PELALAWAN, RIAUPAGI.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pelalawan menggelar Festival Gendang Silat selama tiga hari, mulai dari Jumat hingga Minggu (15-17/12/2023).
"Festival Gendang Silat UNTUK menjaga keberlanjutan budaya lokal."
"Kami berencana menjadikan Festival Gendang Silat sebagai kegiatan rutin setiap tahunnya, sebagai upaya antisipatif untuk melestarikan budaya lokal," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pelalawan, Abubakar FE saat membuka festival pada Sabtu (16/12).
Acara Festival Gendang Silat berlangsung di halaman Kantor Disdikbud Pelalawan.
Disdik Pelalawan gelar Festival Gendang Silat untuk melestarikan budaya yang hampir punah.
Abubakar menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam mencegah punahnya budaya gendang dan silat di daerah tersebut. Ia menyampaikan kesulitan dalam menemukan penabuh gendang, sehingga festival ini menjadi langkah positif untuk menjaga tradisi di tengah zaman yang terus berubah.
Festival ini diikuti oleh 12 kecamatan di daerah tersebut, melibatkan 60 peserta yang terdiri dari pesilat, penabuh gendang, dan pemukul gong.
Syahrul, Kabid Kebudayaan, menjelaskan bahwa para pemenang akan mendapatkan piala, trophy, dan uang pembinaan sebagai bentuk penghargaan.
"Dengan Festival Gendang Silat, kita berharap dapat melahirkan generasi penerus yang peduli dan melestarikan budaya lokal agar tidak tergerus oleh zaman," tambahnya.
Afridai Andespa, Ketua tim juri dari Sanggar Panglima, menyoroti kriteria penilaian yang mencakup kekompakan, kerampakan alat musik dan silat, keahlian penabuh gendang, penampilan dan kostum, serta tata cara mulai. Semua ini sebagai langkah konkret dalam menjaga keaslian dan kualitas dari seni budaya gendang silat. (*)
Tags : festival gendang silat, pelalawan, festival gendang lestarikan budaya lokal, festival gendang silat hampir punah,