DR Kamsol 'Akhiri dan Pamitan' dari Jabatan Sekda Kepulauan Meranti
Dr. H. Kamsol
PEKANBARU - Dr H Kamsol pamit dan mengundurkan diri jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dia ditunjuk dan dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, komplek Rumah Dinas Gubernur Jalan Diponegoro Pekanbaru pada Jumat 17 Desember 2021 lalu.
Kamsol menggantikan Zul Ikram, yang di demosi ke eselon III. Sebelumnya, Kamsol pernah menduduki Jabatan Kadisdik Riau sebelum diangkat jadi Sekda Meranti.
Mantan Kepala Subdirektorat Kemitraan Strategi dan Wahana Inovasi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi itu kini kembali menjabat sebagai Kadisdik Riau.
"Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pak Kamsol atas dedikasinya selama ini dalam menjalankan tugas selama bekerja di Meranti," kata Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil dalam kata sambutannya saat serah terima jabatan Sekda Meranti yang baru.
"Selamat dan sukses kami ucapkan karena telah dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau," kata Bupati Muhammad Adil lagi.
Saat ini jabatan Sekda Kepulauan Meranti yang ditinggalkan Kamsol dijabat oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Bambang Suprianto sebagai Pelaksana harian (Plh) selama 14 hari.
Serah terima jabatan itu dilaksanakan, Senin 20 Desember 2021 pagi di Gedung Hijau Meranti. Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil menyampaikan apresiasinya atas dedikasi Kamsol yang selama menjabat sebagai Sekda sangat baik dalam menjalankan tugasnya selama 1 tahun 3 bulan.
Dalam kata sambutannya Kamsol mengucapkan terimakasih dan salam perpisahannya.
"Saya ucapkan terima kasih banyak atas pelayanan selama saya bekerja di Pemerintahan Kabupaten Meranti dan saya yakin Kabupaten Kepulauan Meranti ini akan lebih maju sesuai dengan visi dan misi Bupati saat ini," kata Kamsol.
Kamsol mengatakan dirinya ditunjuk langsung oleh Gubernur untuk membenahi dunia pendidikan di Riau. Adapun tugas berat yang menanti Kamsol nantinya adalah mengatasi anak-anak putus sekolah dan melakukan sinkronisasi program pendidikan.
"Kenapa saya harus kembali ke provinsi, karena banyak masalah yang saat ini terjadi contohnya di dunia pendidikan yang semakin hari semakin banyak anak-anak yang putus sekolah," kata Kamsol.
"Saya mohon doa agar saya bisa bekerja dan menyelesaikan masalah tersebut, semoga apa yang di amanahkan bisa saya jalani dengan umur saat ini yang tak lama lagi akan pensiun."
"Saya harus meninggalkan Kabupaten Kepulauan Meranti, tapi akan tetap saya kenang sepanjang masa, kalau ada salah dan silap saya mohon maaf," ucap Kamsol.
Sebelumnya, Kamsol mengatakan dirinya mengikuti uji kompetensi sebagai peserta undangan. Mengikuti uji kompetensi ingin mengejar karir jabatan.
"Jika duduk sebagai kepala dinas akan lebih banyak bisa membantu Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya di bidang pendidikan."
"Dengan duduk di tingkat provinsi mungkin saya lebih bisa berkarir terhadap jabatan saya," ujar Kamsol.
"Selain itu saya juga bisa banyak membantu daerah khususnya bidang pendidikan, dan terhadap hal ini saya juga telah dapat restu dan rekomendasi dari Bupati," katanya.
Tetapi ditempat terpisah, sebelumnya Gubernur Riau Drs H Syamsuar MS.i sudah meminta Kadisdik Riau yang baru saja dilantik itu untuk bisa bekerja mengawasi proyek pembangunan sekolah SMA/SMK sederajat di kabupaten/kota se Provinsi Riau.
"Saya harap Kadisdik yang baru dapat turun ke sekolah-sekolah di kabupaten kota meninjau pembangunan sekolah. Jangan sampai hanya mampu membangun, tapi manfaatnya tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh sekolah," kata Gubri, Minggu, (19/12).
Gubri juga meminta pengawas proyek sekolah ketika melakukan peninjauan, hendaknya dilakukan pengkajian secara utuh ke semua sisi sekolah.
"Bukan hanya datang berkunjung, kemudian pulang."
"Harusnya kalau kita meninjau sesuatu jangan bangunan saja. Tengok sekolah secara utuh. Tanya kepala sekolah dan guru-guru apa yang diperlukan," ucapnya.
Gubri juga menginginkan proyek pembangunan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada di sekolah. (*)
