Bistamam Tokoh Paling Penting yang Digadang-gadang Layak Memimpin Rohil, INPEST: Golkar Berikan Amanah Maju di Pilkada 2024

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Tak terasa, jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Rokan HIlir [Rohil] periode 2019-2024 akan berakhir dalam waktu dekat. Beriringan dengan itu, genderang perang perebutan kursi kekuasaan di Kabupaten Rohil, Riau, akan segera dimulai.

"Sejalan dengan segera lengsernya Afrijal Sintong dan Sulaiman, genderang perang perebutan kekuasaan mulai terasa di Rohil."

"Jikapun Afrijal Sintong nantinya kembali maju di pilkada 2024, dipastikan Bistamam menjadi lawan berat [saingan] yang sangat diperhitungkan. Tetapi saat ini juga ada banyak nama yang muncul, dan diisukan bakal maju di Pilbup Rohil tahun depan. Salah satunya Bistamam, tokoh berpengaruh dan penting di Rohil," kata Ir Marganda Simamora MS.i, Ketua Umum [Ketum] Indenpenden Pembawa Suara Transparansi [INPEST]

Jadi setidaknya ada nama yang belakangan ini mencuat, dan digadang-gadang bakal ikut bertarung di Pilbup Rohil tahun depan, kata Marganda.

Bistamam tokoh masyarakat dan pengusaha ternama di Kabupaten Rohil mendapat amanah atas perintah DPP Partai Golkar untuk melakukan konsolidasi dalam persiapan sebagai calon Bupati Kabupaten Rohil dalam pilkada serentak tahun 2024 mendatang, sebutnya.

Kepastian amanah penunjukan dan perintah DPP Partai Golkar tersebut tertuang dalam Surat Perintah Nomor Sprint: 351//Golkar/XI/2023 yang memerintahkan H.Bistamam  sebagai bakal calon Bupati Rohil. Surat perintah tersebut ditanda tangani Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F Paulus tertanggal 20 November 2023.

"H. Bistamam menyampaikan berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan DPP Partai Golkar, telah mempersiapkan dan melaksanakan pasca sukses, konsolidasi dan transformasi menjadi partai modern. Sukseskan inovasi kaderisasi dan keanggotaan," kata Marganda menirukan ucapan Bistamam.  

Bistamam juga bilang sukses pencapaian visi Indonesia maju selaras dengan visi negara kesejahteraan 2045. Sukses pemantapan demokrasi, sukses pemenangan pileg tahun 2024, pilpres tahun 2024 dan pikada tahun 2024. Melakukan koordinasi dengan pengurus DPD Partai Golkar tingkat Provinsi, 2 Kabupaten/Kota, kecamatan dan desa kelurahan.

Adapun tujuan surat perintah ini, menimbang guna mencapai secara optimal target partai Golkar dalam pileg tahun 2024, pilpres tahun 2024 dan pilkada tahun 2024 dipandang perlu memberikan penugasan kepada fungsional partai golkar yang akan maju sebagai Bacakada/Bacawakada.

Dalam surat perintah tersebut ada tiga orang yang mendapat perintah dan salah satunya adalah H Bistamam, kata Marganda.

Terkait perintah dari DPP Golkar tersebut  Bistamam didepan media mengaku akan maju di Pilkada Kabupaten Rohil, terlebih dahulu diberikan tugas untuk membantu memenangkan pileg dan pilpres. Nantinya DPP Golkar akan turun dan menilai nama-nama yang layak maju di Pilkada Kabupaten Rohil.

"Saya sangat berterima kasih atas amanah dan kepercayaan DPP Partai Golkar yang memberi surat perintah kepada saya untuk maju sebagai bakal calon kepala daerah di Pilkada Kabupaten Rohil tahun depan[2024]. Saya siap menjalankan amanah tersebut,” ucapnya.

"Secara pribadi saya memang keinginan maju di Pilkada Rohil sebab sudah sejak 10 tahun (dua periode) lalu diinginkan sebagian besar masyarakat Rohil dan dorongan lebih kuat maju setelah amanah DPP Golkar untuk memerintahkan saya  mempersiapkan diri sebagai calon kepala daerah di Rohil," sambungnya

"Sebahagian besar kalangan masyarakat dan tokoh masyarakat di Rohil bahkan beberapa mantan pejabat di daerah dan provinsi mendorong saya untuk maju, sejak lama meminta untuk maju dan baru saat ini amanah tersebut saya tunaikan untuk mencalonkan diri di Pilkada Rohil."

"Niat saya maju jadi Bupati Rohil adalah bersama masyarakat  untuk membangun daerah lebih maju lagi, yang sudah terbangun akan dilanjutkan dan yang belum akan di buat program. Salah satunya adalah, mendirikan kampus Universitas Negeri di Rohil, mengingat sumberdaya manusia Rohil harus terus diunggulkan. Setiap tahunnya hampir 1000 anak tamat SLTA dan hanya 10 persen yang bisa melanjutkan kejenjang perguruan tinggi karena keterbatasan biaya," jelasnya. (*)