Batam   21-05-2025 16:2 WIB

DKPP Batam Gunakan Kelompok Wanita Tani untuk Dongkrak Produksi Pangan Lokal

DKPP Batam Gunakan Kelompok Wanita Tani untuk Dongkrak Produksi Pangan Lokal

BATAM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam dongkrak produksi pangan lokal khususnya komoditas hortikultura seperti cabai dan sayuran.

"Produksi komoditas hortikultura seperti cabai dan sayuran dikembangkan." 

“Kalau satu anggota KWT menanam 20 polibek, maka totalnya setara dengan kontribusi sekitar 4 hektare lahan. Ini sangat membantu menambah pasokan cabai lokal,” ujar Kepala DKPP Kota Batam, Mardanis, Selasa (20/5).

Pemerintah Kota Batam terus mengandalkan peran Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mendongkrak produksi pangan lokal, khususnya komoditas hortikultura seperti cabai dan sayuran.

Upaya ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menekan laju inflasi yang kerap dipicu oleh naiknya harga cabai, sayur, dan bawang.

Saat ini, DKPP Kota Batam membina sedikitnya 80 KWT dengan total anggota sekitar 2.400 orang.

Setiap anggota dibekali keterampilan bertani, mulai dari pembibitan hingga pengendalian hama, serta bantuan berupa bibit, polibek, pupuk, obat-obatan, dan tanah hitam.

Targetnya, 80 KWT tersebut bisa memproduksi hingga 1 ton cabai merah per hari, yang akan sangat membantu menekan ketergantungan Batam terhadap pasokan dari luar daerah.

Selain cabai, anggota KWT juga menanam komoditas lain seperti tomat, bayam, kangkung, selada, terong, jahe, dan aneka sayuran lainnya.

Para ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT tak hanya mendapat pelatihan dasar, tetapi juga pendampingan berkelanjutan dari penyuluh.

“Misalnya ada anggota yang melapor di grup WA bahwa cabainya keriting atau diserang hama, tim kami langsung turun dan memberikan penanganan,” jelasnya.

Program KWT ini menjadi bagian dari prioritas Wali Kota Batam Amsakar Ahmad dan Wakil Walikota Batam Li Claudia Chandra dalam memperkuat ketahanan pangan.

Selain memanfaatkan pekarangan rumah, lahan fasum juga ikut dimanfaatkan sebagai lokasi penanaman skala kecil.

“Dalam beberapa tahun ke depan, kami menargetkan jumlah anggota KWT bisa meningkat dua kali lipat. Ini salah satu cara membangun ketahanan pangan dari rumah tangga, terutama di tengah keterbatasan lahan akibat pembangunan dan alih fungsi,” ujarnya.

Dinas Ketahanan Pangan juga berencana menyalurkan bibit secara serentak kepada seluruh anggota KWT pada awal Juni nanti. Diharapkan, hasil panen dari kelompok-kelompok ini nantinya bisa dijual di kios pangan yang tersebar di setiap kelurahan untuk menjaga kestabilan harga pasar. (*)

Tags : dinas ketahanan pangan dan pertanian, dkpp, batam, dkpp dongkrak produksi pangan lokal,