enggak mau kena musibah. Ya jangan sampai merembet gitu. Virus corona sama dengan virus-virus lainnya yang tak kelihatan kasat mata, virus ini ada dipermukaan kita, hanya saja imun tubuh kita harus tetap vid agar tidak menyusup dengan mudah ke tubuh," katanya. (*)
Editor: Surya Dharma Panjaitan
Tags : Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir, Himbauan Protokol Kesehatan, Gunakan Masker,