Kesehatan   2025/07/26 9:13 WIB

Gara-gara Kabut Asap Pekat Kesehatan Tubuh Terganggu, Anak Menderita ISPA Diizinkan Belajar dari Rumah

Gara-gara Kabut Asap Pekat Kesehatan Tubuh Terganggu, Anak Menderita ISPA Diizinkan Belajar dari Rumah

PEKANBARU – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai menyelimuti Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir. Dampaknya mulai dirasakan warga.

"Kabut asap pekat ganggu kesehatan tubuh."

“Sebagian besar pasien mengeluhkan batuk, pilek, dan sesak napas. Umumnya berasal dari wilayah sekitar Melur dan Sukajadi,” kata Imelda, staf Tata Usaha Puskesmas Melur, Jumat (25/7).

Puskesmas Melur yang berada di Jalan Melur No.103, Harjosari, di kawasan Sukajadi, mencatat adanya peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dalam dua hari terakhir.

Berdasarkan data yang dihimpun, pada Kamis 24 Juli 2025, tercatat empat pasien datang berobat dengan keluhan ISPA.

Jumlah tersebut bertambah menjadi tujuh pasien pada Jumat, 25 Juli 2025, setelah tiga pasien tambahan datang mengeluhkan gejala serupa.

Ia membenarkan adanya peningkatan pasien ISPA yang terjadi bertepatan dengan munculnya kabut asap pekat yang menyelimuti wilayah Pekanbaru.

Imelda juga menyebut, pasien yang datang bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak yang rentan terpapar polusi udara.

"Kami mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” tambahnya.

Selain itu, Puskesmas Melur juga telah melakukan upaya preventif, seperti memberikan edukasi kesehatan kepada warga sekitar dan membuka layanan pemeriksaan ISPA secara maksimal.

Petugas kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan asupan gizi seimbang dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala gangguan pernapasan.

Kabut asap yang muncul terutama terasa pekat pada pagi dan sore hari. Asap ini diduga berasal dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah di Riau, yang terus meluas akibat kondisi cuaca panas dan minimnya hujan.

Puskesmas Melur menjadi salah satu fasilitas layanan kesehatan yang siaga dalam menghadapi dampak kabut asap, mengingat potensi peningkatan jumlah pasien masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. 

Menanggapi kabut asap pekat yang terjadi belakangan ini, Wali Kota (Wako) Pekanbaru, Agung Nugroho telah mengeluarkan surat edaran ke sekolah yang ada di kota ini.

Edaran ini menyikapi terkait kondisi udara saat ini yang diselimuti asap kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla.

Dalam edaran tersebut, ada beberapa poin imbauan Wali Kota Pekanbaru terhadap pihak sekolah. Satu diantaranya, mengurangi aktivitas di luar ruangan kelas.

"Melihat kondisi Pekanbaru, asap mulai tampak. Saya mengeluarkan edaran baik untuk sekolah negeri maupun swasta," ujar Agung Nugroho, Kamis (24/7).

Selain diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan kelas, Agung juga mengimbau orangtua agar dapat menggunakan masker terhadap anak mereka saat mengantar anak mereka ke sekolah.

Kemudian, untuk anak sekolah yang memiliki gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) agar diberikan dispensasi supaya belajar dari rumah saja. 

"Yang ada gejala ISPA mungkin dapat belajar dari rumah saja, dengan memberitahukan dulu kepada guru untuk mendapatkan izinnya," ucapnya.

Dia berharap agar asap ini dapat segera hilang dan kebakaran hutan tidak terjadi lagi di Provinsi Riau. Pemko Pekanbaru juga melakukan mitigasi agar tidak terjadi kebakaran lahan di Kota Bertuah. (rp.elf/*)

Tags : kebakaran hutan danlahan, karhutla, karhutla timbulkan kabut asap pekat, kabut asap pekat ganggu kesehatan tubuh ,