JAKARTA - Merujuk laporan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), total ekspor CPO mengalami penurunan tajam menjadi 2.241 ribu ton pada bulan Juli 2024 dari 3.385 ribu ton pada bulan Juni, menurun sebesar 1.144 ribu ton.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekspor produk olahan CPO yang turun sebesar 648 ribu ton, dari 2.237 ribu ton menjadi 1.589 ribu ton, serta CPO mentah yang turun sebesar 477 ribu ton menjadi 174 ribu ton.
"Meskipun harga rata-rata naik dari US$ 1.011/ton di bulan Juni menjadi $1.024/ton cif Rotterdam di bulan Juli, nilai ekspor tetap mengalami penurunan dari $2.798 juta menjadi $1.976 juta," kata Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, dalam keteranganya dikutip awak media, Senin (30/9/2024).
Sementara, dilihat dari tujuan ekspor terjadi penurunan terbesar pada ekspor ke India yang turun 490 ribu ton menjadi 293 ribu ton setelah naik 599 ribu ton pada bulan sebelumnya. Penurunan juga terjadi pada ekspor ke China yang turun 255 ribu ton menjadi 488 ribu ton setelah naik 322 ribu ton pada bulan sebelumnya, serta penurunan signifikan ke Mesir, Pakistan, dan Afrika.
Dengan turunnya produksi 2%, kenaikan konsumsi dalam negeri 4,67%, dan penurunan ekspor 33,79%, stok akhir Juli turun menjadi 2.513 ribu ton dari 2.818 ribu ton pada akhir Juni. (*)
Tags : GAPKI, Ekspor Minyak Sawit Indonesia, Ekspor Terjun Bebas, Ekspor cpo, Minyak kelapa sawit, Kelapa sawit, News,