PENGGEMAR astronomi di seluruh dunia kini sedang dimanjakan dengan fenomena langit yang disebut super blue moon muncul kembali untuk pertama kalinya sejak 2009.
Bulan biru (blue Moon) terjadi ketika pola hari dalam suatu tahun berarti bahwa ada 13 kali bulan purnama alih-alih 12 seperti biasanya.
Saking jarangnya fenomena ini, ada idiom dalam bahasa Inggris "once in a blue moon" berarti kejadian yang amat jarang.
Tapi bulan biru kali ini akan lebih jarang lagi karena ia juga sekaligus supermoon - ketika bulan tampak lebih cerah dari biasanya karena berada pada titik terdekat dalam orbitnya mengitari planet Bumi.
Di Yunani, super blue moon memukau pengunjung yang berkumpul di Kuil Poseidon, di dekat Athena.
Meskipun namanya begitu, fenomena ini tidak ada hubungannya dengan warna — dinamakan demikian karena dia tidak masuk dalam skema nama-nama Bulan yang biasanya.
Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORPA-BRIN), yang dahulu bernama LAPAN, mengatakan fenomena Super Blue Moon akan terjadi di Indonesia mulai Rabu malam 30 Agustus 2023 dan puncaknya pada Kamis malam 31 Agustus 2023.
Fenomena ini dapat dilihat secara langsung tanpa alat bantu.
Di Turki, Bulan yang tampak "menggantung" di atas puncak menara Galata di Istanbul.
Bila Anda ingin mengambil foto fenomena ini, BRIN menyarankan untuk menyandingkan purnama bersama objek latar depan - misalnya pohon atau gedung bertingkat - pada awal malam atau akhir malam. (*)
Tags : fenomena bulan langka, super blue moon, bulan langka yang memukau, astonomi, sains,