Pekanbaru   2025/02/11 7:58 WIB

DPRD Pekanbaru Desak Disperindag Antisipasi Harga Sembako, 'yang Sudah Mulai Terjadi Lonjakan Jelang Ramadan 2025'

DPRD Pekanbaru Desak Disperindag Antisipasi Harga Sembako, 'yang Sudah Mulai Terjadi Lonjakan Jelang Ramadan 2025'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan mulai mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako.

Sejumlah komoditas seperti cabai, bawang, telur, dan daging ayam diprediksi mengalami kenaikan akibat tingginya permintaan di masyarakat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Maisisco, mengatakan bahwa Pemko akan menggandeng Bank Indonesia dalam upaya menstabilkan harga melalui kerja sama antar daerah (KAD).

"Pemko akan melakukan KAD ke daerah-daerah penghasil, misalnya ke Sumbar—seperti Bukittinggi, Payakumbuh, dan Padang Panjang. Kita mencari titik-titik di mana stok pangan tersedia dalam jumlah cukup, sehingga tidak bergantung hanya pada satu daerah," ungkap Maisisco, Senin (10/2/2025).

Maisisco menambahkan, selain memastikan pasokan tetap aman, pemerintah juga akan mensuplai kebutuhan melalui KAD dengan provinsi dan kota lain, bekerja sama dengan Bank Indonesia. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi berbagai kendala yang sering terjadi, terutama dua hingga tiga hari sebelum Ramadan, ketika harga biasanya melonjak tajam.

"Jika ada kendala di satu daerah pemasok, kita sudah punya cadangan dari daerah lain. Dengan begitu, harga tetap stabil dan masyarakat tidak terbebani," jelasnya.

Selain kerja sama antar daerah, Pemko Pekanbaru juga akan melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Bank Indonesia. Program ini berupa Operasi Pasar Murah, yang dijadwalkan berlangsung sepekan sebelum Ramadan, dengan tujuan menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

"Minggu depan, sebelum puasa, kita akan menggelar Operasi Pasar Murah atau GPM, supaya masyarakat bisa mendapatkan sembako dengan harga lebih murah," tutup Maisisco. 

'Harga sembaki makin Mahal'

Harga sembilan bahan pokok (sembako) yang makin mahal menjelang Ramadan 2025 memicu kekhawatiran masyarakat. Komisi II DPRD Kota Pekanbaru mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk segera mengambil langkah strategis guna menstabilkan harga.

Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Zainal Arifin, meminta Disperindag turun langsung ke pasar guna mengecek kondisi riil di lapangan. Ia menegaskan bahwa langkah antisipatif harus segera dilakukan agar kenaikan harga tidak semakin liar.

"Langkah cepatnya harus turun ke pasar, cek langsung ke pedagang dan penyuplai di lapangan untuk mengetahui kondisi riilnya," ujar Zainal, Senin (10/2/2025).

Menurut Zainal, intervensi pasar sangat penting dilakukan agar masyarakat tidak terbebani oleh harga kebutuhan pokok yang meroket. Dengan mengantisipasi lebih awal, pemerintah bisa memastikan stok tetap aman dan distribusi berjalan lancar selama satu bulan ke depan.

"Fluktuasi harga jelang Ramadan dan Idul Fitri ini sudah jadi pola tahunan. Kalau tidak diantisipasi sekarang, harga akan semakin sulit dikendalikan. Pastikan stok tersedia dan suplai tidak terganggu," tegasnya.

Namun, Zainal pesimistis Disperindag bisa segera menjalankan program intervensi seperti operasi pasar murah karena Wali Kota Pekanbaru terpilih baru akan dilantik pada 20 Februari 2025.

"Program mereka kan belum berjalan sepenuhnya. Ini juga yang harus segera diantisipasi agar tidak ada keterlambatan dalam penanganan harga sembako," tambah politisi Gerindra tersebut.

Zainal juga mengingatkan agar Pemerintah Kota Pekanbaru tidak hanya fokus pada penanganan jangka pendek, tetapi juga mempersiapkan program ketahanan pangan jangka panjang.

"Kita harus menyiapkan langkah konkret, setidaknya untuk komoditas sayuran dan cabai yang harga jualnya sering naik drastis. Ini sejalan dengan program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto," tutupnya . (rp.ind/*)

Editor: Indra Kurniawan

Tags : sembilan bahan pokok, sembako, pekanbaru, harga sembako mahal, disperindag antisipasi harga sembako,