BATAM - Kota Batam mengalami peningkatan signifikan pada Juli 2024, dengan kenaikan sebesar 10,51 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Perdagangan Batam tumbuh 10,51 persen dengan tujuan Singapura."
“Kegiatan ekspor Kota Batam pada bulan Juli 2024 dibanding Juni 2024 mengalami peningkatan sebesar US$ 142,68 juta,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto, Rabu (4/9).
Peningkatan ini menunjukkan pemulihan yang kuat dalam aktivitas perdagangan internasional di tengah tantangan kondisi ekonomi global.
Menurut data yang dirilis oleh BPS Kota Batam, total nilai ekspor Batam pada Juli 2024 mencapai US$ 1.499,97 juta, naik dari US$ 1.273,71 juta pada Juni 2024. Kenaikan ini mencapai US$ 142,68 juta.
Naiknya kegiatan ekspor di Batam tak lepas dari peningkatan ekspor sektor migas dan nonmigas selama bulan Juli 2024.
Ekspor sektor migas mengalami peningkatan sebesar 5,21 persen atau sekitar US$ 4,35 juta, sedangkan sektor nonmigas meningkat 10,86 persen atau sebesar US$ 138,32 juta.
“Baik sektor migas maupun nonmigas naik di bulan Juli kemarin,” tambah Eko.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, secara kumulatif ekspor Kota Batam mengalami peningkatan sebesar US$ 234,41 juta atau 18,52 persen.
Peningkatan nilai kumulatif ekspor Januari-Juli 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 disebabkan oleh peningkatan ekspor sektor migas sebesar US$ 121,09 juta (26,30 persen) dan sektor nonmigas sebesar US$ 160,13 juta (1,93 persen).
“Ekspor nonmigas mesin atau peralatan listrik menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, menyumbang kontribusi sebesar 46,02 persen atau senilai US$ 3.899,75 juta dari kumulatif ekspor nonmigas Batam selama Januari-Juli 2024,” bebernya.
Sektor lainnya yang memiliki peran cukup besar terhadap ekspor nonmigas Kota Batam adalah benda-benda dari besi dan baja senilai US$ 1.428,91 juta atau 16,86 persen, mesin-mesin atau pesawat mekanik senilai US$ 781,05 juta atau 9,22 persen, serta kapal laut senilai US$ 381,56 juta atau 4,50 persen.
Eko menambahkan, negara tujuan ekspor terbesar Kota Batam pada Juli 2024 adalah Singapura, dengan nilai ekspor mencapai US$ 353,05 juta.
Meski demikian, ekspor ke Singapura pada bulan ini mengalami penurunan 0,31 persen dibandingkan Juni 2024, dan turun 13,14 persen jika dibandingkan dengan Juli 2023.
“Negara-negara tujuan ekspor terbesar Kota Batam selanjutnya selama Januari-Juli 2024 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$ 2.200,04 juta atau 24,30 persen, Australia dengan nilai ekspor sebesar US$ 943,26 juta atau 10,42 persen, Tiongkok dengan nilai ekspor US$ 614,33 juta atau 6,78 persen, serta Jepang dengan nilai ekspor US$ 402,22 juta,” pungkasnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, mengatakan bahwa kenaikan ekspor ini merupakan hasil dari upaya pemerintah dalam mendorong ekspor serta memperkuat hubungan perdagangan dengan mitra internasional.
“Tentunya ekspor akan berjalan seiring dengan naiknya realisasi investasi di Batam. Investasi dan ekspor merupakan andalan penopang pertumbuhan ekonomi Batam,” ujarnya.
Menurut Rafki, kedua variabel ini harus tetap dijaga dengan baik agar ekonomi Batam ke depan terus tumbuh dengan baik.
“Jika keduanya terganggu, maka pertumbuhan ekonomi Kota Batam juga akan terganggu. Oleh karena itu, iklim investasi yang kondusif di Batam harus tetap kita jaga bersama,” tuturnya. (*)
Tags : perdagangan batam, ekspor batam, peningkatan aktivitas perdagangan Batam, ekspor batam ke singapura,