PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Gubernur Riau Syamsuar memberi alasan dalam rencana kunjungan ke Jerman yang akhirnya membatalkannya.
"Gubernur Syamsuar membatalkan rencana ke Jerman."
"Sebenarnya kemarin saya heboh-heboh ke Jerman itu dalam rangka SDM. Bukan untuk kepentingan saya, anak saya sudah sarjana semua," katanya, Senin (16/10).
Alasan berangkat dan batal tersebut disampaikan Syamsuar saat memberi arahan pada ribuan ASN.
Menurutnya, rencana berangkat ke Jerman, menurut Syamsuar pertama bicara soal peningkatan SDM anak-anak di Riau. Terutama terkait persaingan dengan daerah lain di Indonesia.
Syamsuar bicara soal rencana ke Jerman dalam rangka meningkatkan SDM anak-anak Riau. Gubernur menyebut ke Jerman bukan untuk urusan pribadinya.
Ia ingin anak-anak Riau dapat kesempatan belajar dan bekerja di Negara Industri itu. Apalagi ada 3.000 an kuota balajar gratis yang diberikan ke Indonesia oleh Jerman.
"Anak Riau kami ingin juga dapat kesempatan. Apalagi di Jerman itu memberikan kesempatan kepada 3.000 para pelajar di Indonesia untuk belajar di Jerman secara gratis dan langsung bisa kerja di Jerman," katanya.
Terkait kabar heboh itu, Gubernur Syansuar juga menjelaskan lokasi kunjungannya ke Jerman. Ia mengaku bersama rombongan diundang Wali Kota Stuttgart yang ada di Jerman setelah komunikasi dengan ustaz.
"Saya ke sana juga diundang Wali Kota Stuttgart namanya. Bukan ke Berlin saya, bukan ke ibu kota Jerman. Ke kampung sebenarnya, tapi ini tugas yang mulia dan yang memberikan informasi ini bukan orang sembarangan kepada saya, ini juga awalnya saya tahu melaui Ustaz Mustafa Umar yang punya teman di Solo," katanya.
"Beliaulah yang menyandingkan bagaimana bisa menghubungkan antara saudara-saudara kita yang berada di Jerman," katanya lagi.
Ia pun membeberkan pihak Global Katalyst yang memfasilitasi. Menurutnya, Global Katalyst adalah organisasi yang diisi oleh orang-orang Indonesia di Jerman.
Tak hanya itu saya, seorang petinggi dari organisasi tersebut juga merupakan anak Riau. Di mana mereka telah menjalin kerjasama dengan berbagai Provinsi soal peningkatan SDM.
"Global Katalyst itu suatu organisasi orang Indonesia yang hebat-hebat yang bekerja di Jerman. Pada umumnya mereka tamatan SMA Taruna Nusantara, saudara mungkin tahu itu anak-anak yang pintar. Global Katalyst ini direkturnya juga anak Pekanbaru yang bekerja di Jerman dan beliau adalah seorang dokter. Bekerja di rumah sakit Jerman, bangga ndak orang Riau kerja di Jerman," katanya.
"Mereka sudah kerjasama NTT, Bangka Belitung dan Sumbar. Masa riau tidak, jadi disitulah hati nurani saya walaupun ini sudah dekat akhir masa jabatan saya. Tapi tuah ini, berkah mendekati akhir jabatan bisa kita peroleh. Ini kan tuah Riau sebenarnya. Inilah doa kita semua, walau saya tidak ke Jerman," kata Syamsuar di hadapan ribuan ASN.
Tetapi sebelumnya soal Gubri Syamsuar membawa rombongan dan istrinya ke Jerman di akhir masa jabatannya juga menjadi sorotan Pengamat Kebijakan Publik Universitas Lancang Kuning (Unilak), Dr Rawa El Amady.
Menurutnya, kegiatan kunjungan ke luar negeri di penghujung jabatan memang sudah menjadi tradisi para pejabat.
"Itu memang tradisi gubernur di Riau setiap mau akhir jabatan keluar negeri jalan-jalan begitu. Termasuk walikota juga kan begitu, itu seperti bonus jabatan," kata Rawa, Selasa (10/10).
Rawa menilai bahwa kunjungan Syamsuar ke Jerman saat ini bukan merupakan waktu yang tepat. Sebab kabut asap yang tengah melanda Riau.
Rawa menilai bahwa ini tidak menunjukkan rasa empati seorang pemimpin. Di tengah kondisi yang tidak baik, justru dia meninggalkan daerah yang dipimpinnya.
"Cuma sekarang kita dalam kondisi kabut asap. Harusnya dia punya empati kepada masyarakat, sekolah saja daring, harusnya akhir masa jabatan menunjukkan empati ke masyarakat. Masyarakat hidup dalam serangan asap, sesak napas dan petugas berjibaku di lapangan," ujarnya.
Rawa menyebut acara tersebut undangan untuk Dinas Pendidikan (Disdik).
Dia justru heran ada Asisten I bersama istri hingga pejabat seperti protokol ikut rombongan.
"Itukan undangan dinas pendidikan. Dinas terkait, asisten, istrinya mau ngapain ke sana. Apalagi protokol, emang gubernur mau ada acara apa di sana. Itu urgensinya tidak ada," katanya.
Terakhir, Rawa yakin gubernur bersama rombongan terbang ke Jerman hanya untuk jalan-jalan. Termasuk memberikan ucapan terimakasih kepada protokol yang telah mendampinginya selama bertugas.
"Perkiraannya Jerman itu hanya jembatan saja. Tetapi mau jalan-jalan, melibatkan protokol itu sebagai ucapan terima kasih. Cuman kondisi tidak tepat, tidak berempati kepada masyarakat," kata Rawa. (*)
Tags : gubernur riau syamsuar, gubri berencana pelesiran ke jerman, gubri batalkan berangkat ke jerman, News,