PEKANBARU - Tim Mitigasi dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau hingga kini masih terus berupaya menggiring dua gajah jantan yang masuk ke perkebunan warga Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan untuk kembali ke habitatnya.
"Posisi gajah terakhir berada di perbatasan PT Langgam Inti Hibrindo (LIH) kurang lebih 3 kilo meter dari ponton penyeberangan yang berada di areal HCV PT LIH, yang mengarah ke habitatnya," kata Kepala Bidang KSDA Riau Wilayah I, Andre Hansen pada wartawan, Senin (8/2).
Dia mengatakan, saat ini gajah tersebut terpantau sudah mulai menjauh dari perkebunan warga. Pihaknya juga masih terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan kedua gajah tersebut. Saat ini PT LIH juga masih menghentikan aktivitas para pekerjanya yang masuk di sekitar jalur lintas gajah. Ini dilakukan agar pergerakan gajah untuk kembali ke habitatnya tidak terganggu. "Sementara ini (aktivitas pekerja PT LIH) masih dihentikan, hingga kita yakini, bahwa gajah benar-benar tidak kembali. Tim mitigasi konflik gajah telah berkoordinasi dengan PT LIH, secara bersama-sama melakukan pemantauan keberadaan gajah, agar satwa tersebut tidak kembali berbalik ke Desa Kuala Terusan dan Rantau Baru," sebutnya.
Sebelumnya, dua gajah tersebut masuk kembali ke wilayah perbatasan Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci pada Sabtu (30/1/2021) lalu. Gajah tersebut diduga kembali memasuki wilayah desa karena habitatnya basah akibat curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi ini mengakibatkan gajah kesulitan untuk mencari makanan di habitat aslinya, di Tesso Utara. (*)
Tags : Gajah Liar, Gajah liar di Pelalawan, Gajah Menjauh dari Perkebunan Warga ,