TEKNOLOGI - Pemerintah terus mengupayakan percepatan transformasi digital melalui pembangunan infrastruktur digital dan penyiapan regulasi. Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika bidang transformasi digital dan hubungan antar lembaga, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada Agustus lalu tentang transformasi digital.
Pemerintah kata Niken, menilai akselerasi transformasi digital ini tepat dilakukan pada saat bangsa pandemi Covid-19. Sebab, pandemi memaksa semua masyarakat lebuh banyak beralih ke digital. "Bicara digitalisasi di pandemi ini merupakan momen untuk akselerasi meningkatkaan budaya digital di tengah masyarakat," ujar Niken dalam diskusi sesi kedua Indonesia Digital Conference yang disiarkan secara daring dirilis Republika.co.id, Selasa (15/12).
Dalam acara yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Republika Irfan Djunaidi itu, Niken menyebut pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama dalam transformasi digital Indonesia. Ia mengungkap, pembangunan dan perluasan infrastruktur telekomunikasi dan digital ini dilakukan secara masif di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari penyediaan jaringan 4G, BTS dan lainnya. "Kalau sesuai dengan agendanya barang kali pembangunan infrastuktur ini harusnya selesai baru selesai 10 tahun tapi karena akselerasi diperpendek menjadi 2-3 tahun," ujarnya.
Namun demikian, ia menyadari perluasan pembangunan infrastruktur ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Pemerintah, tetapi juga kontribusi pihak swasta. Karena itu, Kementerian Kominfo juga menggandeng perusahaan telekomunikasi dan perusahaan swasta lainnya dalam pengadaan dan perluasan akses internet. Selain itu, Kementerian Kominfo juga mempersiapkan roadmap transformasi digital di berbagai sektor, tidak hanya pemerintah tetapi sektor publik, swasta, sosial, pendidkan, perdagangan, industri dan sektor lainnya. "Sekarang ini yang disusun Kominfo dalam hal ini oleh BAKTI adalah roadmap digital indonesia, roadmap ini nantinya akan meminta masukan berbagai kementerian, swasta baik perusahaan telekomunikasi, digital, star up. Sehingga roadmap ini akan sangat komprehensif, sehingga nanti terintegrasi bidang yang lainnya," kata Niken.
Selain itu, hal penting lainnya dalam transformasi digital yakni integrasi pusat data. Menurutnya, saat ini masing masing kementerian saat ini memiliki data yang belum terintegrasi satu sama lain. Karena itu, Kominfo saat ini tengah membangun pusat data terintegrasi. Kemudian, hal lainnya penyiapan kebutuhan talenta digital atau SDM. "Jadi selain perangkat keras, dipikirkan juga aplikasinya, kemudian pusat datanya SDM, ini terus secata komprehensif dan dilakukan Kominfo," ujarnya.
Sementara berkaitan dengan regulasi, Undang undang Cipta Kerja juga mengatur percepatan transformasi digital, salah satunya percepatan migrasi penyiaran analog ke digital. Senior Manager Infrastruktur Research Standardization Telkom Hazim Ahmadi mengatakan selama pandemi terjadi keterlambatan pembangunan infrastuktur telekomunikasi dan digital. Padahal, pembangunan infrastruktur menjadi faktor penting percepatan transformasi digital. "Jadi kalau digital service dan digital platform, itu nggak bisa apa-apa tanpa ketersediaan infrastruktur memadai," ungkapnya.
Karena itu, Telkom sebagai bagian operator telekomunikasi ikut mendukung percepatan transformasi digital dengan terus meningkatkan kapabilitas digital konektivitas untuk meningkatkan layanan berkualitas dan jangkauan luas. Apalagi, sebagai operator Telkom mempunyai platform digital konektivitas yakni fiber optik 164 ribu kilometer, 100 kilometer domestik dan internasional 165 kilometer, dan beberapa satelit. "Untuk di beberapa daerah yang kami memiliki kesulitan, karena dataran permukaan tanah itu kita layani dengan satelit, pelanggan 171 juta pelanggan, kita sudah punya 221 ribu BTS itu 3G dan 4G," ungkapnya. (*)
Tags : transformasi digital, pandemi, proyek infrastruktur, infrastrktur digital,