LINGKUNGAN - Ratusan orang meninggal dunia secara mendadak, banyak di antaranya diduga karena gelombang panas, dilaporkan selama periode cuaca terpanas baru-baru ini di Kanada.
Selama lima hari terakhir, sebanyak 486 orang meninggal dunia di Provinsi British Columbia, mencatatkan 195% kenaikan dari angka kematian rata-rata biasanya. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan turut berduka kepada keluarga para korban, yang kebanyakan merupakan kalangan lanjut usia (lansia).
Di sebuah daerah, gelombang panas tercatat hampir menembus 50 derajat Celcius. Kepolisian di wilayah Vancouver telah dipanggil untuk menangani lebih dari 130 orang yang meninggal dunia secara mendadak sejak Jumat (25/06). Sebagian besar dari mereka adalah kaum lansia atau orang-orang dengan riwayat penyakit bawaan yang menderita saat gelombang panas melanda.
Rekor suhu panas di Kanada dipecahkan selama tiga hari beruntun. Yang terkini adalah pada Selasa (29/06), ketika temperatur mencapai 49,6 derajat Celcius di Lytton, Provinsi British Columbia. Sebelum Minggu (27/06), suhu di Kanada tidak pernah melampaui 45 derajat Celcius. Para pakar mengatakan perubahan iklim diperkirakan meningkatkan jumlah kejadian cuaca ekstrem, semisal gelombang panas.
Akan tetapi menghubungkan satu kejadian dengan pemanasan global cukup pelik. Gubernur Provinsi British Columbia, John Horgan, menilai pekan terpanas di kawasan itu telah menimbulkan "konsekuensi malapetaka bagi banyak keluarga dan komunitas". Jumlah korban akibat cuaca panas di bisa meningkat lantaran sejumlah daerah belum menghimpun data.
Di Vancouver saja, gelombang panas diyakini menjadi faktor penentu kematian 65 orang sejak Jumat (25/06). "Saya sudah menjadi polisi selama 15 tahun dan saya belum pernah mengalami jumlah kematian mendadak dalam kurun waktu yang singkat," kata Sersan Polisi Steve Addison dirilis BBC.
Menurutnya, beberapa orang tiba di rumah saudara dan "menemukan [saudara] mereka sudah meninggal". Penduduk desa Lytton, sekitar 250 kilometer sebelah timur Vancouver, mengalami suhu 49,6 derajat Celcius. Meghan Fandrich, salah satu warga, mengaku "hampir mustahil" pergi ke luar rumah. "[Panasnya] tidak bisa ditolerir. Kami berupaya berada di dalam ruangan selama mungkin. Kami terbiasa dengan panas dan panas yang kering, namun 30 [derajat celcius] jauh berbeda dari 47," tuturnya kepada harian Globe & Mail.
Para warga Provinsi British Columbia, Kanada, berendam untuk menyejukkan tubuh di tengah gelombang panas
Banyak keluarga di Provinsi British Columbia tidak punya AC karena musim kemarau di sana tidak terlalu panas. Seorang warga Vancouver mengungkap kepada kantor berita AFP bahwa hotel-hotel tampak sudah penuh karena masyarakat berbondong-bondong ke sana demi AC. "Saya tidak pernah melihat keadaan seperti ini. Saya harap jangan ada lagi yang begini."
Apa imbas cuaca panas terhadap tubuh?
Tubuh kita akan berupaya menjaga suhu baku sekitar 37,5 derakat Celcius, terlepas apakah itu dalam kondisi badai salju atau gelombang panas. Namun, selagi suhu luar semakin panas, tubuh bekerja keras untuk menurunkan temperatur. Tubuh kemudian membuka lebih banyak pembuluh darah dekat kulit untuk melepas panas di sekujur badan sehingga badan mulai berkeringat.
Ketika keringat menguap, suhu panas dari kulit akan terlepas. Cuaca panas sejatinya menaruh tekanan pada tubuh—semakin tinggi suhunya, semakin besar tekanannya. Pembuluh darah yang terbuka membuat tekanan darah menurun dan jantung bekerja lebih keras serta memompa lebih cepat guna mengalirkan darah di sekujur tubuh. Hal ini menimbulkan beragam gejala, seperti gatal-gatal pada kulit atau kaki membengkak karena pembuluh darah ada yang bocor.
Jika tekanan turun terlalu rendah, jumlah darah ke organ-organ tubuh yang memerlukannya tidak cukup sehingga risiko serangan jantung meningkat. Pada saat bersamaan, berkeringat membuat tubuh kekurangan cairan, garam, dan keseimbangan keduanya pada tubuh. Gabungan berkeringat dan penurunan tekanan darah bisa menyebabkan keletihan akibat panas. Gejala-gejalanya mencakup pusing, pingsan, linglung, mual, keram otot, sakit kepala, keringat berlebihan, dan letih.
Apakah cuaca panas bisa membunuh manusia?
Rumput di Taman Riverdale, Ontario, Kanada, kering kerontang karena gelombang panas.
Sebagian besar individu yang meninggal menderita serangan jantung dan stroke yang disebabkan ketegangan karena tubuh mereka berupaya menjaga suhu tubuh stabil. Bukti dari berbagai gelombang panas sebelumnya adalah peningkatan jumlah kematian bisa terjadi sangat cepat—yaitu dalam kurun 24 jam pertama sejak gelombang panas mulai melanda. Pada 2003, gelombang panas di Eropa menyebabkan sekitar 70.000 orang meninggal dunia, menurut sejumlah estimasi. Cukup sederhana—sejukkan tubuh dan minum air secara cukup. Pertimbangkan aktivitas yang bisa dilakukan di tengah cuaca panas. (*)
Tags : Gelombang Panas, Panas Bisa Sebabkan Orang Meninggal Dunia Mendadak, Bagaimana Mencegah Panas,